ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Mahasiswa Psikologi Ditakuti Jurusan Lain karena Dikira Jago Cenayang, Bisa “Membedah” Isi Hati dan Pikiran Tanpa Diminta

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
28 Mei 2025
0
A A
Mahasiswa Jurusan Psikologi UAD kerap dikira peramal. MOJOK.CO

ilustrasi - seseorang curhat ke peramal. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Seorang mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jogja bercerita susahnya mengedukasi masyarakat yang tak paham dengan kesehatan mental. Kerja lintas kabupaten di Pulau Bangka dari Senin sampai Sabtu, malah dikira seorang peramal.

***

Lahir dari sebuah pulau kecil di Bangka Belitung, Alfian Andrian (28) punya cita-cita untuk kuliah di perguruan tinggi. Di daerahnya, banyak teman-teman sebaya Alfian yang tidak melanjutkan pendidikan setelah SMP.

“Saya melihat sendiri bagaimana tantangan sosial, ekonomi, dan akses pendidikan di sana yang menjadi hambatan besar bagi banyak anak muda, sehingga setelah lulus SMP banyak yang sudah bekerja dan menikah,” kata Alfian saat dihubungi Mojok, Rabu (28/5/2025).

Oleh karena itu, ia terdorong untuk merantau sejak SMA di Toboali, ibu kota Bangka Selatan. Selain melatih diri untuk berkembang, dari sana rupanya ia sadar kalau ia sering jadi “rest area” teman-temannya di sekolah.

“Entah kenapa banyak teman yang merasa nyaman untuk bercerita, bahkan menjadikan saya sebagai tempat curhat. Sering juga sebagai tempat penampung gosip hahaha,” kelakar Alfian.

Mulanya, Alfian merasa biasa saja saat dicurhati teman-temannya itu, tapi lama-lama ia jadi nyaman. Ada sesuatu yang menyelimuti jiwanya, di mana proses mendengarkan dan memahami sesama manusia jadi lebih bermakna.

“Akhirnya setelah lulus SMA, saya mencoba mencari jurusan yang erat kaitannya dengan manusia dan problem sosial. Lalu, bertemulah saya dengan Jurusan Psikologi,” ujar Alfian.

Jurusan Psikologi, lulus kerja apa?

Saat mengetahui keinginan Alfian kuliah di Jurusan Psikologi, orang tuanya langsung menolak. Bagaimana tidak, di masa itu, Jurusan Psikologi masih terdengar asing di telinga orang tuanya. Mereka khawatir jika setelah kuliah Alfian akan sulit cari kerja.

“Jadi dulu, orang tuaku belum familier dengan prospek kerja jurusan ini tapi saya mencoba diskusi pelan-pelan hingga akhirnya mereka mendukung penuh,” ujar Alfian.

Selain berdiskusi dengan orang tuanya, ia juga bertanya kepada kakaknya yang sudah lebih dulu kuliah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Bagaimana suasana kampus di sana dan kehidupan merantau di Jogja. 

Dari penjelasan kakaknya, Alfian jadi tahu kalau lokasi UAD berada di tengah Kota Jogja, sehingga secara mobilitas dan suasana belajarnya pun mendukung. Oleh karena itu, Alfian semakin mantap kuliah di UAD Jurusan Psikologi.

Mahasiswa Jurusan Psikologi kerap dikira jago cenayang 

Alfian tak menampik jika mahasiswa di UAD Jurusan Psikologi bisa dibilang 80 persennya adalah perempuan. Namun, ia tak masalah karena dengan begitu ia bisa belajar lebih banyak dari latar belakang dan perspektif orang yang berbeda-beda.

“Di Jurusan Psikologi, kami juga diajarkan dan didorong untuk memiliki kemampuan adaptasi sosial yang baik, peka terhadap kondisi seseorang dan terbuka terhadap berbagai karakter. Jadi, berada di lingkungan mayoritas perempuan malah memperkaya perspektif saya sebagai calon psikolog,” kata Alfian.

Selain mahasiswanya kebanyakan adalah perempuan, Jurusan Psikologi juga sering dianggap jago cenayang. Padahal, ilmu ini belajar tentang proses dinamika manusia secara ilmiah, tapi anggapan kalau mahasiswa Jurusan Psikologi jago meramal masih kerap muncul.

“Ini tuh sering banget terjadi dan masih lucu kalau diingat-ingat hahaha. Misalnya, saat kami kenalan dengan orang baru, mereka sering bilang ‘Wah, anak Psikologi ya? Jangan-jangan bisa baca pikiran, nih!’ atau ‘Jangan curhat deh, nanti dibedah masalahnya,’” tutur Alfian.

