ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Culture Shock Orang Cirebon yang Merantau ke Yogyakarta Diselamatkan oleh Magelangan Warmindo

Nurul Fauziyah oleh Nurul Fauziyah
8 Juli 2020
A A
culture shock merantau MOJOK.CO

culture shock merantau MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

Cirebon Berintan, Kota Wali, Kota Udang. Begitu julukannya. Secara geografis, Cirebon berada di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, dekat Brebes. Sedangkan Yogyakarta, kota pelajar yang istimewa serta berhati nyaman, memiliki pesona tersendiri bagi para pejuang studi yang merantau.

Saya sempat tinggal di Yogyakarta, kurang lebih 4 tahun sejak 2016. Culture Shock pasti dirasakan oleh para perantau, termasuk saya. Sebagai orang Cirebon yang tinggal di desa tapi juga pernah ke kota, saya mengalami banyak penyesuaian untuk beradaptasi ketika merantau di Yogyakarta. Ada yang lucu, aneh, bahkan bikin ketagihan. Kira-kira begini pengalaman saya.

Bahasa

Bahasa, biasanya menjadi masalah pertama mereka yang merantau.Terutama bagi yang merantau dari provinsi berbeda. Sebenarnya tidak begitu aneh jika orang Cirebon menggunakan bahasa Jawa. Cirebon pun punya bahasa Bebasan. Bedanya kalau Jogja memakai aksen ”O”, sedangkan Cirebon pakai aksen ”A”, tapi bukan ngapak, ya.

Banyak istilah-istilah di Jogja yang sama dengan Cirebon. Kaget setengah bingung, ketika baru merantau beberapa hari di Jogja dan menjadi mahasiswa baru. Teman sekelas saya yang asli Jogja, iseng meledek teman saya yang lain, ”Loh, kok, tumben koe katokan.”

Sambil bingung mencerna arti “katok” yang dia maksud, saya berpikir ”Kok dia bisa tau, kalau teman saya itu katokan (pakai celana dalam). Apa memang dia biasanya ndak pake celana dalam?”

Katok, dalam bahasa sehari-hari Cirebon berarti ‘celana dalam’. Sedangkan di Jogja, katok hanya berarti ‘celana’. Bikin pikiran ngeres saja, kan?

Selain bahasa, logat juga berpengaruh ke kehidupan sosial saya ketika merantau di Jogja. Orang-orang Cirebon tidak biasa menggunakan Krama Inggil (Bagongan) untuk percakapan sehari-hari. Ada juga beberapa daerah di Cirebon yang berbahasa sunda.

Nada-nada tinggi dan ngomong dengan kecepatan super juga sudah biasa kami lakukan.
Pas pertama saya ngobrol dengan teman sekelas asli Jogja, saya dibilang kasar. Nada bicara saya tinggi seperti sedang memarahi dia, padahal aku biasa wae.

Namun, kebalikannya, ketika saya pulang ke rumah, saya seperti selalu menyaksikan keributan yang tak bertepi saat adik saya ngobrol dengan adik saya yang satunya lagi. Pusheeeng!

Soto kuah bening, pakai nasi

Soto di Jogja berkuah bening, bisa dengan ayam atau daging sapi. Harganya antara Rp7 ribu sampai Rp15 ribu. Isinya sayur kol, tauge, tomat, bihun, dan ayam disiram kuah bening dan ditaburi bawang goreng plus: nasi putih.

Diberi tambahan jeruk nipis, sambal dan kecap sesuai selera. Biasanya juga ada suguhan sate jeroan; usus dan ati ampela.

Aneh bagi saya waktu kali pertama kali mencoba soto ketika merantau di Jogja. Bagaimana tidak aneh, di Cirebon, yang namanya soto, pasangannya pasti lontong (bongko). Perbedaan yang juga sangat signifikan adalah kuahnya.

