ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Esai

Jakarta Adalah Surganya Transportasi Publik, Makanya Mending Jual Aja Kendaraan Pribadimu Itu

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
26 Februari 2024
0
A A
Jakarta Surganya Transportasi Publik, Motor Pribadi Jual Aja MOJOK.CO

Ilustrasi Jakarta Surganya Transportasi Publik, Motor Pribadi Jual Aja. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Jakarta itu memang surganya transportasi publik. Makanya, kamu nggak butuh kendaraan pribadi di sini dan selama 2 tahun saya sudah membuktikannya.

Di satu titik saya tersadar bahwa nggak punya kendaraan pribadi itu nggak mengurangi nilai apa pun dalam hidup saya. Asal niat, asal tinggal di perkotaan kayak di Jakarta, punya waktu, nggak kemakan gengsi, dan lain sebagainya pokoknya banyak, lah.

Saya pernah PDKT sama cowok dan tiba-tiba merasa malas cuma karena si cowok nggak bisa naik motor. Waktu saya tanya apakah dia bisa nyetir mobil, ya barangkali dia punya gaya hidup kayak bule-bule yang nggak akrab sama kendaraan roda 2, ternyata jawabannya sama: dia juga nggak bisa. Lalu saya tanya, “Kalau kuliah naik apa dong?” Dia jawab, “Gampang lah, jalan kaki, naik angkot, atau nebeng temen.”

Bagi saya, ketika itu, aneh sekali mengetahui seseorang sama sekali nggak bisa nyetir atau motoran. Itu kan basic skill. Kami pun berakhir menjadi sebatas teman olahraga karena saya nggak bisa ngebayangin kalau kencan, sayalah yang akan jadi andalan untuk mengantar dan menjemput dia. Walau mungkin sebenarnya nggak ada yang salah, tapi saya mager aja.

Belakangan, kenyataan menampar saya bahwa sebetulnya infrastruktur kita yang salah sehingga membentuk mindset kayak gitu di kepala saya. Intinya, sih, bukan salah si cowok itu. Iya, pokoknya pemerintah yang salah. Xixixi.

Nah, 2 tahun tinggal di Jakarta Pusat dengan jarak kantor 7 kilometer saja, bikin saya berani ngomong bahwa saya, di titik ini, nggak butuh kendaraan pribadi. Dan wajar bagi orang yang tumbuh di lingkungan demikian, jika mereka tidak bisa nyetirin mobil maupun motor. Saya tahu, 7 kilometer buat hitungan Jakarta itu relatif. Bisa dianggap jauh, bisa dianggap dekat. Tapi, mari saya jelaskan perjalanan spiritual saya sehingga terlepas dari kepemilikan kendaraan pribadi.

Ndilalah tinggal di Jakarta 

Ini adalah syarat utama seseorang bisa lepas dari kendaraan pribadi, setidaknya pada 2024. Sebab, jika ditilik memang hanya di Jakarta dan sekitarnya yang punya moda transportasi paling benar di Indonesia. 

Sebagai gambaran, untuk berangkat ke kantor, saya punya 3 pilihan transportasi umum, yaitu KRL, bus, dan MRT. Meski beberapa di antaranya harus jalan sedikit buat mencapai halte dan stasiun, tapi masih bisa teratasi asal nggak mepet-mepet amat berangkatnya.

Yang perlu dicatat adalah, kamu harus punya modal tidak malas jalan kaki. Dan saya rasa ini justru bagus. Setidaknya bikin badan gerak dikit. Beberapa teman saya yang pernah tinggal di negara maju juga sudah terbiasa dengan jalan jauh dulu saat bepergian. Misalnya kayak di Korea Selatan dan Jepang. Tapi, ya, lagi-lagi karena pemerintah negara maju memperhatikan betul pembangunan trotoar. 

Sumimasen… nggak kayak di Jogja, daerah Sleman ngalor sithik yang trotoarnya hilang ditelan rezim. Bus umum ada, tapi jalurnya ruwet dan haltenya cuma undak-undakan.

Di Jakarta, kalau saking malasnya bertanya ke orang, kamu bisa hanya mengandalkan Google Maps dan aplikasi Moovit untuk tahu rekomendasi jalur transportasi umum. Menyenangkan bukan? Bukan.

Baca halaman selanjutnya: Punya kendaraan pribadi di Jakarta (bisa) bikin ribet.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 26 Februari 2024 oleh

Tags: AlfagiftIndomaretjakartajakarta pusatmrt jakartaTransJakartatransportasi jakartawarung madurawarung madura di jakarta
Iklan
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Tinggalkan kuliah meski tinggal skripsi demi jadi penjaga Warung Madura di Surabaya MOJOK.CO
Ragam

Tinggalkan Skripsi demi Jadi Penjaga Warung Madura, Cuannya bikin Gelar Sarjana Terasa Tak Guna

5 Juni 2025
Hal-hal menyebalkan di halaman dan parkiran Indomaret MOJOK.CO
Ragam

Halaman dan Parkiran Indomaret Menguji Kesabaran, Isinya 4 Hal Menyebalkan sekaligus Merepotkan

3 Juni 2025
UMR Jakarta, merantau ke jakarta.MOJOK.CO
Ragam

Butuh Gaji Rp15 Juta untuk Hidup Nyaman di Jakarta, Perantau yang Miskin Kudu Rela Tinggal Bersama Kecoa-Tikus dan Melahap Makanan Sisa

23 Mei 2025
resign kerja di jakarta, bikin usaha di jogja.MOJOK.CO
Sosok

Nekat Resign Kerja di Jakarta demi Rintis Usaha di Jogja, “Bisnis Rasa Nongkrong” Malah Hasilkan Omzet Besar dan Buka Tiga Cabang 

22 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Curahan Hati Seorang Ibu yang Anaknya Nggak Bisa Ikut SNBPT Gara-gara SMKN 2 Depok Sleman MOJOK.CO

Curahan Hati Seorang Ibu yang Anaknya Nggak Bisa Ikut SNBP Gara-gara Anomali di SMKN 2 Depok Sleman

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Rosalia Indah First Class, Bikin Gembel kayak Saya Menjadi Sultan MOJOK.CO

Rosalia Indah First Class, Bus Double Decker yang Membuat Gembel Seperti Saya Menjadi Sultan Selama 8 Jam

4 Juni 2025
Beras Bulog capai 4 juta ton. MOJOK.CO

Stok Beras Bulog Capai 4 Juta Ton, Lalu Gunanya untuk Rakyat Apa kalau Harganya Masih Anomali?

2 Juni 2025
Tempel Sleman, Desa di Pinggiran Jogja yang Tetap Waras MOJOK.CO

Tempel Sleman, Desa di Pinggiran Jogja yang Justru Mampu Menjaga Warganya Tetap Waras di Tengah Kegilaan Dunia

3 Juni 2025
Cerita orang Rembang pertama kali makan di Mie Gacoan. Penuh kebingungan dan malu MOJOK.CO

Orang Desa Pertama Kali Makan di Mie Gacoan: Demi Viral Malah Berujung Malu Perkara QRIS dan Sumpit

5 Juni 2025
Kebahagiaan sesaat lulus UTBK SNBT, sekejap jadi mahasiswa baru langsung DO di semester 1 demi ibu MOJOK.CO

Sekejap Icipi Jadi Mahasiswa Baru, Langsung DO di Semester 1 demi Ibu

2 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

OSZAR »