“Dan biasanya ya jadi bahan obrolan santai kami–antar teman, tapi tetap, saya biasanya kasih edukasi bahwa apa yang disampaikan itu tidak sepenuhnya benar,” lanjutnya.

Lulus S2 di Jogja dan kembali ke Bangka

Setelah menjalani kuliah selama 4 tahun dan mendapat gelar sarjana, Alfian melanjutkan studi sampai S2. Karena notabenenya ingin jadi dokter klinis, Alfian kuliah lagi S2 Magister Psikologi, Profesi Klinis di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jogja.

Selama kuliah S2 itulah, Alfian baru menyadari jika layanan psikologis di kota besar seperti Jogja lebih mudah diakses. Sayangnya, kondisi itu tidak terjadi di tempat asalnya, yakni Bangka Selatan, baik dari segi fasilitas, tenaga profesional, maupun penerimaan ilmu Psikologi dari masyarakatnya.

“Banyak masyarakat yang belum mengenal peran psikolog. Stigma bahwa ‘ke psikolog itu buat orang gila,’ hingga ‘memalukan dan jadi aib keluarga’ juga masih kental di masyarakat, tapi saya tidak menyerah,” kata Alfian.

Akhirnya, ia mulai membuka praktik di Bangka. Dari Senin sampai Rabu, Alfian harus ke Toboali. Lalu, Kamis sampai Sabtu ia pindah dari Pangkalpinang ke Muntok.

“Jadi bisa dibilang saya ini psikolog lintas kabupaten,” kelakar alumnus Jurusan Psikologi itu.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Kerja di Layanan Psikologi Jogja Bukannya Sehat Mental malah Batin Terguncang, Kerja Rumit Gaji Sulit hingga Eksploitasi Berkedok Kekeluargaan atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan

Terakhir diperbarui pada 4 Juni 2025 oleh

Tags: Bangka Belitungjurusan psikologiKampus di JogjaUADUniversitas Ahmad Dahlan
Iklan
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Lulus dari UAD, Jogja pindah ke Bangka untuk bangun karier sebagai psikolog. MOJOK.CO
Sosok

Jogja bikin Saya Sadar “Kebobrokan” di Kampung Halaman hingga Punya Motivasi untuk Membangun Karier sebagai Psikolog

30 Mei 2025
Kisah mahasiswa abada UNY dan jadi CPNS. MOJOK.CO
Kampus

Kisah “Mahasiswa Abadi” di UNY Nyaris Kena DO hingga Beasiswa Dicabut, Kini Buktikan Bisa Lolos CPNS usai Wisuda

27 Mei 2025
Jurusan Sistem Informasi di kampus swasta Jogja. MOJOK.CO
Kampus

Sulitnya Jadi Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, Disuruh Servis Laptop hingga Dituduh Hacker

17 Mei 2025
Mahasiswa penyandang autisme UGM. MOJOK.CO
Kampus

Pembuktian Penyandang Autisme Kuliah di UGM Setelah Diremehkan hingga Tak Diakui di Keluarga Sendiri

14 April 2025
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Panen Cuan dari Tanaman: Potensi Usaha Melon Hidroponik ala Syarif

Kiat Panen Melon Premium Hidroponik Modal Bambu dan Plastik ala Unijava Farm

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

kerja sama indonesia prancis.MOJOK.CO

Indonesia-Prancis Teken Kerja Sama Perfilman di Candi Borobudur, Angin Segar Industri Sinema Tanah Air

29 Mei 2025
Jihad Warga Kecamatan Selo Boyolali Mempertahankan Tanah MOJOK.CO

Warga Kecamatan Selo Boyolali “Jihad” Mempertahankan Tanah, Enggan Menjualnya ke Investor Luar, Menolak Membuka Destinasi Wisata Secara Ugal-ugalan karena Bertani Adalah Prioritas

1 Juni 2025
Suamiku Kecanduan Judol, Aku Harus Apa? | Semenjana Eps. 15

Suamiku Kecanduan Judol, Aku Harus Apa? | Semenjana Eps. 15

4 Juni 2025
Mahasiswa UNY luntang-lantung di Terminal Giwangan. MOJOK.CO

Perjuangan Mahasiswa Baru Kuliah di UNY sampai Harus “Tinggal” di Terminal Giwangan dan Nyaris Ditangkap Polisi

29 Mei 2025
Rosalia Indah First Class, Bikin Gembel kayak Saya Menjadi Sultan MOJOK.CO

Rosalia Indah First Class, Bus Double Decker yang Membuat Gembel Seperti Saya Menjadi Sultan Selama 8 Jam

4 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

OSZAR »