Di Cirebon, soto itu berkuah santan kuning. Isinya ayam atau daging, tauge, bongko, dan ditaburi bawang goreng plus daun kucai. Sambalnya juga pakai sambal kering (bubuk cabe). Plus kerupuk kuning.

Makan soto di jogja rasanya seperti makan sop ayam, karena pakai nasi putih. Bedanya ditambah kecap dan jeruk nipis. Awalnya aneh, tapi jadi ketagihan sekarang.

Nasi kuli dan murah banget

Kenapa saya sebut Nasi Kuli? Karena porsinya yang bejibun banyak banget, sampai tidak bisa distaples kalau dibungkus. Penjual nasi dan lauk model prasmanan ini biasanya bertebaran di dekat kampus.

Kalau makan di tempat, kalian bisa ambil nasi dan lauk sepuasnya. Bisa gratis minum juga, air galon tapi. Dengan Rp 5 ribu, sudah bisa makan nasi sayur sepuasnya. Kalau dibungkus bisa buat dimakan dua kali.

Tapi jangan harap menemukan sambal ya, karena sambal pedas hanya ada di warung lesehan. Kalau ada harus nambah seribu dan sambalnya pasti ada manis-manisnya.

Kalau di Cirebon, nasi dan lauk dengan harga murah memang ada. Namun, porsinya sesuai harga. Masih bisa, sih, beli dengan harga Rp2 ribu, tapi itu kalau di desa saya, dan porsinya hanya untuk memenuhi seperempat lambung.

Selama hidup di Cirebon, saya belum pernah beli nasi bungkus dengan harga murah dan porsi yang naudzubile kaya di Jogja. Apa UMR juga berpengaruh sama harga beras, ya? Eh, UMR Jogja, kan…hehehe….

Burjo

Yang ada dalam benak saya, burjo adalah bubur kacang ijo. Ternyata “Burjo” di Jogja berarti tempat makan, atau biasa disebut juga Warmindo. Burjo punya ciri khas tersendiri, mulai dari desain warung berwarna merah, kuning, dan hijau, ditambah spanduk menu makanannya terpampang di atas warungnya.

Lebih khas lagi, yang jualan kebanyakan atau malah seharusnya memang orang Sunda. Tentunya sebagai orang Cirebon, saya bisa sangat peka dengan logat Sunda yang masih kental terdengar di setiap ucapannya.

Di Cirebon, warung burjo ya jualannya kacang ijo. Beda kalau sekarang sudah dimodifikasi tambahan menunya jadi Warmindo. Kebalikannya kalau di Jogja, burjo Warmindo tidak selalu menyediakan Burjo alias bubur kacang ijo. Kondisi kayak gitu bertahan sampai sekarang.

Burjo cocok banget buat orang Jawa Barat yang merantau ke Jogja. Karena di sini, kalian tidak akan menemukan masakan Jogja yang cenderung manis. Magelangan jadi menu favorit dan unik buat saya. Walaupun double karbo, tapi enak banget sumpah.

BACA JUGA Rapid Test Sebagai Syarat Kembali ke Rantau: Pemerintah yang Minta, Rakyat yang Bayar dan tulisan Nurul Fauziyah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Desember 2021 oleh

Tags: celana dalamcirebonculture shockmerantauYogyakarta
Nurul Fauziyah

Nurul Fauziyah

saya tuh Gemini

ArtikelTerkait

4 Hal yang Wajar di Wonosobo, tapi Nggak Lumrah di Jogja Mojok.co

4 Hal yang Wajar di Wonosobo, tapi Nggak Lumrah di Jogja

9 September 2024
Culture Shock yang Bakal Dihadapi Santri Saat Jadi Alumni terminal mojok.co

Culture Shock yang Bakal Dihadapi Santri Saat Jadi Alumni

7 Februari 2021
Mana yang Paling Istimewa bagi Yogyakarta Kriminalitas, Ketimpangan Sosial, UMR Rendah, Konflik Agraria, atau Pengelolaan Sampah terminal mojok

Mana yang Paling Istimewa bagi Yogyakarta: Kriminalitas, Ketimpangan Sosial, UMR Rendah, Konflik Agraria, atau Pengelolaan Sampah?

