Pikir ulang kalau kalian ingin tinggal di Blora, apakah kalian termasuk salah satu dari 4 tipe orang ini?
Memilih untuk menetap di suatu daerah tentu merupakan hak setiap individu. Namun, keputusan tersebut tetap perlu dipertimbangkan secara matang, apalagi jika tempat itu belum pernah dikunjungi sebelumnya. Setidaknya, dibutuhkan survei kecil guna menilai apakah karakter pribadi kita cocok dengan budaya dan kondisi geografis wilayah tersebut.
Oleh karena itu saya ingin berbagi informasi bagi Anda yang mempertimbangkan untuk tinggal di Blora. Terlebih belakangan ini ramai dibicarakan soal rencana pengaktifan Bandara Ngloram dan pembangunan PSDKU dari beberapa perguruan tinggi ternama seperti UNY dan ISI di wilayah ini. Hal ini membuat Blora diprediksi akan menjadi kawasan strategis.
Daftar Isi
#1 Orang yang gampang merasa sumuk jangan tinggal di Blora
Bagi Anda yang mudah merasa gerah atau tidak tahan dengan udara panas, tinggal di Blora akan menjadi tantangan tersendiri. Meskipun wilayah ini masih didominasi oleh area hutan dan lahan hijau, bukan berarti suhu siang harinya sejuk. Justru sebaliknya, panas yang menyengat dan rasa sumuk kerap menjadi keluhan masyarakat termasuk saya, terutama pada musim kemarau. Hal ini bisa cukup mengganggu aktivitas harian, terutama bagi Anda yang terbiasa dengan udara yang lebih sejuk atau tinggal di daerah pegunungan.
#2 Suka menggunakan air secara berlebihan
Jika Anda terbiasa menggunakan air secara berlebihan atau cenderung boros, kebiasaan itu perlu segera diubah—terutama jika berniat menetap di Blora. Membuang-buang air bukan hanya tindakan yang tidak bijak secara umum, tetapi juga sangat tidak sesuai dengan kondisi alam Blora.
Saat musim kemarau tiba, wilayah ini kerap mengalami kekeringan yang cukup parah. Akses air bersih menjadi terbatas dan masyarakat lokal harus pandai berhemat dalam memanfaatkan air. Situasi ini berkaitan erat dengan kondisi geografis Blora yang sebagian besar wilayahnya terdiri dari tanah kapur dan mengandung minyak bumi.
Tanah kapur memiliki karakteristik yang kurang ideal untuk menyimpan air karena pori-porinya kecil, sehingga air hujan sulit tertampung dan cepat meresap ke lapisan tanah yang lebih dalam. Akibatnya, Blora kerap mengalami kekeringan saat musim kemarau. Selain itu, jenis tanah ini umumnya miskin unsur hara, sehingga kurang mendukung kesuburan lahan.
Jika dilihat dari klasifikasi jenis tanah, sekitar 56% wilayah Blora didominasi oleh tanah gromosol, 39% merupakan tanah mediteran, dan sisanya 5% berupa tanah alluvial. Gromosol dan mediteran sendiri memiliki tantangan tersendiri dalam hal pengelolaan air dan kesuburan, terutama di daerah dengan kontur berbatu atau berkapur. Oleh sebab itu, kesadaran untuk mengelola air secara efisien sangat penting bagi siapa pun yang tinggal atau beraktivitas di daerah ini. Berhemat air bukan hanya tindakan bijak, tapi juga bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
#3 Gemar ngobrol tanpa tahu waktu
Bagi Anda yang terbiasa hidup di tengah keramaian dan suka mengobrol tanpa henti hingga lupa waktu, nampaknya kebiasaan tersebut perlu sedikit dikurangi jika memilih tinggal di Blora. Kota ini dikenal dengan suasananya yang tenang, bahkan cenderung sepi, terutama dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Tengah.
Data dari BPS secara konsisten menempatkan Blora sebagai kabupaten tersepi di Jawa Tengah setiap tahunnya. Keheningan ini bisa menjadi berkah bagi sebagian orang yang mencari ketenangan, tetapi bisa jadi tantangan bagi mereka yang terbiasa dengan kehidupan sosial yang ramai dan dinamis.
Namun, harapan akan perubahan suasana di Blora tetap terbuka seiring kemajuan infrastruktur dan sektor pendidikan. Wacana pengaktifan kembali Bandara Ngloram serta rencana pendirian kampus dari perguruan tinggi negeri ternama seperti UNY dan ISI tentu memberi angin segar bagi peningkatan konektivitas dan geliat aktivitas masyarakat.
Jika semua rencana tersebut benar-benar terwujud, bukan tidak mungkin Blora akan bertransformasi menjadi kota yang lebih dinamis dan ramai. Tetapi sampai perubahan itu benar-benar terjadi, Blora tetap menjadi tempat yang pas bagi siapa pun yang menghargai kedamaian dan menjauhi riuhnya suasana kota besar.
#4 Kaum mageran mingggir dulu dari Blora
Jika Anda termasuk golongan yang malas gerak alias mager, tinggal di Blora mungkin akan membuat Anda kurang nyaman. Terlebih masyarakat di sini sangat aktif dan terbiasa menjalani berbagai kegiatan fisik di luar rumah. Aktivitas seperti bertani, menggembala ternak—terutama sapi—hingga berlatih bela diri silat sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Budaya hidup aktif ini bukan hanya soal pekerjaan, tapi juga bagian dari cara masyarakat menjaga kebugaran dan menjalin kebersamaan sosial.
Untuk bisa berbaur dan menyesuaikan diri, tidak ada salahnya mulai mempertimbangkan untuk ikut terlibat. Minimal dengan memilih satu aktivitas fisik yang sesuai minat. Misalnya, mengikuti salah satu dari banyak perguruan silat yang tersebar di Blora bisa menjadi langkah awal yang baik.
Sepertinya sejumlah gambaran tadi sudah cukup menjadi kisi-kisi awal bagi siapa pun yang ingin menjadi bagian dari warga Blora. Tentu beradaptasi dengan lingkungan baru bukan perkara rumit selama ada kemauan untuk belajar dan menyesuaikan diri. Tinggal di Blora memang memiliki tantangan tersendiri, namun bukan berarti tidak bisa dijalani. Yang dibutuhkan hanyalah tekad kuat dan konsistensi dalam menjalani proses adaptasi.
Pada akhirnya, semua kembali pada diri masing-masing. Blora dengan segala keunikannya bukanlah tempat yang sulit untuk dicintai. Suasana tenang, budaya yang hidup, dan komunitas yang aktif justru bisa menjadi nilai lebih bagi mereka yang mampu melihat dari sudut yang tepat. Semoga siapa pun yang memutuskan untuk tinggal di Blora bisa menemukan kenyamanan, kebahagiaan, dan tentu saja, rasa betah yang tumbuh seiring waktu.
Penulis: Dimas Junian Fadillah
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Blora, Tempat Tinggal Terbaik untuk Orang Bergaji Pas-pasan yang Mendambakan Slow Living.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.