Jogja adalah kota yang katanya murah, nyaman, dan cocok buat memulai hidup. Tapi itu katanya. Kenyataannya, kalau kamu datang ke sini dengan modal gaji UMR Jogja 2025 (sekitar Rp2,2 juta), siap-siap untuk merasakan sensasi hidup setengah mewah, setengah nyiksa.
Tapi jangan khawatir. Kamu tetap bisa bertahan hidup kok. Asal kamu rela mengorbankan sedikit kenyamanan, sedikit gengsi, dan seluruh isi keranjang Shopee-mu.
Berikut ini panduan sakti agar kamu bisa hidup (atau setidaknya tidak tumbang) di Jogja, meskipun dompetmu hanya berisi harapan.
Daftar Isi
- Kosmu akan semakin sempit, tapi rasa syukurmu semakin luas
- Nasi kucing adalah jawaban para sobat UMR Jogja 2025
- Kalau gajimu UMR Jogja 2025, sudah, jalan kaki saja
- Gaya bidupmu masih bisa estetik, tapi kudu ekonomis
- Tak cukup dengan satu pekerjaan, dan jangan pernah merasa cukup karena ya memang tak bisa
- Jogja itu manis, tapi dompetmu harus lebih tangguh
Kosmu akan semakin sempit, tapi rasa syukurmu semakin luas
Pertama-tama, jika kamu hidup dengan UMR Jogja 2025, maka yang perlu kamu perhatikan adalah tempat tinggal. Jangan mimpi tinggal di kos-kosan yang ada kolam renangnya. Yang kamu butuhkan adalah kos seharga Rp300 ribuan, dengan kamar cukup untuk tidur, merenung, dan menyesali keputusan hidup. Kamar mandi luar? Syukur. Dapurnya bareng 6 orang? Anggap saja kamu sedang belajar demokrasi.
Ventilasi pun ya kayak gitu. Angin surga kadang mampir, kadang nggak. Tapi tenang, kamu bisa hemat dengan belajar hidup tanpa AC sekaligus berlatih hidup di dalam sauna. Dan kalau tiba-tiba ada kecoa lewat, ingat, kamu nggak sendiri, itu teman kos juga.
Nasi kucing adalah jawaban para sobat UMR Jogja 2025
Di kota lain, makan tiga kali sehari itu hak. Di Jogja, dengan gaji UMR Jogja, itu adalah prestasi spiritual. Pilihanmu terbatas: nasi kucing, nasi kucing, dan nasi kucing. Dengan uang lima ribu, kamu dapat nasi segenggam dan lauk misterius. Kadang lauk tempe, kadang malah cuma sambal, itu semua tergantung iman.
Kalau lagi ingin mewah, tambahin gorengan dua biji. Bonusnya, kamu bisa ikut program diet tanpa sadar, karena porsi makanmu kecil tapi dramanya besar. Atau malah membuatmu terlihat seperti pertapa yang menolak makan.
Minum air galon kos adalah lifehack. Gratis dan menyegarkan. Kalau kurang kenyang, tambahkan doa sebelum makan agar efek placebo bekerja maksimal.
Kalau gajimu UMR Jogja 2025, sudah, jalan kaki saja
Punya motor itu keren, sampai kamu isi bensin dan sadar bahwa itu adalah pengeluaran mewah. Maka dari itu, jalan kaki adalah solusi spiritual dan fisikal bagi sobat UMR Jogja 2025. Selain hemat, kamu juga bisa merasa seperti bintang film indie: sendu, sunyi, dan penuh beban hidup.
Naik sepeda, boleh juga. Selain ramah lingkungan, kamu juga bisa terlihat seperti aktivis LSM. Tapi siap-siap paha betismu jadi seperti atlet Tour de France, karena Jogja kadang terasa seperti jalur pendakian.
Kalian sobat UMR Jogja, tapi pengin naik ojek online? Ya boleh. Tapi, gunakan hanya dalam keadaan darurat, seperti hujan badai atau kamu harus lari dari kenyataan.
Gaya bidupmu masih bisa estetik, tapi kudu ekonomis
Kamu bisa tetap hidup keren dengan gaji UMR Jogja 2025, walau miskin. Kuncinya adalah percaya diri dan pencahayaan yang bagus. Baju itu-itu saja? Ganti-ganti gaya foto. Nongkrong nggak harus beli, cukup duduk depan kafe mahal, pasang headset, pura-pura sibuk Zoom meeting.
Butuh healing? Tatap langit sore. Gratis. Kalau lagi suntuk, naik Trans Jogja keliling kota tanpa tujuan. Modal Rp3.500, kamu sudah bisa keliling sambil mikir, “Hidup kok gini amat ya?”
Kalau butuh hiburan digital, baiknya gunakan WiFi publik atau numpang hotspot teman. Scroll TikTok sampai lupa lapar. Nonton Netflix bisa pake akun mantan. Manfaatkan sebelum dia sadar kamu belum log out.
Tak cukup dengan satu pekerjaan, dan jangan pernah merasa cukup karena ya memang tak bisa
Di Jogja, satu pekerjaan tidak cukup. Siang jadi admin, malam jadi penulis freelance, tengah malam jadi dropshipper. Kalau kamu sempat tidur, selamat, kamu orang yang sangat manajemen waktu.
Kalau kamu bergaji UMR Jogja, jangan harap bisa menabung buat beli rumah. Target realistisnya adalah bisa bayar kos tepat waktu, bisa makan tiap hari, dan tidak ditagih pinjol. Dah, sesederhana itu.
Soal masa depan, jangan buru-buru. Impian beli mobil dan liburan ke Jepang bisa disimpan dulu, cukup mimpi beli rice cooker mini dan kipas angin bekas. Kalau kamu bisa nabung Rp20.000 per minggu, itu sudah level sultan dalam dunia pejuang UMR.
Jogja itu manis, tapi dompetmu harus lebih tangguh
Hidup di Jogja dengan gaji UMR memang butuh skill bertahan hidup level dewa. Tapi di balik semua itu, kamu akan menemukan bahwa Jogja tidak hanya murah, dia mengajarkanmu bagaimana menghargai tiap lembar uang receh dan setiap porsi Indomie.
Kamu akan menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih sabar, dan lebih ahli dalam menghindari ajakan nongkrong. Jadi, tetap semangat, wahai para pejuang UMR Jogja. Sebab di tengah semua keterbatasan, kamu masih bisa bilang, “Setidaknya aku hidup dan belum kehabisan garam dapur.”
Penulis: Ogidzatul Azis Sueb
Editor: Rizky Prasetya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.