25 Maret 2021
5 Penyebab Perantau di Jakarta Gagal Meraih Mimpi

5 Penyebab Perantau di Jakarta Gagal Meraih Mimpi

25 Juli 2022
7 Culture Shock Orang Sulawesi ketika Merantau ke Semarang Mojok.co

7 Culture Shock Orang Sulawesi ketika Merantau ke Semarang

29 Oktober 2024
Mati Tua di Jalanan Yogyakarta sumbu filosofis jogja unesco

Mati Tua di Jalanan Yogyakarta

8 Mei 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
ronda MOJOK.CO

6 Tipe Mas-mas yang Selalu Ada Ketika Ronda

kuliner semarang MOJOK

7 Rekomendasi Kuliner Semarang ala Food Vlogger Ria SW

pandemi corona covid-19 MOJOK.CO

Viral Video Keluarga Pasien Covid-19 Marah: Strategi Menghilangkan Salah Paham

Terpopuler Sepekan

Palang Kereta Stasiun Ceper, Tempat Paling Menguji Kesabaran di Klaten. Malaikat pun Bakal Marah Lewat Sini

Palang Kereta Stasiun Ceper, Tempat Paling Menguji Kesabaran di Klaten. Malaikat pun Bakal Marah Lewat Sini

22 Mei 2025
4 Derita yang Saya Rasakan Saat Tinggal di Dekat Jalan Raya Jogja-Solo

4 Derita yang Saya Rasakan Saat Tinggal di Dekat Jalan Raya Jogja-Solo

19 Mei 2025
Bioskop di Kediri Ada 4, Mana yang Paling Nyaman? (Unsplash)

Membandingkan 4 Bioskop di Kediri yang Menjadi Simbol Kemajuan: Antara Golden Theater, XXI, CGV, dan Sams Studio, Mana yang Paling Nyaman?

25 Mei 2025
Event Lari di Bandung Sering Bikin Sewot Warga Setempat  Mojok.co

Event Lari di Bandung Sering Bikin Sewot Warga Setempat 

22 Mei 2025
Saya Bersyukur Menjadi Pengguna Motor Honda CB150R Old setelah Melihat Generasi Penerusnya Makin Ampas

Saya Bersyukur Menjadi Pengguna Motor Honda CB150R Old setelah Melihat Generasi Penerusnya Makin Ampas

20 Mei 2025
Sleeper Bus Membius 2 Teman Saya, Bikin Lupa Kereta Eksekutif (Wikimedia Commons)

Sleeper Bus Mulai Menjadi Moda Transportasi Favorit, Membuat Anak Kereta Berpikir Ulang Naik Naik Kereta Eksekutif

23 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Kecewa dengan Rumah Makan Ayam Legendaris di Solo, padahal Kulitas Rasa dan Pelayanan Oke
  • Kebahagiaan Sesaat Orangtua kala Anak Lolos UTBK, Dikira Serius Kuliah Malah Jadi “Aib Keluarga” karena Pergaulan
  • Mangga Besar Jakarta Barat Saksi Sarjana Jadi Ojek LC dan PSK, Ngaku Kerja Kantoran agar Orangtua Bangga
  • Setelah Lulus Kuliah Buka Grup WA Jurusan Terasa Menyebalkan, Isinya Info Loker Nggak Jelas dan Orang Pamer Pencapaian
  • Kampus di Bawah Kementerian Pertahanan Tak Membuat Saya Menyesal Melepas Beasiswa S2 dari UGM buat Jadi Dosen
  • Tinggal di Kos Dekat UPN Jogja: Murah tapi Mewah, Fasilitas bikin Iri Penghuni Kos Rp700 Ribu

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

OSZAR »