Kalau mau numpang buang hajat di toilet Indomaret jangan langsung nongkrong, pastikan kamu tahu aturan-aturan ini.
Ada saat-saat dalam hidup yang tak bisa kita kontrol. Misalnya, jatuh cinta, kangen, terbangun di malam hari, mimpi, dll. Tetapi dari semua urusan duniawi tersebut, ada satu momen yang paling tak bisa ditawar, yaitu kebelet buang air kecil. Sungguh, tak ada perkara yang lebih mendesak, lebih menguasai, dan lebih memaksa tubuh untuk beraksi daripada rasa kebelet.
Itu sebabnya, seburu-buru apa pun kita saat di jalan, begitu ada panggilan alam, otak kita akan spontan mencari tempat pemberhentian. Biasanya, toilet umum di SPBU yang jadi sasaran. Tetapi berhubung menemukan SPBU sering kali lebih susah daripada menemukan Indomaret, banyak pula yang akhirnya numpang di toilet Indomaret.
Sah-sah aja sih kalau mau numpang di toilet Indomaret. Yang penting harus paham etika-etika tak tertulis berikut, supaya pas keluar toilet kita tidak hanya merasa lega, tapi martabat juga tetap terjaga.
Daftar Isi
Jangan langsung ngegas, tapi izin dulu
Pertama, harus izin dulu. Minta izin ketika masuk ke tempat yang bukan milik kita adalah sebuah etika sosial level mikro. Kebangetan kalau hal-hal kayak gini aja sampai terlupa untuk dilakukan. Apalagi toilet Indomaret ini nggak sama dengan toilet yang ada di SPBU.
Seperti yang kita tahu, toilet di SPBU letaknya terlihat dari luar dan bebas diakses siapa saja karena memang disediakan untuk umum. Sedangkan toilet Indomaret, letaknya ada di dalam toko, tepatnya di bagian belakang. Biasanya, toilet Indomaret ini dekat gudang dan ruangan staf Indomaret. Dengan kata lain, sejatinya toilet ini bukan ruang publik dalam arti sebenarnya.
Maka ketika kita datang dan langsung nyelonong ke belakang tanpa sepatah kata pun, itu namanya nggak sopan. Saru, kalau kata orang Jawa. Lha wong tinggal bilang “Permisi, boleh numpang ke toilet, Kak?”, masa iya nggak bisa?
Gunakan fasilitas toilet Indomaret seperti manusia beradab
Nah, setelah mendapatkan izin, baru boleh melenggang ke toilet. Itu pun harus digunakan dengan baik—selayaknya manusia beradab. Bukan cuma karena kamu sedang menumpang, tapi karena sopan santun bukan cuma urusan mulut, tapi juga pantat. Dan percaya atau nggak, dari cara kita menggunakan toilet, bisa kelihatan kadar peradaban seseorang.
Maksud saya begini. Meskipun, katakanlah, kamu dapatnya toilet Indomaret yang nggak bersih-bersih amat—lantainya agak becek, bau kurang sedap, atau ada sampah tisu di pojokan—hal-hal tersebut nggak jadi alasan untuk kamu ikutan jorok.
Nggak perlu sampai repot-repot menyikat WC mereka biar kembali kinclong. Cukup lakukan hal-hal dasar seperti menyiram sampai bersih, nggak membuang sampah sembarangan apalagi ke dalam kloset, serta mematikan air jika sudah nggak terpakai.
Jangan anggap remeh tindakan-tindakan kecil itu. Karena bisa jadi setelah kamu, ada orang lain yang juga dalam kondisi darurat dan butuh toilet yang layak pakai. Kalau kamu meninggalkan jejak, entah itu dalam bentuk bau, cipratan, atau lebih parah lagi berupa tumpukan feses, kamu bukan cuma bikin orang lain menderita, tapi juga ngrepotin karyawan Indomaretnya untuk membersihkan sisa-sisa kejahatan yang sudah kamu lakukan.
Ucapkan terima kasih, meskipun kamu cuma dua menit di dalam toilet Indomaret
Nah, kalau sudah selesai buang hajatnya, lanjutkan tren baik dengan tak lupa mengucapkan terima kasih. Satu ucapan terima kasih setelah menggunakan toilet di Indomaret memang nggak akan membuat kita dapat Point Coffee gratis. Tapi, ucapan ‘terima kasih’ adalah hal sederhana yang bisa kita ucapkan sebagai bentuk apresiasi karena sudah diperbolehkan buang hajat di toilet milik mereka.
Bayangkan kalau karyawan Indomaret nggak memperbolehkan kita numpang di toilet mereka. Harus dibuang ke mana hasrat yang sudah kadung di ujung tanduk itu? Bisa jebol pertahanan kita. Jadi, tak ada salahnya berucap terima kasih kepada mereka. Dengan mengucap terima kasih, kita tak hanya keluar dari toilet Indomaret dengan perasaan lega, tapi juga jadi manusia yang tahu caranya bersikap.
Jangan mentang-mentang di dalam cuma dua menit terus kamu merasa tidak perlu ngomong terima kasih, ya. Dua menit itu mungkin terdengar sebentar, tapi dalam kondisi kebelet, dua menit bisa sangat menyiksa.
Minimal beli sesuatu biar nggak kelihatan culas
Terakhir, etika menumpang di toilet Indomaret adalah beli sesuatu setelah selesai buang hajat. Alasannya sederhana saja, sih. Pada dasarnya, Indomaret ini kan toko retail yang menyediakan berbagai macam kebutuhan. Sekali lagi: toko retail. Bukan toilet umum. Perkara ada toilet di dalam Indomaret, itu sebenarnya untuk karyawan Indomaret, tapi aksesnya dibuat terbuka.
Jadi, alangkah wagunya kalau kita ke Indomaret cuma numpang pipis doang, tanpa membeli apa pun. Oke lah, mungkin karyawan Indomaretnya nggak akan mempermasalahkan hal tersebut. Apalagi kalau kondisi toko sedang ramai. Tetapi itu bukan berarti kita bebas mangkir dari rasa tanggung jawab sosial.
Beli sesuatu—apa pun itu, meski hanya air mineral—adalah cara paling sopan untuk bilang, “Saya ke sini nggak cuma numpang pipis doang, lho.”
Pada akhirnya, numpang toilet di Indomaret bukan soal buang air kecil semata. Itu adalah latihan kecil menjadi manusia yang tahu diri. Yaitu manusia yang tetap mengedepankan tata krama, di tengah desakan biologis yang sering kali membuat seseorang jadi lebih egois.
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 3 Alasan Toilet Indomaret Lebih Baik daripada Toilet Alfamart.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.