ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

KA Bengawan Penyelamat Perantau Jogja-Jakarta yang Pas-pasan, Kereta “Gaib” Modal 74 Ribu yang Bikin Pegal Sepanjang Jalan

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
15 Agustus 2024
0
A A
KA Bengawan Solo Jogja Jakarta.MOJOK.CO

Ilustrasi KA Bengawan (Ega/Mojok.co)

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Kereta Api (KA) Bengawan jadi kereta paling ekonomis bagi orang yang bepergian dari Solo, Jogja, hingga Jakarta dan sebaliknya. Saking murahnya, kerap dijuluki kereta gaib.

Julukan itu, baru pernah saya dengar saat sedang ada urusan di Jakarta pada akhir Juli 2024 silam. Ketika saya mengeluhkan banyaknya duit yang keluar selama tiga hari di Jakarta selama, seorang teman berseloroh, “Baliknya naik KA Bengawan saja. Murah, tapi ya agak gaib sih.”

Bukan tanpa alasan, belakangan ini nyaris mustahil dapat tiket KA Bengawan jika memesannya kurang dari satu minggu sebelum jadwal keberangkatan. Tiketnya selalu ludes sejak jauh-jauh hari.

Pada Kamis (15/8/2024) sore ini misalnya, saya mencoba mengecek jadwal KA Bengawan dari Stasiun Lempuyangan menuju Stasiun Pasar Senen untuk 31 Agustus 2024 mendatang. Ternyata tiketnya sudah habis terjual. Padahal, masih setengah bulan lagi.

Riwayat KA Bengawan jadi andalan bepergian antara Jakarta, Solo, Jogja

Kereta ini memang jadi andalan bagi mereka yang ingin bepergian dengan kantong pas-pasan. Berangkat dari Stasiun Purwosari Solo dengan tujuan akhir Stasiun Pasar Senen Jakarta.

KA Bengawan diperkirakan mulai beroperasi sejak 1994 silam. Hingga saat ini terus menjadi kelas ekonomi termurah di rute tersebut. Meski durasi tempunya cukup jauh. Dari Solo hingga Jakarta menghabiskan waktu sekitar 9 jam 28 menit.

Perempuan asal Jakarta, Aulia (23) mengaku dulu sempat beberapa kali naik kereta ekonomi ini. Pengalaman perjalanan jauhnya dengan kereta diawali lewat KA Bengawan.

“Alasannya ya apalagi kalau bukan karena murah,” kelakarnya kepada Mojok, Kamis (15/8/2024).

Setidaknya, sekitar lima kali ia pernah menaiki kereta tersebut. Dulu, ia juga belum punya banyak pengetahuan mengenai KA lain yang menarik. Sehingga, terus memakai jenis ini.

Menurutnya, dulu membeli tiket KA Bengawan belum sesulit sekarang. Ia ingat, pada 2019, ia sering membeli tiketnya seminggu sebelum perjalanan. Masih ada kursi tersedia. Walaupun jika pergi dengan rombongan harus rela berpisah gerbong.

Baca halaman selanjutnya…

Kudu siap pegal, jangan harap nyenyak tidur saat malam, banyak tangisan

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 15 Agustus 2024 oleh

Tags: jakartaJogjaKA Bengawankereta apisolo
Iklan
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Orang desa kuliah di kampus Jogja, merasa terintimidasi kalau ngopi di coffee shop karena nggak punya outfit skena MOJOK.CO
Ragam

Derita Orang Kampung Kuliah di Jogja Utara: Kaget Ngopi di Coffee Shop, “Terhina” karena Tak Paham Menu dan Tak Punya Outfit Skena

10 Juni 2025
Universitas Mercu Buana Yogyakarta Kampus yang Menyedihkan MOJOK.CO
Esai

Kuliah di Universitas Mercu Buana Yogyakarta Sungguh Merana, Sudah Habis Puluhan Juta tapi Fasilitas Tidak Ramah Mahasiswa

9 Juni 2025
Terminal Bungurasih. MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Pertama Naik Bus di Terminal Bungurasih Masih Menakutkan karena Calo, tapi Masih Ada yang Lebih Seram dari Itu

7 Juni 2025
Tempel Sleman, Desa di Pinggiran Jogja yang Tetap Waras MOJOK.CO
Esai

Tempel Sleman, Desa di Pinggiran Jogja yang Justru Mampu Menjaga Warganya Tetap Waras di Tengah Kegilaan Dunia

3 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Senjakala Angkringan di Ngaliyan Semarang MOJOK.CO

Pahit Nasib Angkringan di Ngaliyan Semarang yang Kini Berguguran Diterpa Angin Besar Bernama Warmindo dan Kafe

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

traffic jam.MOJOK.CO

Traffic Jam, Duta Galau Gen Z Solo yang Merapalkan Mantra Kegalauan dengan Nada Kegembiraan

5 Juni 2025
Tak Berniat Jadi Penulis, Tapi Hidup Berubah Karena Menulis | Semenjana Eps. 16

Tak Berniat Jadi Penulis, Tapi Hidup Berubah Karena Menulis | Semenjana Eps. 16

10 Juni 2025
ITS Surabaya MOJOK.CO

Sombong Bisa Kuliah di Jurusan Akreditasi A ITS Surabaya, Kini Menyesal karena Susah Lulusanya: Nyesek Teman Seangkatan Sudah jadi Dosen

7 Juni 2025
Rute TransJakarta Blok M Bogor Memanjakan Para Pekerja Keras MOJOK.CO

Rute Baru TransJakarta Blok M-Bogor: Game Changer Transportasi Umum Jabodetabek dan Memanjakan Para Pekerja Keras yang Setiap Hari Menderita dalam Pop Culture Skena Commuter KRL

7 Juni 2025
Kehidupan desa di Jombang, termasuk Ngoro, jauh dari rasa tenang MOJOK.CO

Ngerinya Kehidupan Desa di Jombang, Harta-Nyawa Bisa Lenyap Kapan Saja

9 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

OSZAR »