Sebagai warga Lamongan yang sering mondar-mandir ke Tuban, saya kadang suka iri dengan kota-kota lain yang sudah punya akses transportasi umum yang nyaman. Lihat aja Surabaya, Sidoarjo, dan Mojokerto yang sudah terhubung dengan Trans Jatim. Sementara itu, Lamongan dan Tuban? Ya gitu, masih mengandalkan kendaraan pribadi, bus, atau mobil len yang umurnya kadang lebih tua dari usia bapak saya.
Jika mengacu pada tujuan, TransJatim memang awalnya dirancang untuk menghubungkan kawasan Gerbang Kertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan), jadi wajar kalau Tuban nggak masuk radar. Namun, tetap saja, sebagai warga yang sering ke Tuban karena urusan sosial, ekonomi, dan kadang sekadar cari hiburan, saya nggak bisa berhenti membayangkan: bagaimana kalau ada rute Trans Jatim Lamongan-Tuban ya? Wah, pasti hidup bakal lebih mudah! Nah, kira-kira beginilah dampak baik yang bakal terjadi kalau impian ini terwujud.
Daftar Isi
#1 Warga jadi punya pilihan transportasi selain kendaraan pribadi dan bus
Saat ini, perjalanan dari Lamongan ke Tuban hanya mengandalkan mobil len yang—maaf nih—sudah cukup usang. Selain itu, len juga kadang lama ngetem nunggu penumpang penuh dulu. Ini yang sering membuat penumpang malas.
Nah, kalau ada Trans Jatim, warga bisa punya opsi transportasi yang lebih layak, murah, dan nyaman. Iya, nggak perlu lagi deg-degan naik kendaraan yang kursinya udah mirip papan triplek dan kadang waktu tunggunya yang lama. Bahkan, lebih lama ketimbang antre Mie Gacoan.
#2 Trans Jatim Lamongan-Tuban bikin jalan-jalan jadi hemat
Sebagai warga Lamongan, saya lebih sering nyari hiburan ke kabupaten sebelah, khususnya Tuban. Bukan apa-apa, kadang bosan aja dengan tempat hiburan di Lamongan yang itu-itu aja. Masalahnya, buat ke Tuban tetap butuh kendaraan pribadi, dan itu berarti harus siap keluar biaya bensin.
Kalau ada Trans Jatim, perjalanan bakal lebih hemat. Bayangkan saja, cukup bayar Rp5.000 sudah bisa sampai ke Tuban tanpa mikirin bensin dan parkir. Kalau akses ke Tuban dan semudah itu, bayangkan betapa banyak wisatawan lokal yang akan jalan-jalan ke Tuban setiap harinya?
#3 Trans Jatim Lammongan-Tuban bikin kantong penjual atau pedagang nggak jebol
Sudah jadi rahasia umum kalau banyak warga Lamongan yang kulakan barang ke Tuban, mulai dari sembako sampai peralatan dagang. Mereka biasanya memang mengandalkan mobil len dengan menerima segala keriwehannya.
Nenek saya salah satunya. Beliau sering sambat ketika menunggu mobil len ini datang. Sebab, tidak bisa diprediksi kapan bakal muncul. Kadang kalau beruntung akan segera didatangi, tapi kalau sedang sial, beliau bisa menunggu hingga berjam-jam. Bayangkan saja kalau jalur ini dilewati Trans Jatim, para pedagang pasti akan lebih lega. Selain itu ongkos transportasi juga bisa ditekan. Dan, tentu saja akan membantu perputaran ekonomi dengan lebih cepat.
#4Â Kaum LDR Lamongan-Tuban bisa bernapas lega
Ini juga nggak kalah penting. Banyak pasangan LDR Lamongan-Tuban yang akan sangat lega bisa lebih sering bertemu. Percayalah, selama ini banyak di antara para pejuang rindu itu sering mengurungkan niat untuk bertemu karena berat di ongkos.
Semuanya akan berbeda cerita kalau ada Trans Jatim, perjalanan jadi lebih murah dan aman. Nggak perlu lagi mikirin bensin atau kelelahan di jalan. Mereka ini bisa lebih fokus buat ketemu pacar dan merajut benang asmara tanpa khawatir tabungan jatah pernikahannya terenggut oleh ongkos pertemuan sesaat.
Intinya, kalau ada Trans Jatim yang menghubungkan Lamongan dan Tuban, pasti banyak warga yang bakal terbantu. Urusan mobilitas jadi lebih gampang, biaya perjalanan lebih murah, dan pastinya nggak perlu was-was tiap kali naik kendaraan yang sudah termakan usia.
Penulis: M. Afiqul Adib
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 8 Nama Desa di Banyuwangi yang Unik dan Nyeleneh
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.