Sejak 2021 Ariyanto (22) meninggali sebuah kos di Waringin Sari, tidak jauh dari UPN Veteran Yogyakarta (selenjutnya disebut UPN Jogja).
Dari mahasiswa baru hingga kini bekerja, Ariyanto tidak berkeinginan pindah dari kos tersebut. Di belantara kos Jogja yang berharga mahal, kos dekat UPN Jogja itu sangat menjawab kebutuhannya.
Sudahlah murah (Rp450 ribu perbulan), super nyaman pula. Kenyamanan yang membuat teman-temannya, penghuni kos seharga Rp700 ribuan merasa iri: kok bisa nemu kos murah di Kota Pelajar tapi dengan kondisi dan fasilitas sangat nyaman.
Ketiban rezeki tinggal di kos dekat UPN Jogja
Ariyanto berasal dari Jambi. Dia memang mengincar kuliah di Jogja karena label “Kota Pelajar”. Barangkali di Joja dia bisa lebih berkembang.
Ketika akhirnya keterima di sebuah kampus swasta, Ariyanto sebenarnya sudah berhitung, sepertinya biaya sewa kos yang akan dia keluarkan sangat mahal.
Karena berdasarkan penelusurannya, rata-rata harga kos di Jogja berkisar Rp600 ribu-Rp800 ribuan untuk ukuran standar. Kalau mau yang lebih ekslusif, tentunya harganya bisa lebih dari itu.
“Untungnya, kan ada anak sekampungku yang sudah lebih dulu kuliah di Jogja. Dia mau keluar kan. Aku ditawari buat nerusin kosnya aja. Harganya murah, Rp450 ribu,” ungkap Ariyanto, Kamis (22/5/2025) sore WIB.
Tawaran yang tanpa pikir panjang langsung Ariyanto iyakan. Apalagi kos di dekat UPN Jogja itu juga tidak terlalu jauh dari kampus Ariyanto diterima.
Rp450 ribu tapi fasilitas ngalahin harga Rp700 ribu (1)
Pada dasarnya, kos dekat UPN Jogja yang Ariyanto tempati itu kosongan. Tapi Ariyanto merasa beruntung lagi karena dia tidak kosong-kosong amat. Ada beberapa barang peninggalan temannya yang bisa dia pakai.
Pertama kali melihat kondisi kosnya itu, Ariyanto mengaku kaget karena melebihi ekspektasinya. Kondisinya bersih dan tak kalah bagus dari kos-kos mahal seharga Rp700 ribuan.
“Bapak kos dan penghuninya ramah-ramah. Selain itu, para penghuni juga pada tahu aturan. Maksudnya nggak yang rusuh banget,” beber Ariyanto.
“Bapak kosnya apalagi. The best lah. Tanggap orangnya. Anak kos butuh apa, pasti langsung dipenuhi,” sambungnya.
Misalnya, jika ada sesuatu yang rusak, asal lapor saja pasti bapak kos akan langsung bertindak cepat membereskan. Bahkan, ketika anak-anak kos request agar bapak kos menyediakan kursi dan meja buat nongkrong, langsung disediakan.
Rp450 ribu tapi fasilitas ngalahin harga Rp700 ribu (2)
“Yang amaze itu, anak-anak kos usul kulkas kan. Ya biar bisa nyimpen makanan. Eh langsung dibelikan,” beber Ariyanto.
Dengan harga sewa Rp450 ribu perbulan, Ariyanto sudah mendapat segala fasilitas itu. Include listrik, sampah, air PDAM, dapur umum, dan kulkas.
“Kalau WiFi nggak termasuk. Itu anak-anak sendiri yang iuran,” imbuhnya.
Dari belasan kamar yang tersedia, memang tidak ada yang menawarkan fasilitas kamar mandi dalam. Semuanya kamar mandi luar.
Kendati begitu, kata Ariyanto, tidak perlu takut antre panjang kalau mau mandi atau buang air. Sebab, jumlah kamar mandi yang tersedia sangat cukup untuk mengakomodir keseluruhan penghuni kos.
Kos murah dekat UPN Jogja bikin iri penghuni kos mahal
Ketika teman-teman Ariyanto tahu perihal harga dan kualitas kosnya di dekat UPN Jogja itu, sontak saja mereka kaget: Kok bisa nemu kos semurah itu tapi nyaman?
“Mereka rata-rata kosnya kan Rp600 ribu-Rp700 ribu. Itupun ada yang fasilitasnya nggak kayak punyaku. Misal, Rp600 ribu tapi listrik nggak termasuk. Nggak ada kulkas. Gitu-gitu lah,” beber Ariyanto.
Kawasan dekat UPN Jogja sebenarnya pun terbilang panas menyengat kalau di siang hari. Tapi panas itu tidak berpengaruh di kos Ariyanto. Sebab, ventilasi yang memadai membuat kosnya terasa sangat sejuk.
Meskipun masuk ke dalam gang, kosnya terbilang sangat aksesibel. Sebab, sekali keluar gang, Ariyanto sudah bisa langsung terhubung dengan pertokoan, warung, dan lain-lain. Tentu sangat memudahkannya dalam urusan hajat hidup.
“Teman-teman kuliahku dulu sering nginep di kos. Satu, karena memang nyaman. Mereka betah. Kedua, karena dekat dari kampus. Kosku jadi transit jeda antarjam matkul. Kalau ada kuliah pagi, ya mereka nginep biar bisa bangun pagi,” papar Ariyanto.
Privilege penghuni kos lama
Kini Ariyanto sudah lulus kuliah dan sudah bekerja. Dia menjadi orang paling lama yang ngekos di kos dekat UPN Jogja tersebut. Disusul satu penghuni kos lagi. Sisanya—yang mengisi belasan kamar di sana—adalah penghuni-penghuni baru.
“Privilege penghuni kos paling lama ya, harga sewaku nggak pernah naik. Masih Rp450 ribu,” ungkap Ariyanto. Sementara bagi penghuni baru, harga sewanya naik di angka Rp500 ribuan.
Sebenarnya ada banyak teman kuliah Ariyanto yang berpikir untuk pindah dari kos mereka yang serharga Rp600 ribu-Rp700 ribu ke kos Ariyanto. Tapi dasar “kos istimewa” (murah dengan fasilitas mewah), kos tersebut selalu penuh.
Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi
BACA JUGA: Sisi Suram Kos Pasutri Jogja, Tetangga Tak Tahu Batasan hingga Jadi Kedok Hubungan Terlarang atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan