ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Belajar Kenyataan Hidup dari Iklan Sprite Versi “Nyatanya, Hidup Gak…”

Andrian Eksa oleh Andrian Eksa
22 Juni 2019
A A
iklan sprite

iklan sprite

Share on FacebookShare on Twitter

Hadirnya Cak Lontong dalam iklan Sprite membuat minuman berkarbonasi itu terlihat segar sekali. Selain shot-shot pada kejernihan air, gelembung-gelembung soda, kristal es batu, dan irisan lemon-lime, suara Cak Lontong yang khas menjadi bumbu utama. Sprite menggiring penonton pada citra minuman yang menyegarkan. Seakan-akan ngawe-ngawe untuk segera diteguk rame-rame.

Iklan Sprite begitu banyak. Akan tetapi, dari sekian banyak itu, saya menyukai iklan dalam serial “Nyatanya, Hidup Gak…” Pada serial ini, saya bisa belajar banyak dari iklan Sprite.

 

  1. Nyatanya, Hidup Gak Seserem Film Horror

Poin pertama ini, terdapat dua versi iklan, yaitu hotel tua dan parkiran.

Versi hotel tua—digambarkan seorang perempuan yang sedang ketakutan karena merasa hotelnya angker. Keangkeran ini didukung oleh sebuah lukisan perempuan Jawa menari—arahnya ke lukisan Nyi Roro Kidul—dan sebuah aroma melati. Untuk mengatasi ketakutan, perempuan tersebut video call seorang laki-laki melalui laptopnya. Setelah sekian banyak ketakutan dikerahkan, perempuan ini melihat sebuah pengharum ruangan pada sebuah dinding kamar. Ternyata aroma melati keluar dari sana.

Versi parkiran—digambarkan tiga laki-laki berjalan dalam parkiran dengan cengengesan. Tidak disangka, mereka bertemu dengan sesosok perempuan berbaju putih. Dua laki-laki sempat kelabakan dan pingsan, sedang satu laki-laki tetap berdiri. Ternyata, setelah sosok perempuan itu berdiri, dia hanya perempuan yang sedang mengecek ban mobilnya. Pakaiannya yang menyerupai hantu hanyalah cosplay. Penggambaran cosplay ini didukung oleh lewatnya teman-teman perempuan yang berpakaian serupa.

Iklan ini mengajak kita untuk tidak segampang itu percaya dengan mitos. Semua bisa diatasi dengan pikiran yang jernih dan segar—sesegar Sprite.

 

  1. Nyatanya, Hidup Gak Sebombastis Film Aksi

Versi ini digambarkan seorang pemuda korban film. Ia menjalani hidupnya sebombastis film aksi. Cara jalannya digambarkan slow motion dan berharap di akhir cerita, dia juaranya. Nyatanya, tidak seperti itu. Harapannya sia-sia.

Di dalam kehidupan nyata, tidak ada adegan-adegan serupa film aksi. Dirinya berakhir dengan tragis. Dia yang hendak naik angkot pun tertinggal. Bahkan di akhir adegan, digambarkan seorang perempuan naik angkot yang dikejar pemuda tadi. Betapa menyakitkannya. Hidup memang tidak sebombastis angan-angannya.

 

  1. Nyatanya, Hidup Gak Kayak Drama Korea

Versi ini menceritakan seorang mahasiswi korban drama Korea. Seperti bayangannya dalam drama, ketika dia memberi kode-kode kepada laki-laki, maunya ditanggapi. Nyatanya tidak seperti itu. Waktu itu hujan dan mahasiswi ini memberi kode dengan kata “hujan” dan “dingin”. Laki-laki di sampingnya pun mengambil jaket dan seolah ingin memberikannya pada mahasiswi tersebut—tapi nyatanya dipakai sendiri.

Di lain kesempatan—di sebuah kampus, mahasiswi itu berjalan dan ketika berpapasan dengan laki-laki, ia menjatuhkan diri. Mahasiswi itu berharap akan ditolong seperti dalam drama. Lengkap dengan zoom-in di adegan pegangan tangan dan tatapan mata. Nyatanya tidak seperti itu. Laki-laki tersebut melengos begitu saja. Bahkan ketika mahasiswi itu mengeluh, “Oppa~”—malah seorang kakek-kakek menghampirinya. Menyedihkan, bukan?

 

  1. Nyatanya, Hidup Gak Seindah Medsos Selebriti

Poin terakhir ini terdiri dari tiga versi, yaitu vlog seleb, foto seleb makanan, dan foto seleb sandangan.

Versi vlog seleb—menceritakan seorang vlogger yang bergaya seperti menghadiri sebuah acara megah. Nyatanya, dia hanya numpang pada sebuah acara dan kemudian diusir oleh keamanan yang menjaga.

Versi foto seleb makanan—menceritakan seorang pemuda yang sedang makan di restoran. Sebagaimana tabiatnya, ia memotret sajian sebelum dimakan. Karena merasa harus terlihat mewah, pemuda ini sampai mencari meja yang sajiannya ditinggal pelanggan. Tidak untuk dicuri dan dimakan. Hanya difoto dan diunggah demi gaya-gayaan. Pas ketahuan, wajahnya sungguh kasihan.

Versi foto seleb sandangan—menceritakan seorang perempuan yang gonta-ganti sandangan untuk diunggah dalam media sosialnya. Setelah sekian sandangan diluncurkan, ada saja netizen yang mbacot serampangan. Ada yang membuka kedok si perempuan yang ternyata hanya foto-foto di ruang ganti, karena security tag-nya lupa ditutupi. Karena malu, perempuan itu pun pergi.

Selama ini kita sering terkurung dalam stigma-stigma. Padahal stigma tersebut pun dulunya, kita sendiri yang menciptakannya. Ironis memang, kita terperangkap oleh ciptaan kita sendiri. Ya, sebagaimana hari-hari kita sekarang ini. Bisa dipastikan, setiap hari kita menatap layar komputer atau gawai. Bahkan, anak-anak kecil seusia TK, bisa YouTube-an sampai larut malam. Apa nggak mengerikan?

Selain terperangkap oleh stigma, hidup kita tenggelam oleh nilai. Setiap gerak laku kita seolah mesti dipublikasikan untuk memperbanyak jam terbang. Selain itu, citra-citra yang ditampilkan pun hanya yang baik. Kalaupun tidak baik, pasti yang kontroversial, sehingga bisa mendobrak rating.

Terakhir diperbarui pada 14 Januari 2022 oleh

Tags: cak lontonghidup gakiklan spritenyatanya
Andrian Eksa

Andrian Eksa

Kelahiran Boyolali, 15 Desember. Saat ini sedang bergiat di Dolanan Anak Jogja.

ArtikelTerkait

sederhana

Orang Sederhana itu Pasti Miskin: Salah!

13 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Pilkada 2020 yang Terlaksana di Tengah Pandemi Sudah Sangat Tepat, kok! terminal mojok.co

Pemilu Ulang? Duh, Jangan Sampai

Deddy Corbuzier masuk islam

Deddy Corbuzier dan Lahirnya Tiga Golongan yang Membuat Kita Geleng Kepala

sistem zonasi

Menyoal Sistem Zonasi Sekolah: Apa Jadinya Jika Zonasi Diterapkan di Aspek Kehidupan yang Lain?

Terpopuler Sepekan

Barang-barang yang Nggak Pernah Saya Sangka Diproduksi oleh Perusahaan BUMN, Ada Frozen Food hingga Kondom Mojok.co

Kondom hingga Frozen Food, Ini Daftar Barang yang Tidak Pernah Saya Sangka Diproduksi oleh BUMN

25 Mei 2025
Sekolah Elit Parkiran Sulit, Penyebab Jalan Bandung Malang Selalu Macet

Jalan Bandung Malang Macet Parah Gara-gara Tukang Parkir Liar, Jalan Sekecil Itu Jadi Lahan Parkir, Gila!

26 Mei 2025
Kasta Menu Rocket Chicken dari yang Paling Enak dan Wajib Dicoba sampai Skip Aja 

Kasta Menu Rocket Chicken dari yang Paling Enak dan Wajib Dicoba sampai Skip Aja

30 Mei 2025
Bandung Tidak Jauh Berbeda dengan Depok Jawa Barat, Sama-sama Berbahaya dan Nggak Romantis Mojok.co

Bandung Tidak Jauh Berbeda dengan Depok Jawa Barat, Sama-sama Berbahaya dan Nggak Romantis

27 Mei 2025
3 Keunggulan Sekolah di Desa yang Jarang Disadari Orang

3 Keunggulan Sekolah di Desa yang Jarang Disadari Orang

25 Mei 2025
Saya Muak dengan Pengguna Lampu Biled yang Tidak Tau Aturan, Pamer Lampu kok di Kota, Norak!

Saya Muak dengan Pengguna Lampu Biled yang Tidak Tau Aturan, Pamer Lampu kok di Kota, Norak!

31 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Komunitas Kretek dan KNPK: Hari Tanpa Tembakau adalah Cara Pandang Tak Adil Pada Industri Hasil Tembakau
  • Mendongkel Kursi Sang Tiran, Catatan Merebut Reformasi dari Aktivis 98 Jogja dan Tanda Perjuangan Belum Selesai
  • Jogja bikin Saya Sadar “Kebobrokan” di Kampung Halaman hingga Punya Motivasi untuk Membangun Karier sebagai Psikolog
  • Coba-coba Naik Stairlift di Candi Borobudur, Bakal Jadi Fasilitas Permanen?
  • Indonesia-Prancis Teken Kerja Sama Perfilman di Candi Borobudur, Angin Segar Industri Sinema Tanah Air
  • Perjuangan Mahasiswa Baru Kuliah di UNY sampai Harus “Tinggal” di Terminal Giwangan dan Nyaris Ditangkap Polisi

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

OSZAR »