Bagi kalian yang kuliah atau ngekos di area Condongcatur, Jalan Candi Gebang, Sleman, saya yakin pasti kalian tidak asing dengan yang namanya Embung Tambakboyo. Letaknya cukup strategis bagi mahasiswa Amikom, UII, dan UPN, cukup dengan jalan kaki sekitar 10 menitan dari lampu merah UPN.
Bukan, ini bukan tempat wisata yang ramai seperti Malioboro atau Parangtritis. Bukan juga tempat viral karena FYP TikTok. Ini hanya sekedar embung yang tidak terlalu besar, tapi justru kerap menjadi destinasi para mahasiswa untuk menghindari semrawut dan segala drama yang terjadi di Jalan Candi Gebang.
Saya adalah mahasiswa yang pernah tinggal di sebuah kos yang jaraknya cuma 3 menit jalan kaki dari Embung Tambakboyo. Ada 2 tahun saya tinggal di sana. Selama tinggal di sana, saya merasakan betul kalau Embung Tambakboyo itu seperti oase di tengah jalanan Candi Gebang Sleman yang
Daftar Isi
Embung Tambakboyo adalah Ruang Terbuka Hijau yang ideal di Candi Gebang, Sleman
Embung Tambakboyo di Candi Gebang Sleman memang Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ideal. Sejauh saya mengamati, mayoritas pengunjung adalah mahasiswa. Mereka nongkrong, jogging, olahraga jalan kaki, sampai mancing. Embung ini bakal ramai sekali di kala sore.
Selain karena Embung Tambakboyo menawarkan kesejukan, banyak juga jajanan di sini. Harganya juga sangat bersahabat bagi mahasiswa yang tinggal di seputaran Candi Gebang Sleman. Mulai dari Kedai Semar, Angkringan Ramingkem, hingga Angkringan Pak Samad.
Cukup membawa uang sekitar Rp5 ribu, kalian bisa beli es teh lalu menikmati sore di Embung Tambakboyo. Sebuah tempat yang menjadi “pelarian” mahasiswa dan warga yang penat dengan kehidupan.
Yang kurang dari Embung Tambakboyo adalah toilet layak, public space, dan tempat sampah. Kalau itu semua ada, saya yakin embung ini jadi RTH paling ideal, tak hanya di Candi Gebang saja, tapi seluruh Sleman.
Jalan Ringin Raya yang terlampau menyebalkan
Mahasiswa UII atau Amikom pasti tahu ada sebuah jalan yang sangat menyebalkan. Bukan Ringroad, tapi jalan dari lampu merah perempatan UPN ke utara menuju Jalan Candi Gebang Sleman. Namanya adalah Jalan Ringin Raya.
Jalan Ringin Raya itu pendek saja, tapi bisa bikin mood kita nggak karuan ketika sudah sampai di kampus. Sebenarnya ada juga alternatif lain selain Jalan Ringin Raya, yaitu melewati perumahan MBS tapi kondisi jalannya juga tak jauh berbeda.
Pilihannya cuma 2, yaitu melewati jalanan nggak rata tapi aspal atau melewati paving block yang juga nggak rata. Keduanya sama-sama menyebalkan.
Menyebalkan karena jalanan di sini sempit, memakai sistem 2 arah, dan mepet banget sama pagar rumah. Sudah begitu, truk besar juga boleh lewat Jalan Candi Gebang Sleman.
Sudah begitu, penutup saluran air tidak rata dan penuh tambalan. Dan yang paling menyebalkan adalah, dari saya kuliah semester 1 sampai saat ini semester 8, minim perbaikan. Kalau ada “perubahan”, paling cuma letak penutup saluran air yang tidak rata itu.
Menjadi penyelamat
Nah, setelah bergulat dengan jalanan Candi Gebang Sleman yang sangat menyebalkan, Embung Tambakboyo jadi penyelamat. Sekadar olahraga jalan kaki atau duduk-duduk di sore hari bisa jadi penawar penat.
Saya rasa, RTH seperti Embung Tambakboyo ini seharusnya ada banyak di Sleman. Maklum, variasi healing murah dan semua bisa mengaksesnya adalah berkah. Maklum, kalau mau healing murah aja nggak bisa, gimana nasib mental mahasiswa dan warga yang hidup dalam kekurangan?
Penulis: Yumna Aditya
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Embung Tambakboyo Jogja Memang Nggak Cocok buat Jogging, Cocoknya buat Mancing!
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.