ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Borok Pemuka Agama Lain Tidak Perlu Dicari

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
2 Oktober 2020
A A
pemuka agama penyimpangan borok mojok

pemuka agama penyimpangan borok mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Isu SARA memang tidak pernah habis diperdebatkan. Di luar perkara teologi, mencari-cari borok agama lain sering dianggap sebagai “membela” agama sendiri. Banyak orang berusaha melindungi kemurnian agamanya dengan membahas aib agama lain. Terutama jika ada pemuka agama yang dianut terlibat kasus.

Padahal, membongkar borok pemuka agama lain tidak lantas membuat pemuka agama yang dianut bersih. Menurut saya, perilaku ini hanyalah bentuk argumentum ad hominem yang kekanakan. Selain itu, membongkar borok pemuka agama lain hanya membiaskan pandangan kebejatan yang dilakukan pemuka agamanya sendiri. Dan menurut saya, cara pikir yang demikian sangat berbahaya.

Pengalaman pribadi perihal “bersaing mencari borok” ini terjadi di dalam keluarga. Kebetulan, keluarga saya adalah penganut agama Nasrani yang kaku. Ketika kasus pelecehan seksual oleh seorang pastor paroki di Tomang menyeruak, beberapa anggota keluarga saya tidak percaya bahkan berkonspirasi tentang framing untuk menjelekkan agama. Duh, untung keluarga sendiri.

Ketika penyintas pelecehan berani bersuara, imajinasi konspiratif tadi gugur sudah. Saya pikir keluarga saya bisa menerima kenyataan dan berpikir jernih. Yang terjadi malah makin menyebalkan. Mereka membangun narasi bahwa yang dilakukan pastor tadi masih mending daripada pelecehan seksual yang terjadi di sebuah pesantren. Sontak saya tekankan bahwa tidak ada pelecehan yang lebih mending dari pelecehan yang lain. Sekali lagi, untung keluarga sendiri.

Selain dari internal keluarga, memburu borok agama lain juga saya temukan di berbagai tongkrongan. Yang paling saya ingat adalah bahasan tentang kisruh izin pendirian rumah ibadah Buddha di Tangerang. Salah satu pengunjung yang duduk di seberang saya berargumen bahwa pelarangan itu belum seberapa. Dia malah membandingkan dengan tragedi Rohingya. Untung, saya tidak kenal dia. Jika kenal, saya tidak hanya sekedar tertawa mengejek sampai dia dengar.

Jika Anda sering kepo isi kolom komentar media sosial, kasus berburu borok agama lain lebih subur dan menyebalkan. Setiap ada kasus yang melibatkan pemuka agama, selalu saja ada komentator yang membahas borok agama lain. sudah terlihat tujuannya: agar agamanya tidak nampak kotor di depan agama lain.

Menurut saya, melindungi borok pengikut agama sendiri adalah perbuatan yang tidak sehat. Apa gunanya melindungi sebuah kasus demi menjaga “kesucian” agama yang dianut? Jika pemuka agamanya memang brengsek, ya dia brengsek sebagai manusia. Untuk apa melindungi borok si pemuka agama atau oknum tertentu.

Melindungi borok ini hanya seperti menaburi bangkai dengan bunga. Busuknya bangkai tidak akan hilang. Kasus yang melibatkan pemuka agama yang ditutup-tutupi tidak akan memberi solusi apa pun selain perasaan “tak berdosa”. Dan ini memunculkan bias yang berujung pada pemakluman bagi pemuka agama yang bermasalah baik pelecehan seksual, korupsi, bahkan penghilangan nyawa.

Apa bahayanya jika pemakluman pada pemuka agama tetap berlangsung? Saya khawatir agama akan dimanfaatkan sebagai perlindungan dalam melakukan tindak kejahatan pada kemanusiaan. Jika sudah seperti ini, mau ke mana lagi manusia menaruh harapan untuk mencapai kehidupan yang tenteram dan bermartabat? Berpasrah pada kerang ajaib?

Institusi agama bukanlah produk yang “selalu suci”. Institusi ini berisi banyak manusia yang tidak selamanya bersih. Melindungi orang brengsek dalam agama apa pun hanyalah memelihara kebrengsekan mereka. Seperti memelihara kanker dalam tubuh. Dari luar terlihat sehat, namun dari dalam menggerogoti diri.

Dengan tetap melindungi mereka, sama saja melindungi monster yang kelak bisa makin parah lagi perilakunya. Seperti membela pelaku pelecehan seksual. Jika sang pastur tetap dilindungi dengan alasan menjaga kesucian ini, mau berapa banyak manusia yang dikorbankan untuk memuaskan nafsu bejatnya. Begitu pula dengan pelecehan yang dilakukan pemimpin ponpes dan pemuka agama lain.

Yang terakhir, mencari borok pemuka agama lain tidak akan membuat pemuka agamamu terlihat lebih bersih. Jika ada cacat pada pemuka agama yang anda anut, ya akui saja. Tuntut pelaku untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Jangan malah dilindungi dengan mencari-cari kasus pemuka agama lain.

Sayang sekali, perilaku ad hominem ini masih subur dan dianggap wajar. Membahas dan membandingkan borok pemuka agama lain dipandang sebagai aksi bela agama. Menurut saya jika perilaku kekanakan seperti tetap dijaga, malah kasus kejahatan yang melibatkan pemuka agama akan makin subur.

Sejatinya, siapa yang perlu berlindung pada agama? Manusia yang merindukan ilahinya, atau bajingan tengik yang mencari pembenaran dari kejahatan yang dilakukan?

