ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Jurusan PGSD Butuh Mata Kuliah Cara Menghadapi Orang Tua Murid. Ini Penting dan Saya Serius!

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
4 April 2024
A A
Jurusan PGSD Butuh Mata Kuliah Cara Menghadapi Orang Tua Murid. Ini Penting dan Saya Serius!

Jurusan PGSD Butuh Mata Kuliah Cara Menghadapi Orang Tua Murid. Ini Penting dan Saya Serius! (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jurusan PGSD sebaiknya nggak cuma fokus mempelajari soal siswanya, tapi juga cara menghadapi orang tuanya mengingat orang tua siswa SD zaman sekarang barbar banget.

Coba sebutkan 5 profesi yang kamu tahu. Saya yakin ada satu profesi yang pasti kamu sebutkan sebagai jawaban. Profesi itu adalah guru. Bener nggak?

Sejak lama, profesi guru memang begitu dekat dengan kehidupan bermasyarakat. Ndilalah, semesta pun mendukung. Yaitu dengan adanya peringatan Hari Guru, lagu nasional tentang guru, gelar “Guru pahlawan tanpa tanda jasa”, hingga anekdot yang menyebut bahwa calon menantu terbaik adalah guru.

Maka jika di musim seleksi masuk perguruan tinggi seperti saat ini kamu terpikirkan untuk mendaftar di Program Studi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), sungguh itu adalah hal yang wajar. Lanjutkan mimpimu, Dek. Bahkan ketika mau ambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pun, tak apa. Lanjutkanlah.

Hanya saja pesan saya, nanti kalau misalnya kamu jadi guru SD, jangan kaget, ya. Ada hal yang tidak kamu pelajari di bangku kuliah, tapi nyatanya berdampak fatal bagi kehidupan yang kamu jalani.

Daftar Isi

  • Memahami mata kuliah di jurusan PGSD
  • Guru di mata orang tua murid
  • Fenomena monster parents, bukti nyata intervensi orang tua. Kurikulum jurusan PGSD tidak mempelajari soal intervensi orang tua ini 
  • Kesehatan mental guru terancam

Memahami mata kuliah di jurusan PGSD

Jadi begini. Di prodi PGSD, selayaknya prodi keguruan lainnya, mahasiswa jurusan PGSD akan mendapatkan mata kuliah umum seperti Pengantar Pendidikan, Psikologi Pendidikan, Profesi Keguruan, dll. Ada pula mata kuliah khusus seperti Pengembangan Kurikulum SD, Strategi Belajar Mengajar SD, Media Pembelajaran di SD, hingga mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, IPA, IPS, atau pelajaran lain yang biasanya diajarkan oleh guru di tingkat SD.

Mata kuliah tersebut tentu sangat bermanfaat sebagai bekal seorang guru dalam mengajar. Jika diibaratkan, pelajaran yang mahasiswa PGSD dapatkan di bangku kuliah itu seperti senjata yang akan dibawa ke medan perang. Bukankah konyol namanya jika pergi berperang tanpa membawa senjata?

Sayangnya, ada satu hal yang terlewat di sini, yaitu fakta bahwa ketika seseorang pergi berperang, mereka tidak hanya butuh senjata tapi juga butuh tameng untuk menangkal serangan dari lawan. Tameng inilah yang tidak didapatkan mahasiswa jurusan PGSD di bangku kuliah. Tameng yang bernama mata kuliah “cara menghadapi orang tua murid”. Ini penting dan saya serius.

Guru di mata orang tua murid

Jujur saja, menjadi guru masa kini, terutama guru di tingkat pendidikan rendah, tantangannya berat sekali. Guru tidak hanya harus menghadapi kebijakan pemerintah dan sekolah serta murid yang kelakuannya macam-macam, tapi juga harus menghadapi, katakanlah, serangan dari orang tua murid. Dan untuk menghadapi serangan ini nggak ada dalam kurikulum jurusan PGSD.

Sebentar, jika kata “serangan” terlalu kejam, baiklah, mari kita gunakan kata “intervensi” saja.

Lantas, intervensi bagaimana yang dimaksud?

Banyak, Pak. Banyak, Bu.

Rapor nggak ada rankingnya, protes. Bahasa Inggris ditiadakan di kelas rendah, ribut. Anak pulang-pulang ngadu dinakali temannya, langsung geger tanpa mau mencari tahu terlebih dahulu duduk perkaranya. Nanti kalau jebul anaknya yang salah, nggak terima.

