ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

17 Istilah Jatuh dalam Bahasa Jawa, Mulai dari Kesrimpet sampai Ngglundung

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
9 Desember 2023
A A
17 Istilah Jatuh dalam Bahasa Jawa, Mulai dari Kesrimpet sampai Ngglundung

17 Istilah Jatuh dalam Bahasa Jawa, Mulai dari Kesrimpet sampai Ngglundung (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai salah satu bahasa daerah, bahasa Jawa itu unik. Selain harus menyesuaikan tingkat penuturannya dengan orang yang diajak bicara, dalam mendeskripsikan satu situasi saja ada banyak kata yang bisa digunakan. Contohnya, kata “jatuh”.

Secara umum, “jatuh” berarti “tiba” (dibaca tibo) dalam bahasa Jawa. Namun, nggak semua “jatuh” itu sama dengan tiba. Kita harus mengidentifikasi terlebih dahulu bagaimana proses jatuh itu terjadi. Beda posisi jatuh, beda juga cara mendeskripsikannya dalam bahasa Jawa. Bahkan, apa yang menyebabkan seseorang jatuh juga menentukan untuk mencari padanan kata jatuh yang tepat dalam bahasa Jawa.

Berikut beragam jatuh dalam bahasa Jawa.

Daftar Isi

  • #1 Kejiret
  • #2 Kesrimpet
  • #3 Kejeglong/Kejeblos
  • #4 Kepleset/Keblender
  • #5 Kepadhuk
  • #6 Kejlungkup
  • #7 Kedringes
  • #8 Kejegal
  • #9 Kejebur/kecemplung
  • #10 Keblekok
  • #11 Nggeblak
  • #12 Kontal
  • #13 Njengkang
  • #14 Ndoprok
  • #15 Nglempruk
  • #16 Ngglundung
  • #17 Ndlosor

#1 Kejiret

“Kejiret” adalah jatuh akibat ada yang melilit kaki, sehingga tubuh jadi hilang keseimbangan dan membuat seseorang jadi terjatuh. Biasanya, benda yang menyebabkan seseorang kejiret adalah tali.

#2 Kesrimpet

“Kesrimpet” hampir mirip dengan “kejiret” dalam bahasa Jawa. Bedanya, pada “kesrimpet”, benda yang menyebabkan sesorang terjatuh nggak sampai melilit kaki. Kesrimpet ini sering kali terjadi ketika seseorang menggunakan pakaian yang terlalu panjang melebihi mata kaki.

“Aku isin nemen, nembe bae kesrimpet gamise dewek,” begitu curhat Tumini yang merasa malu karena kesrimpet akibat gamis yang dipakainya terlalu panjang.

#3 Kejeglong/Kejeblos

“Kejeglong” adalah jatuh akibat kaki masuk ke dalam lubang yang tertutupi sesuatu. Contoh, kamu sedang berjalan menembus banjir. Gara-gara hujan turun dengan deras dan banjir menutupi jalan, kamu nggak ngeh kalau di depan kamu ada got. Ending-nya, kamu jatuh terperosok ke dalam got. Nah, itu namanya bukan jatuh. Itu namanya kejeglong dalam bahasa Jawa.

#4 Kepleset/Keblender

Istilah lainnya untuk “jatuh” dalam bahasa Jawa adalah “kepleset”. “Kepleset” digunakan ketika seseorang jatuh akibat menginjak benda atau permukaan yang licin, sehingga tubuh hilang keseimbangan. Umumnya, posisi jatuhnya adalah ke depan atau ke belakang. Ada pula yang menyebut “kepleset” ini dengan “keblender”.

#5 Kepadhuk

“Kepadhuk” adalah kondisi ketika ujung kaki terhambat oleh benda yang timbul pada permukaan rata. Posisi jatuh tubuh menurut kosakata ini adalah ke depan. Awalan ke- menandakan bahwa kejadian ini terjadi secara nggak sengaja.

#6 Kejlungkup

Jika kamu melihat ada kawanmu yang jatuh dengan posisi tertelungkup ke depan, seperti orang sedang sujud tapi wajah nggak mengenai tanah, maka, jatuhnya kawanmu ini disebut dengan kejungklup. Umumnya, kejungklup diakibatkan karena berlari terlalu kencang sehingga tidak terkendali dan kemudian jatuh.

#7 Kedringes

Pernah jatuh akibat hilang keseimbangan gara-gara pakai high heels? Nah, jatuh akibat alas kaki yang terlalu tinggi atau karena posisi telapak kaki yang salah dalam bahasa Jawa disebut kedringes. Umumnya, saat seseorang “kedringes” tubuhnya akan jatuh ke bagian samping.

