Closed-Circuit Television atau CCTV merupakan benda yang lumrah dijumpai saat ini. Benda kecil yang dilengkapi dengan kamera ini bisa dipasang di mana saja, mulai dari teras rumah dan kafe yang biasanya digunakan untuk memantau keamanan. Selain itu, CCTV bisa dipasang di ruas jalan yang krusial dan ramai. Contohnya seperti yang dilakukan oleh Pemerintah DIY melalui CCTV Jogja.
Ya, bagi para pembaca yang belum mengetahui, Jogja itu memiliki laman resmi yang bisa mengakses setiap CCTV yang dipasang di Kota Jogja. Sebenarnya ada juga, sih laman untuk mengakses CCTV di daerah Bantul dan Sleman, tapi saya mau fokus di CCTV Jogja saja, yang paling sering saya gunakan.
Saya terbilang sering memanfaatkan keberadaan CCTV ini untuk beberapa hal krusial yang menunjang kehidupan saya sebagai cah nglaju. Namun, beberapa kali saya mendapati CCTV yang dipasang di sudut-sudut Kota Jogja itu nggak bisa diakses. Asli, hal ini menjengkelkan sekali, lho.
Nih, ya saya kasih alasan agar Pemerintah DIY bisa memahami dan memperbaiki akses CCTV-nya. Karena bagi saya, CCTV Jogja itu bukan sekadar kamera pengawas belaka. Di tangan saya, CCTV Jogja itu amat berguna untuk hal-hal berikut.
Daftar Isi
Memantau kondisi cuaca sebelum berangkat
Seperti yang saya sebutkan tadi, CCTV Jogja bukan sekadar kamera pengawas yang dipasang pemerintah untuk mengawasi kepadatan masyarakat semata. Bagi saya, CCTV ini penting karena sirkel pertemanan yang saya kecil menjadikan saya kadang nggak bisa memastikan kondisi cuaca di beberapa tempat.
Ya, CCTV Jogja buat saya pribadi itu berguna untuk melakukan cek cuaca. Toh, jangkauan CCTV-nya cukup luas juga, lho dari daerah Krapyak sampai Jalan Pangeran Mangkubumi.
Keberadaan CCTV yang tersebar sejatinya cukup untuk membuat saya berjaga-jaga dari gerimis kecil di perbatasan Jogja dan Sleman hingga terjangan cuaca aneh di Bantul. Sayangnya, CCTV-nya malah sulit diakses, duh!
Memilih jalan yang terbaik agar terhindar dari macet
Selain persoalan cuaca, kemacetan adalah hal yang paling sering membuat cah nglaju itu mudah emosian. Pasalnya, nglaju belasan kilometer saja sudah membuat kita menua di jalan, ini masih harus menghadapi kemacetan kendaraan pula. Belum lagi klakson dan asap kendaraan yang bikin kesabaran kita semakin menipis.
Makanya, CCTV Jogja juga kerap saya gunakan untuk memilih opsi jalan terbaik untuk menghindari macet. Misalnya, kalau di daerah Tugu Jogja macet, saya bisa memilih pulang lewat Jalan Tentara Pelajar atau Jalan Suroto saja. Atau, misalnya saya bisa memilih pulang sedikit lebih sore sambil menunggu jalanannya lengang terlebih dahulu.
Sering mengakses CCTV Jogja, saya dikata visioner hingga disangka dukun
Selain dua hal di atas, di mata teman-teman, agaknya saya memang telah lekat sebagai pengguna CCTV Jogja. Pasalnya, setiap musim hujan, saya selalu membuka laman CCTV tersebut untuk cek cuaca di daerah lain sebagai pertimbangan saya harus meneduh lebih lama atau trabas pulang saja. Kegiatan itu kemudian selalu diingat oleh teman-teman saya sambil sesekali mereka mengatakan: “Cek CCTV Jogja dulu, Lur!”
Bahkan, saya hampir disangka dukun oleh seorang teman ketika berada di pusat perbelanjaan karena mengatakan bahwa cuaca di luar masih hujan. Ia mengira saya dibekali kemampuan meramal keadaan, duh! Padahal lima menit sebelumnya itu saya buka CCTV dulu!
Itulah beberapa alasan personal saya mengenai CCTV Jogja yang perannya teramat penting. Meskipun mengemban peran yang teramat penting di lini kehidupan saya, nggak bisa dimungkiri juga bahwa beberapa kali saya tetap harus mengelus dada karena CCTV-nya tidak bisa diakses. Hmm, kalau CCTV-nya nggak bisa diakses terus menerus, tuh gunanya kemudian apa?
Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Apakah CCTV Benar-benar Efektif Mencegah Tindak Kejahatan?
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.