BACA JUGA Barista Hari Ini: Gaya Terdepan, SOP Belakangan dan tulisan Prabu Yudianto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2020 oleh

Tags: agamaKejahatanoknumpelaku
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Jika artikel saya menyinggung Anda, SAYA TIDAK PEDULI!

ArtikelTerkait

Fungsi Menanyakan Agama Orang Itu buat Apa, sih? terminal mojok.co tiktok war tanya agama sopan atau nggak

Fungsi Menanyakan Agama Orang Itu buat Apa, sih?

16 Desember 2020
Saya Menyayangkan Video Reaksi Gus Miftah yang Menegur Ustaz Maheer di YouTube terminal mojok.co

Saya Menyayangkan Video Reaksi Gus Miftah yang Menegur Ustaz Maheer di YouTube

25 November 2020
Perspektif Hannah Arendt dalam Banalitas Kejahatan dan Pemberi Harapan Palsu

Perspektif Hannah Arendt dalam Banalitas Kejahatan dan Pemberi Harapan Palsu

3 Mei 2019
Enaknya Punya Orang Tua yang Membebaskan Anaknya dalam Berkeyakinan terminal mojok.co

Orang Tua yang Membebaskan Anaknya dalam Berkeyakinan Adalah Sebenar-benarnya Anugerah

21 Oktober 2020
Percaya Ramalan Zodiak, tapi Tidak Percaya Agama padahal Konsepnya Mirip terminal mojok.co

Ramalan Zodiak Dipercaya, tapi Agama Tidak. Padahal Konsepnya Mirip lho

4 Maret 2021
Saya Sempat Kegocek Narasi Keliru Kapitan Pattimura Sebelum Baca Sumber yang Lebih Kredibel

Saya Sempat Kegocek Narasi Keliru Kapitan Pattimura Sebelum Baca Sumber yang Lebih Kredibel

6 Juli 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Resep Nasi Pizza, Solusi buat yang Telanjur Cinta Nasi tapi Pengin Masakan 'Italy' terminal mojok.co

Resep Nasi Pizza, Solusi buat yang Telanjur Cinta Nasi tapi Pengin Masakan 'Italy'

anti-kapitalisme buku kiri komunis oktober PKI Orba Lenin mojok

Nyatanya, Kita Tidak Lebih Baik daripada PKI

'Bang-bang Wetan', Lagu Jawa Sarat Makna yang Sering Dikira Lagu Horor terminal mojok.co

Mengenal Rabu Wekasan, Hari Penuh Sial dalam Masyarakat Jawa

Terpopuler Sepekan

Pengalaman 12 Jam Naik Kereta Sri Tanjung Solo-Banyuwangi: Naik Sendiri, Turun Punya Keluarga Baru Mojok.co

Pengalaman 12 Jam Naik Kereta Sri Tanjung Solo-Banyuwangi: Naik Sendiri, Turun Punya Keluarga Baru 

7 Juni 2025
Vario 110, Motor Honda Terbaik yang Bikin Saya Menyesal (Wikimedia Commons)

Setelah Mencoba 9 Generasi Vario, Saya Menyesal Sudah Menjadikan Vario 110 Sebagai Generasi Terbaik Motor Honda

10 Juni 2025
4 Pertanyaan yang Sebaiknya Nggak Ditanyakan kepada Mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) karena Bikin Emosi alumni UM

Jadi Alumni UM Itu Enak: Kebanggaannya Tanpa Beban, Biasa Saja, dan Sak Madyane  

12 Juni 2025
Rekomendasi 4 Kacang Indomaret Paling Enak buat Camilan

Rekomendasi 4 Kacang Indomaret Paling Enak buat Camilan

7 Juni 2025
BEM Unesa Gerombolan Mahasiswa Malas Kerja, Cuma Cari Muka (Ardhan Febriansyah via Wikimedia Commons)

BEM Unesa Hanyalah Gerombolan Mahasiswa yang Malas Kerja, Sekali Kerja Malah Cuma Cari Muka

8 Juni 2025
Perjalanan Panjang ke Kota Tidore Kepulauan Melelahkan, tapi Begitu Sampai Malah Betah. Hampir Tak Ada Tukang Parkir di Sana

Perjalanan Panjang ke Kota Tidore Kepulauan Melelahkan, tapi Begitu Sampai Malah Betah. Hampir Tak Ada Tukang Parkir di Sana

11 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jS-m10azBto

DARI MOJOK

  • Mahasiswa Baru Kaget Pertama Kali Ngopi di Coffee Shop Jogja, Niat Nugas Malah Boncos dan Malu karena Nggak Tahu Espresso
  • Merelakan Gaji Besar dari Perusahaan di Dubai daripada Mental Rusak karena Tekanan Hidup dan Pilih Slow Living di Gunungkidul
  • Orang Kaya Naik Bus Ekonomi: Coba-coba Berujung Tersiksa, Dimaki Pengamen sampai Tahan Kencing Berjam-jam
  • Lulusan SMK “Hanya” Jadi Karyawan Alfamart dan Indomaret: Sekolah Harus Tetap Bangga, Karena Sukses Tak Dilihat dari Status
  • Coba-coba Naik KA Airlangga Jakarta-Surabaya: Bahagia Tiketnya Cuma Seharga 2 Porsi Pecel Lele, tapi Berujung Tak Tega sama Penumpangnya
  • Lulusan SMA-SMK Awalnya Malu Tak Kuliah dan Kerja di Alfamart-Indomaret, Direndahkan Guru Sendiri tapi Kini Merasa Lebih Terhormat

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

OSZAR »