#8 Kejegal

Ketika kaki kita dihalangi secara sengaja oleh kaki orang lain, maka jatuhnya kita disebut dengan “kejegal”. Kalau kata anak bola, ke-tackle. Kondisi tubuh yang terjatuh biasanya akan mengarah ke depan.

#9 Kejebur/kecemplung

Selanjutnya, ada “kejebur” atau “kecemplung” dalam bahasa Jawa. Kondisi jatuh yang satu ini melibatkan air sebagai unsur utamanya. Pada kondisi ini, tubuh akan terjatuh ke dalam area yang berair. Umumnya terjatuh ke depan karena dorongan dari belakang.

#10 Keblekok

Berbeda dengan “kejebur” atau “kecemplung” yang melibatkan air, “keblekok” ini melibatkan lumpur yang liat. Syarat disebut “keblekok” adalah ada bagian kaki yang terjebak dalam lumpur yang liat sehingga seseorang sulit atau tidak bisa beranjak dari tempat berlumpur tersebut.

#11 Nggeblak

“Nggeblak” adalah bahasa Jawa untuk menyebutkan kondisi jatuh terpental ke arah belakang. Biasanya disebabkan karena keterkejutan akan suatu hal. Syaratnya, posisi kaki awal nggak berubah dengan posisi kaki pada saat jatuh. Jadi, hanya badan bagian atas yang terpental ke belakang.

#12 Kontal

Nah, kalau jatuh terpental ke belakang dan terdapat jarak antara posisi kaki awal dengan posisi saat jatuh, maka jatuhnya itu disebut dengan “kontal”. Kondisi ini biasa terjadi ketika seseorang terkena tekanan tiba-tiba, seperti tertabrak mobil ataupun terkena hembusan angin akibat ledakan bom.

#13 Njengkang

Saat seseorang berjalan mundur kemudian kakinya terhalang sesuatu hingga membuat dirinya jatuh ke belakang, maka jatuhnya orang itu disebut dengan “njengkang” dalam bahasa Jawa. Lagian, suruh sapa jalannya mundur, ye kan~

#14 Ndoprok

Terduduk secara tiba-tiba dari posisi berdiri adalah kalimat yang tepat untuk mengungkapkan makna “ndoprok”. Saat “ndoprok”, tubuh akan ditopang oleh dua kaki yang ditekuk. “Ndoprok” dapat terjadi akibat lemas karena mendengar berita yang mengejutkan.

#15 Nglempruk

Ada “ndoprok” ada pula “nglempruk”. Keduanya sama-sama jatuh yang disebabkan oleh lemas karena mendengar berita yang mengejutkan. Bedanya, jika “ndoprok” badan masih ditopang oleh dua kaki. Sedangkan “nglempruk” dalam bahasa Jawa berarti seluruh anggota tubuh jatuh ke bawah. “Nglempruk” disebut juga ambruk.

#16 Ngglundung

“Ngglundung” adalah kondisi seseorang yang terjatuh terguling-guling ke arah depan. Biasanya, disebabkan karena perbedaan tinggi permukaan tanah yang membuat seseorang jadi kehilangan keseimbangan.

#17 Ndlosor

“Ndlosor” juga jatuh ke depan dalam bahasa Jawa. Hanya saja, “ndlosor” terjadi bukan karena perbedaan tinggi permukaan tanah, melainkan karena tekanan yang datang dari belakang. Akibatnya, tubuh pun terseret maju ke depan, hingga telapak tangan ataupun wajah terseret di atas tanah.

Gimana? Sudah bisa membedakan “jatuh” dalam bahasa Jawa? Sepintas, memang terlihat membingungkan. Untuk mendeskripsikan satu kata “jatuh” saja ada 17 kata yang bisa digunakan dalam bahasa Jawa. Namun, justru itulah bukti betapa bahasa Jawa adalah bahasa yang kaya dan sudah selayaknya untuk kita lestarikan.

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 10 Istilah Makan dalam Bahasa Jawa dari Ngemrus hingga Nguntal.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Desember 2023 oleh

Tags: bahasa daerahBahasa Jawaistilahjatuhkamus terminalkatakosakata
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Seorang istri, ibu dan guru di SMK Swasta yang suka nggak bisa tidur kalau tiba-tiba ada hasrat menulis

ArtikelTerkait

Cara Bertahan Hidup di Jakarta Jika Gajimu di Bawah UMR Jakarta 2024 depok heru budi jogja

Bisa Sambat Pakai Bahasa Jawa Adalah Privilege, di Jakarta Nggak Mungkin Bisa!

