ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Dear Mas Pacar, Cewek Punya Sahabat Cowok Tidak Melulu Berakhir Suka Sama Suka

Ersya Fadhila Damayanti oleh Ersya Fadhila Damayanti
18 Juni 2020
A A
kakak cowok, sahabat cowok mojok.co

sahabat cowok mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Selama kurang lebih 20 tahun hidup di dunia, saya patut berbangga hati karena jangkauan “main” saya cukup luas. Hidup saya tidak melulu berbicara tentang mode, perhiasan, atau Instagram cowok ganteng berkat hadirnya figur sahabat laki-laki. Nggak cuma itu, punya sahabat laki-laki cukup ampuh menangkal serangan fakboi yang berniat memainkan perasaan. Sobat lelaki bisa jadi keran aspirasi, ide, dan perspektif dalam menanggapi fakboi kurang ajar. Namun, punya sobat lelaki juga bisa jadi bumerang di waktu dan kondisi tertentu, contohnya saat kita punya pacar. Eits, pacar bukan sembarang pacar, tapi pacar yang cemburuan.

Membahas sosok kekasih tersayang memang selalu berhasil melunakkan hati. Seburuk apapun sifat mas atau mba pacar, kita selalu memaklumi. Namun, ada satu sifat dari pasangan yang bikin saya bete tingkat tinggi. Tingkat kekesalannya bukan lagi sekadar jawab “Aku ngapapa kok” kalau ditanya “Kamu kenapa?”, tapi udah di titik mau bisikin ayat Kursi di samping telinganya. Yak tepat, saya paling benci punya pacar posesif.

Pernah suatu ketika mantan saya marah karena saya ngucapin “get well soon” ke seorang sahabat laki-laki. Loh, saya juga bakal melakukan hal yang sama ke seseorang di pinggir jalan sekali pun kalau memang kelihatan kurang sehat. Saya mencoba bertanya, salah saya di mana?

Berulang kali sudah saya ikrarkan, “sahabat adalah sahabat, pacar adalah pacar” tiap kali membangun hubungan dengan lawan jenis. Seolah pejabat publik yang hanya pandai beretorika, saya tidak pernah benar-benar dipercaya oleh pasangan. “Ah, dusta! mana ada sahabatan tanpa melibatkan perasaan,” begitu katanya. Ya, ini buktinya ada, bhambank~

Parahnya, trust issue mas pacar tadi memunculkan masalah-masalah yang sebenarnya nggak perlu terjadi. Pertama, hubungan saya dan sahabat merenggang. Dengan dalih merasa nggak enak, sahabat laki-laki saya perlahan menjauh. Kedua, memunculkan opsi semu, “kamu pilih aku atau sahabat kamu?”. Plis deh, mending kita berdebat perkara bubur diaduk atau bubur disedot aja. Ketiga, berada di ambang putus hubungan. Nah, ini!!!1!!1!

Oke, saya perjelas. Cemburu memang lumrah bahkan terkadang diperlukan untuk validasi perasaan. Namun, cemburu jangan sampai tidak dibarengi dengan rasionalitas. Buat apa cemburu kalau ada penjelasan berdasarkan fakta di lapangan?

Saya tipikal orang yang gemar mengkotak-kotakan di dalam ranah relationship. Saya punya tembok besar yang membatasi apa-apa saja yang harus dilakukan dan nggak dilakukan. Buat saya, pacar berkontribusi dalam pencapaian hasrat manusia untuk merasa dicinta dan mencinta, dengan bumbu romansa tentunya.

Berbeda lagi dengan sahabat, tukang sayur, atau seleb TikTok yang sering saya tiru resep masakannya. Intinya, semua punya jobdesc dan saya berkomitmen untuk selalu menempatkannya di dalam kotak-kotak tadi.

Dugaan saya mengenai sikap posesif mas pacar adalah bisa jadi memang konsep pemikiran di dalam hubungan kita berbeda. Bisa jadi saya yang kelewat rasional atau dia yang terlalu mengagungkan anggapan sahabatan lawan jenis pasti berakhir suka. Nyatanya, saya dan sahabat laki-laki saya tidak pernah berpikir sampai ke sana.

Dalam menjalin hubungan dengan pacar nggak butuh persamaan persepsi ngejelimet mesti sama-sama suka ini suka itu. Hal penting lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kita mengenali kepribadian dan lingkungan pasangan. Kalau pasangan udah bisa percaya dan mengerti kondisi lingkungan dan pertemanan kita, dijamin deh, posesifnya bakal jadi posesif yang elegan. Posesif karena si pacar ngadain acara ulang tahun kucingnya lebih meriah ketimbang acara ulang tahunnya, misalnya. Eh, sama aja nggak, sih?

To the point aja, eksistensi orang yang bersahabat tanpa melibatkan perasaan itu ada. Persahabatan dengan lawan jenis juga nggak sekompleks yang dipikirkan. Awal dekat dengan sahabat saya ini pun karena hal remeh, sebatas sama-sama suka Green Day. Perlu digarisbawahi, “sama-sama suka” tadi bukan berarti selalu menjurus ke kisah romantis.

“Ah, tapi kan itu bisa jadi awal mula dari perasaan!” Iya, perasaan saling membutuhkan di kala sedih mau pun senang dengan sahabat. Weseeee umummmm.

