ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Mojok Itu Bukan Hanya Media, tapi Juga Sebuah Sekte

Iqbal AR oleh Iqbal AR
28 Maret 2020
A A
Mojok Itu Bukan Hanya Media, tapi Juga Sebuah Sekte
Share on FacebookShare on Twitter

Di antara rekan sejawat sesama media opini, Mojok bisa dibilang adalah media yang namanya tidak media-friendly. Mojok, mojok, mojok, coba sebut nama itu berulang-ulang, pasti seperti ada yang aneh. Rekan sejawat media lainnya punya nama yang sangat media-friendly. Sebut saja nama Asumsi, GeoTimes, dan beberapa lainnya. Tapi kembali lagi, apalah arti sebuah nama. Meskipun arti dari sebuah nama itu kadang penting juga, tetapi bukan itu esensinya. Bukan nama yang jadi penilaian, tetapi apa yang dikandung di dalamnya. Nah, di sini, Mojok bisa dibilang punya kredibilitas yang cukup mentereng.

Mojok itu memang sudah seperti sekte. Mereka punya aliran tersendiri, punya ciri khas tersendiri, yang hampir tidak bisa ditiru oleh media-media lain. Mulai dari gaya penulisan, ilustrasi, hingga bagaimana kelakuan admin media sosial Mojok yang mungkin akan susah ditiru oleh media-media lain. Mungkin kita pernah mendengar nama DNK.id, sebuah media opini asal Surabaya yang terinspirasi Mojok dalam konten-kontennya. Namun sayang, DNK tidak bertahan lama, padahal secara isi cukup menarik dan bisa mewadahi pikiran-pikiran orang Jawa Timur khususnya.

Mungkin ada yang bilang kalau saya berlebihan ketika menyebut Mojok adalah sebuah sekte. Tidak, saya tidak berlebihan. Saya menyebut Mojok sebagai sebuah sekte karena saya pernah menjadi bagian dari mereka. Saya pernah bekerja satu atap, satu meja dengan orang-orang di dalamnya, meskipun hanya berstatus sebagai anak magang dan hanya dua bulan lamanya. Namun apa yang diajarkan, apa yang saya dapat, dan apa yang terjadi di sana memang pantas untuk dibilang sebagai sekte.

Bisa dibilang, saya cukup beruntung ketika magang di Mojok. Saya merasakan bagaimana rasanya magang di Mojok, dengan dua pimpinan yang berbeda. Saya sudah merasakan ketika Mojok dipimpin oleh Mas Agus Mulyadi, seorang yang cukup selo, baik banget orangnya, dan penuh guyonan. Saya juga sudah merasakan bagaimana ketika Mojok dipimpin oleh Cik Prima Sulistya, seorang yang tegas, rapi, dan sepertinya menakutkan kalau sudah marah-marah.

Tidak hanya itu, saya juga merasakan bagaimana rasanya dibimbing (dimentorin) oleh semua redaktur yang ada di Mojok. Saya juga sudah khatam dengan guyonan khas Mas Azka dan Mas Ega, yang recehnya bisa bikin negara gonjang-ganjing. Beruntungnya juga, saya ada di sana ketika perayaan ulang tahun Mojok yang ke-lima, yang juga jadi hari terakhir magang saya. Saya juga merasakan keakraban yang luar biasa, yang mungkin tidak saya dapatkan kalau saya tidak magang di Mojok. Maksudnya, keakrabannya pasti beda kalau misalnya saya magang di tempat lain gitu. Bisa dibilang, paket lengkap lah apa yang saya rasakan. Sekte banget, lah, pokoknya Mojok itu.

Secara pengikut, Mojok juga sudah punya pasarnya sendiri, pengikut-pengikut setia yang mungkin matanya tidak pernah bosan memandang tampilan web Mojok. Bahkan, saya berani bertaruh, misalnya Mojok berubah menjadi sebuah agama atau ideologi baru, para pengikut setia ini dengan senang hati akan ikut saja, tanpa ada pertanyaan apa pun. Sekte banget, kan? Ya meskipun itu tidak akan terjadi, karena buat apa sebuah media opini berubah menjadi agama atau ideologi, kayak kurang kerjaan saja.

Namun, seperti halnya sekte-sekte yang lain yang pernah ada, Mojok pernah berada dalam tekanan. Saya pernah merasakan satu kejadian, ketika salah dua atrikel Mojok yang membahas tentang isu gender dicecar habis oleh para aktivis gender. Saya merasakan bagaimana agak sakit hati ketika tempat magang saya sampai dihina-hina oleh orang lain. Meskipun pada akhirnya, dua artikel tersebut diturunkan dan Mojok mengeluarkan pernyataan semacam permintaan maaf. Ya itu salah satu “masa sulit” yang beruntungnya saya ada di sana.

Nah, kabar terbaru dari Mojok, mereka akan melakukan reinkarnasi. Katanya menyambut wajah baru Mojok. Entah akan seperti apa reinkarnasinya dan akan seperti apa Mojok setelah reinkarnasi. Namun yang pasti, saya tidak berharap apa-apa dengan reinkarnasi ini. Biarlah Mojok tetap seperti Mojok yang biasanya, yang nakal dan banyak akal, meskipun kadang keblablasan. Mojok tetaplah jadi sekte yang menyenangkan bagi para pengikutnya.