“Anak saya di rumah nggak gitu, kok. Nurut anaknya.”

“Sebelumnya nggak pernah gini, kok.”

“Dulu waktu diajar sama Bu X nggak pernah kayak gini.”

Pokoknya di mata orang tua murid, guru selalu yang salah.

Fenomena monster parents, bukti nyata intervensi orang tua. Kurikulum jurusan PGSD tidak mempelajari soal intervensi orang tua ini 

Tentang intervensi orang tua ini jika kita perhatikan, semakin muda umur anak akan semakin besar intervensi yang dilakukan orang tua terhadap guru. Logikanya sederhana. Di usia TK ataupun SD, banyak orang tua merasa anaknya belum mandiri sehingga butuh pelindung. Siapa lagi kalau bukan orang tuanya? Sayangnya, ya itu tadi, sering kali orang tua kebablasan hingga terkesan mendikte dan menggurui.

Monster parents. Itulah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku orang tua yang terlalu ikut campur dengan urusan anaknya di sekolah. Istilah monster parents sendiri diciptakan oleh pendidik Jepang, Yoichi Mukoyama.

Saya jadi ingat pesan kepala sekolah kepada wali murid dulu, beberapa hari sebelum pelaksanaan kemah sabtu-minggu di sekolah anak saya. Beliau, dengan penuh kerendahan hati memohon agar para orang tua tidak perlu khawatir dengan anak-anaknya selama masa perkemahan. Pesan ini tentu bukannya tanpa alasan. Pengalaman membuktikan, sering kali, anaknya yang kemah, orang tuanya yang rempong. Ikut riweuh bangun tenda, bantuin masak, bolak-balik nengok keadaan anaknya selama kemah, dll.

Kesehatan mental guru terancam

Fenomena monster parents ini makin menggila dengan adanya grup WA wali murid. Ya Rabb, kalian mungkin nggak percaya. Tapi, ketikan orang tua murid di grup WA itu kadang kejam-kejam sekali. Maka, jangan heran jika profesi guru ini rentan dengan ancaman kesehatan mental. Dan lagi-lagi kurikulum jurusan PGSD tidak ada yang membahas soal bagaimana seorang guru menghadapi orang tua murid.

Kalian tahu? Juli tahun lalu, seorang guru SD sekaligus wali kelas 1 di Seoul Korea Selatan yang baru memulai kariernya, ditemukan bunuh diri. Berdasarkan penyelidikan, korban bunuh diri karena stres dan tertekan akibat tuntutan dan keluhan menyakitkan yang datang terus menerus dari orang tua murid.

Di Indonesia, memang belum terdengar adanya kasus guru bunuh diri karena tidak kuat dengan tekanan orangtua siswa. Namun, bukan berarti kondisinya baik-baik saja. Entah berapa banyak air mata para guru yang tumpah karena menanggung luka yang ditorehkan para orang tua murid. 

Sebagian guru memilih untuk menahannya sendiri. Sebagian lagi mencari ketenangan dengan curhat kepada rekan kerja. Dan sisanya memilih untuk resign.

Jadi, alih-alih membicarakan segala hal yang serba siswa dalam mata kuliahnya, bukankah sudah selayaknya mahasiswa jurusan PGSD juga dibekali dengan mata kuliah yang membahas seputar karakteristik orangtua? Harapannya, kelak ketika menjadi guru SD, mereka sudah punya bekal bagaimana cara menghadapi serangan dari orang tua murid.

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 3 Hal yang Bikin Calon Mahasiswa yang Nggak Cocok Masuk di Jurusan PGSD.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 April 2024 oleh

Tags: calon guruguru SDjurusan PGSDmahasiswa jurusan pgsdmahasiswa pgsdOrang TuaPGSD
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Seorang istri, ibu dan guru di SMK Swasta yang suka nggak bisa tidur kalau tiba-tiba ada hasrat menulis

ArtikelTerkait

Sudah Selayaknya The Return of Superman Menjadi Referensi Tontonan Orang Tua yang Sedang dan Akan Mendidik Anaknya

The Return of Superman, Tontonan Terbaik bagi para Orang Tua dalam Mendidik Anak

10 Juli 2023
aturan lalu lintas 4 orang menyebalkan saat kecelakaan lalu lintas lakalantas mojok

Orang Tua Adalah Penyebab Generasi Penerusnya Melanggar Aturan Lalu Lintas

25 Juli 2021
Bagaimana Jadinya Jika Generasi Z Jadi Orang Tua? terminal mojok.co

Bagaimana Jadinya Jika Generasi Z Jadi Orang Tua?