16 Agustus 2024
5 Istilah Unik yang Cuma Diketahui Mahasiswa UT Terminal Mojok

5 Istilah Unik yang Cuma Diketahui Mahasiswa UT

12 November 2022
Hargai Orang yang Belajar Bahasa Jawa, dong. Jangan Sedikit-sedikit Dibilang Nggak Pantas terminal mojok.co

Bingungnya Penutur Bahasa Jawa Memilih Panggilan

27 Desember 2020
Kalau Orang Sunda Susah Bilang F, Orang di Kampung Saya Susah Bilang W. Sebuah Contoh Dialek Epik! terminal mojok.co

Kalau Orang Sunda Susah Bilang F, Orang di Kampung Saya Susah Bilang W. Sebuah Contoh Dialek Epik!

31 Januari 2021
Orang Sunda Punya Aksen Paling Indah di Indonesia, Terdengar Lembut dan Merdu di Telinga Arek Suraboyo seperti Saya Mojok.co

Orang Sunda Punya Aksen Paling Indah di Indonesia, Terdengar Lembut dan Merdu di Telinga Arek Suroboyo seperti Saya

16 Juni 2024
Lagi di Purwokerto 8 Kosakata Ngapak Ini Wajib Kamu Kuasai (Unsplash.com)

Lagi di Purwokerto? 8 Kosakata Ngapak Ini Wajib Kamu Kuasai

16 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Rasa Minuman Tomoro Coffee Sama dengan Starbucks? Ya Enakan Starbucks ke Mana-mana, lah, Situ Halu?

Rasa Minuman Tomoro Coffee Sama dengan Starbucks? Ya Enakan Starbucks ke Mana-mana, lah, Situ Halu?

Desa Ponggok Klaten, Desa Termiskin yang Nasibnya Mumbul Gara-gara Umbul Ponggok

Desa Ponggok Klaten, Desa Termiskin yang Nasibnya Mumbul Gara-gara Umbul

Larangan Gaya Foto ASN Jelang Pemilu 2024 Bawa Berkah bagi Saya

Larangan Gaya Foto ASN Jelang Pemilu 2024 Bawa Berkah bagi Saya

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Benarkah Mahasiswa UNY Adalah (Calon) Mahasiswa yang Terbuang dari UGM? Iya, tapi Nggak Juga Jogja kuliah di UGM warung makan sekitar UGM seleksi masuk ugm jurusan s1 UGM

4 Jurusan S1 UGM yang Underrated, Prospek Kerjanya Luas tapi Namanya Tak Tersebar Luas

11 Mei 2025
Sisi Gelap Gamping Sleman yang Jarang Dibicarakan Orang

Sisi Gelap Gamping Sleman yang Jarang Dibicarakan Orang

14 Mei 2025
Jangan Bikin Purwokerto Jadi Jogja Kedua! Kami Butuh Hidup Tenang, Bukan Trending

Jangan Bikin Purwokerto Jadi Jogja Kedua! Kami Butuh Hidup Tenang, Bukan Trending

14 Mei 2025
Kecamatan Kaliwungu Semarang, Anak Tiri yang Jauh & Terasing (Unsplash)

Kecamatan Kaliwungu Semarang, Anak Tiri Kabupaten yang Malah Lebih Akrab dengan Boyolali

12 Mei 2025
Kawasan Bukit Patuk Gunungkidul: Jalur yang Memanjakan Mata sekaligus Sumber Derita Para Pengendara imogiri alun-alun gunungkidul

Membayangkan Wajah Alun-Alun Gunungkidul Tanpa PKL: Cuma Bakal Jadi “Kuburan” di Tengah Kota

15 Mei 2025
KRL Jogja Solo Bikin Resah Anker KRL Jabodetabek (Unsplash)

5 Tingkah Penumpang KRL Jogja Solo yang Bikin Resah Pengguna KRL Jabodetabek

13 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Sisi Suram Kos Pasutri Jogja, Tetangga Tak Tahu Batasan hingga Jadi Kedok “Hubungan Terlarang”
  • Puluhan Tahun Tinggal di Jagakarsa, Berdamai dengan Hal-hal Menyebalkan di Balik Label “Daerah Ternyaman” Se-Jakarta Selatan
  • Ribuan Warga Kecamatan Kandangan Dibiarkan Menderita Selama 10 Tahun Lebih oleh Temanggung
  • Sulitnya Jadi Mahasiswa Jurusan Sistem Informasi, Disuruh Servis Laptop hingga Dituduh Hacker
  • Sulitnya Pegawai Pinjol Menjelaskan ke Orang Tua soal Pekerjaannya: Ngaku Kerja di Bank hingga Jadi Sasaran Pinjam Uang Tetangga
  • Fantasi Menjijikkan 40.000 Ribu Orang di Grup Facebook Fantasi Sedarah, Rumah Sendiri Terasa Makin Tak Aman

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

OSZAR »