Pokoknya, saya berpesan kepada siapa pun pacar masa depan saya untuk lebih mengenal saya dan lingkungan pertemanan saya. Nggak ada yang salah kok dengan nimbrung di circle pertemanan pacar (kalo diterima) asal nggak nimbulin intervensi negatif. Malahan, nggak jarang juga hubungan bakal lebih awet kalo kita bisa berbaur sama circle pasangan karena bisa terhindar dari prasangka dan praduga.

BACA JUGA Mencoba Mengungkap Misteri di Balik Helm Nyebelin Ojek Online atau tulisan Ersya Fadhila Damayanti lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 18 Juni 2020 oleh

Tags: sahabatsahabat cowok
Ersya Fadhila Damayanti

Ersya Fadhila Damayanti

Mau jadi hokage nggak kesampean, yaudah nulis dulu aja.

ArtikelTerkait

ke toilet

Jangan Minta Saya Nganter ke Toilet

21 Agustus 2019
sahabat perempuan pacar

Tiga Alasan Kenapa Sahabat Perempuan Pacar Nggak Seharusnya Dicemburui

5 Maret 2020
bunga terakhir

Perjumpaan Terakhir: Pada Akhirnya Kita akan Menyusul Mereka

9 Agustus 2019
10 Lagu Bahasa Inggris tentang Jatuh Cinta pada Sahabat Sendiri Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris tentang Jatuh Cinta pada Sahabat Sendiri

11 Mei 2022
mantan menikah dengan sahabat

Rasanya Punya Mantan yang Menikah dengan Sahabat Sendiri

12 April 2020
ping

Balada Pengguna WhatsApp: Jika Penting dan Genting Itu Telepon, Bukan PING!

22 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
pocong

Pocong Ternyata Bisa Bersuara, Bunyinya "Iuk Iuk"

si doel anak sekolahan episode 15 musim 2 doel diterima di pertamina mandra ngedumel nyuci baju mojok.co

Si Doel Anak Sekolahan Episode 15, Musim 2: Doel Keterima di Pertamina?

sinopsis preman pensiun episode 1 musim 1 mojok.co preman pensiun episode 2 preman pensiun episode 3 episode 4 episode 5 episode 8 episode 10 episode 19 kang bahar

Preman Pensiun Episode 24, Musim 1: Hah? Amin Melamar Kinanti?

Terpopuler Sepekan

3 Rekomendasi Wisata di Gamping Sleman yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang Mojok.co

3 Rekomendasi Wisata di Gamping Sleman yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang

31 Mei 2025
Keunikan UIN Jogja, Mahasiswanya seperti Nggak Kuliah di Kampus Islam Mojok.co

Keunikan UIN Jogja, Mahasiswanya seperti Nggak Kuliah di Kampus Islam

2 Juni 2025
Simpang Lima Gumul, Tempat Jahanam yang Kini Jadi Ikon Kebangaan Warga Kediri Mojok.co kabupaten kediri kediri kuno kini

Kediri Kuno Kini, Festival Rakyat yang Cuma Bikin Warga Trauma dan Kecewa Tiap Tahun

1 Juni 2025
Jurusan Akuntansi SMK Sudah Usang, Ganti Kewirausahaan (Unsplash)

Jurusan Akuntansi di SMK Sudah Usang: Saatnya Dihapus dan Beralih ke Jurusan Kewirausahaan yang Lebih Produktif

31 Mei 2025
Anggapan Sesat Seputar Kampung Inggris Pare yang Beredar di Masyarakat. Kamu Masih Percaya Nomor Berapa? kediri

Kampung Inggris, 2 Kata Lucu yang Membuat Pare Kediri Mengalami Krisis Identitas

2 Juni 2025
Indomaret Point Coffee Jual Menu Gaib: Mending Benahi Distribusi sebelum Launching Menu Baru!

Indomaret Point Coffee Jual Menu Gaib: Mending Benahi Distribusi sebelum Launching Menu Baru!

3 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jS-m10azBto

DARI MOJOK

  • 3 Tips Bertahan Hidup di Ciputat Tangsel Rp2 Juta Sebulan, Kawasan Jujugan Mahasiswa dan Pekerja yang Biaya Hidupnya Supermahal
  • Makna “Kurban” bagi Para Napi di Lapas Wirogunan: Memalingkan Kepentingan Pribadi demi Menjadi Pribadi Lebih Baik Lagi
  • Sisi Miris Kurban di Desa: Saling Jegal demi Raup Keuntungan, Orang Miskin Tak Kebagian Daging sementara Orang Mampu Berpesta
  • Penyesalan Para Napi di Balik Jeruji Besi, Hari-hari Tersiksa dan Merasa Berdosa karena Tak Bisa Kumpul Bareng Keluarga di Momen Berharga
  • UMKM Tulang Punggung Ekonomi Adalah Jargon yang Bikin Saya Muak karena Menjadi Wujud Kegagalan Pemerintah Menyediakan Lapangan Kerja
  • Traffic Jam, Duta Galau Gen Z Solo yang Merapalkan Mantra Kegalauan dengan Nada Kegembiraan

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

OSZAR »