16 November 2020
Mahasiswa PGSD Calon Guru, tapi Banyak Nggak Disiplinnya (Unsplash) jurusan PGSD

3 Hal yang Bikin Calon Mahasiswa yang Nggak Cocok Masuk di Jurusan PGSD

19 Januari 2024
generasi sandwich cara mengatasi cara menghadapi mojok.co

Apa yang Harus Dilakukan jika Kita Termasuk Generasi Sandwich

22 Juli 2020
anak pancingan new normal mojok

Istilah Anak Pancingan Sebaiknya Nggak Perlu Digunakan Lagi

16 Juli 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Kota Lama Banyumas Disulap Mirip Malioboro Jogja, tapi Malah Bernasib Sial Mojok.co

Kota Lama Banyumas Disulap Mirip Malioboro Jogja, tapi Malah Bernasib Sial

Program Pojok Baca Kelas di Sekolah Cuma Basa-Basi, Ujung-ujungnya Jadi Pojok Tidur Siswa

Program Pojok Baca Kelas di Sekolah Cuma Basa-Basi, Ujung-ujungnya Jadi Pojok Tidur Siswa

Jalan Raya Kaliori-Patikraja Banyumas, Musuh Nomor Satu Pengendara Roda Dua

Jalan Raya Kaliori-Patikraja Banyumas, Musuh Nomor Satu Pengendara Roda Dua

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mengenal Dokter Ravi, Dokter Gigi Baik Hati yang Nggak Kelihatan Lagi di serial Upin Ipin

Mengenal Dokter Ravi, Dokter Gigi Baik Hati yang Nggak Kelihatan Lagi di serial Upin Ipin

1 Juni 2025
Fasilitas UNNES Semakin Lengkap Setelah Saya Jadi Alumni, Jadi Menyesal Lulus Cepat Mojok.co

Fasilitas UNNES Semakin Lengkap Setelah Saya Jadi Alumni, Jadi Menyesal Lulus Cepat 

3 Juni 2025
3 Hal yang Bikin Hidup di Labuan Bajo Makin Rumit bagi Warga Lokal

3 Hal yang Bikin Hidup di Labuan Bajo Makin Rumit bagi Warga Lokal

7 Juni 2025
Salatiga, Kota Paling Toleran se-Indonesia (unsplash)

Salatiga, Kota Paling Toleran se-Indonesia. Ah, Biasa Saja kata Warganya karena Toleransi Sudah Menjadi DNA di Salatiga!

2 Juni 2025
Wonosobo Bukan Destinasi Wisata Ramah buat Kaum Mendang-Mending, Turunkan Ekspektasi dan Perbanyak Isi Dompet sebelum ke Sini

Wonosobo Bukan Destinasi Wisata Ramah buat Kaum Mendang-Mending, Turunkan Ekspektasi dan Perbanyak Isi Dompet sebelum ke Sini

4 Juni 2025
Berkantor di Kawasan Gatot Subroto JakSel Bikin Saya Kapok dan Nggak Mau Lagi Bekerja di Sana

Berkantor di Kawasan Gatot Subroto JakSel Bikin Saya Kapok dan Nggak Mau Lagi Bekerja di Sana

2 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jS-m10azBto

DARI MOJOK

  • Rute Baru TransJakarta Blok M-Bogor: Game Changer Transportasi Umum Jabodetabek dan Memanjakan Para Pekerja Keras yang Setiap Hari Menderita dalam Pop Culture Skena Commuter KRL
  • 3 Tips Bertahan Hidup di Ciputat Tangsel Rp2 Juta Sebulan, Kawasan Jujugan Mahasiswa dan Pekerja yang Biaya Hidupnya Supermahal
  • Makna “Kurban” bagi Para Napi di Lapas Wirogunan: Memalingkan Kepentingan Pribadi demi Menjadi Pribadi Lebih Baik Lagi
  • Ironi Kurban di Desa: Saling Jegal demi Raup Keuntungan, Orang Miskin Tak Kebagian Daging sementara Orang Mampu Berpesta
  • Penyesalan Para Napi di Balik Jeruji Besi, Hari-hari Tersiksa dan Merasa Berdosa karena Tak Bisa Kumpul Bareng Keluarga di Momen Berharga
  • UMKM Tulang Punggung Ekonomi Adalah Jargon yang Bikin Saya Muak karena Menjadi Wujud Kegagalan Pemerintah Menyediakan Lapangan Kerja

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

OSZAR »