Mendengar kata reinkarnasi, saya jadi penasaran tentang satu hal, bukan soal akan jadi apa Mojok setelah ini. Saya penasaran, Mojok itu apa atau siapa di kehidupan sebelumnya, apakah seperti Abu Nawas, Wiro Sableng, atau seperti apa? Ini yang harus dicari jawabannya.

BACA JUGA Pria Ini Hidupnya Nyaris Berakhir Karena Tulisannya Ditolak Redaktur Mojok atau tulisan Iqbal AR lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Maret 2020 oleh

Tags: kru mojokmagangredakturTerminal Mojok
Iqbal AR

Iqbal AR

Menulis, menulis, menangis

ArtikelTerkait

Tipikal Komentator Tulisan di Terminal Mojok dan Cara Penulis Menanggapinya

Tipe Komentator Tulisan di Terminal Mojok dan Cara Penulis Menanggapinya

24 Maret 2020
Menyesal Nggak Jadi Mahasiswa Ambisius Selama Kuliah, Sekarang Jadi Susah Dapat Kerja Mojok.co

Menyesal Nggak Jadi Mahasiswa Ambisius Selama Kuliah, Sekarang Jadi Susah Dapat Kerja

8 April 2024
Musuh Terbesar Organisasi Ekstra Kampus Adalah Kadernya Sendiri

Siapa Bilang Organisasi Kampus Nggak Lagi Relevan? Sembarangan!

15 Februari 2023
pembaca mojok

5 Keutamaan Menjadi Pembaca Mojok yang Tak Bakal Anda Temukan di Kitab Fadhail A’mal

28 Maret 2020
Syarat Pendaftaran Magang Mahasiswa: Disuruh Repost Ini Itu Bikin Repot. Mending Mundur!

Syarat Pendaftaran Magang Mahasiswa: Disuruh Repost Ini Itu Bikin Repot. Mending Mundur!

13 Januari 2024
Magang di Kantor Pemerintahan Memang Nggak Keren, Dapet Tugas Aja Belum Tentu, apalagi Dapat Ilmu

Magang di Kantor Pemerintahan Memang Nggak Keren, Dapet Tugas Aja Belum Tentu, apalagi Dapat Ilmu

24 November 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Betapa Jahatnya Orang yang Ngatain Anak Daerah Gara-gara PPKB UI, Orang Luar Jakarta Juga Berhak Masuk UI!

Betapa Jahatnya Orang yang Ngatain Anak Daerah Gara-gara PPKB UI, Orang Luar Jakarta Juga Berhak Masuk UI!

21 Juni 2025
Siasat yang Bisa Diambil Bondowoso supaya Naik Kelas dan Tidak Jadi Kabupaten Medioker Mojok.co

Bondowoso, Kota yang Nggak Kenal Macet, Nggak Bisa Macet, dan Aneh kalau Macet

23 Juni 2025
Penderitaan Paling Berat Mahasiswa Abadi Adalah Kesepian, Bukan Malu atau Susah Lulus Mojok.co

Penderitaan Paling Berat Mahasiswa Abadi Adalah Kesepian, Bukan Malu atau Susah Lulus

20 Juni 2025
Memilih Kuliah di Jurusan Seadanya yang Penting Kampus Negeri, Bisa Berujung pada Penyesalan Mojok.co

Memilih Kuliah di Jurusan Seadanya yang Penting Kampus Negeri, Bisa Berujung pada Penyesalan

22 Juni 2025
Sudah Saatnya Stasiun Pare Kediri Dihidupkan Lagi, agar Akses ke Pare Tak Lagi Sulit dan Mahal!

Sudah Saatnya Stasiun Pare Kediri Dihidupkan Lagi, agar Akses ke Pare Tak Lagi Sulit dan Mahal!

22 Juni 2025
Kak Ros "Upin Ipin" Memenuhi Standar sebagai Menantu Idaman dari Kacamata Mertua Mojok.co

Kak Ros “Upin Ipin” Memenuhi Standar sebagai Menantu Idaman dari Kacamata Mertua

24 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=XDExnIZaM7s

DARI MOJOK

  • Pertama Kali Lamar Kerjaan dari Job Fair di Surabaya, Nggak Nyangka Bisa Dapat Cuan Senilai Perusahaan di Jepang
  • Bukan Petani Biasa: Bertani adalah Laku Hidup, Bukan Sekadar Profesi
  • PoliceTube Adalah Ide Brilian Kepolisian yang Patut Diapresiasi!
  • Sudah Nggak Zaman Jualan Romantisasi Jogja Pake Kenangan dan Kenyamanan, Saatnya Jualan Jogja sebagai Kota yang Bisa Bikin Kamu Sehat dan Bugar
  • Ikuti Kata Guru BK Kuliah Teknik Sipil biar Keren, Rela Abaikan Minat Hati Berujung Nyesel karena Rumit dan UKT Sengsarakan Orangtua
  • Kuliah di Jurusan “Kebal Pengangguran”, Begitu Lulus Malah Susah Cari Kerja karena Ijazahnya Dianggap Tak Laku

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

OSZAR »