ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Film

Emergency Declaration: Film Disaster Ruang Sempit yang Menguras Emosi

Rizal Nurhadiansyah oleh Rizal Nurhadiansyah
17 Agustus 2022
A A
Emergency Declaration Film Disaster Ruang Sempit yang Menguras Emosi Terminal Mojok

Emergency Declaration Film Disaster Ruang Sempit yang Menguras Emosi (Instagram CGV Indonesia)

Share on FacebookShare on Twitter

Udah nonton film Emergency Declaration yang baru tayang kemarin di bioskop?

Bayangkan dirimu ada di dalam sebuah pesawat menuju Hawaii, lalu tiba-tiba salah seorang penumpang seorang penumpang tiba-tiba jatuh meninggal. Segera setelah itu, kamu tahu bahwa pesawat yang kamu tumpangi sedang diteror oleh teroris. Apa yang akan terjadi berikutnya? Ya, kekacauan. 

Sutradara Han Jae Rim (The Face Reader) bersama nama-nama besar di antaranya Song Kang Ho, Lee Byung Hun, Kim Nam Gil, Jeon Do Yeon, Kim So Jin, dan Im Si Wan akan membawamu ke perjalanan udara menyenangkan yang berubah menjadi mencekam dalam waktu singkat. Pakai sabuk pengaman, siaga, dan jangan lupa berdoa. 

Emergency Declaration adalah salah satu film blockbuster Korea Selatan yang ditayangkan perdana di Cannes International Film Festival. Pada awal penayangannya tersebut, saya melihat reaksi yang berbeda-beda dari para kritikus. Saya cek rating film ini setelah penayangan tersebut, tidak terlalu bagus untuk ukuran film yang ada Song Kang Ho-nya. Datang ke bioskop dengan cukup skeptis, pulang sambil menangis. Bukan karena filmnya buruk, justru karena sebaliknya. 

Film ini bercerita tentang teror yang terjadi di dalam pesawat terbang. Bukan teror biasa. Ini adalah teror biologis yang mana lebih berbahaya dan lebih menyakitkan. Seorang ilmuwan dengan sengaja menyebarkan virus di dalam pesawat. Perjalanan yang awalnya damai pun berubah menjadi endemi dan krisis dalam waktu yang sangat singkat. Korban jiwa terus berjatuhan, pesawat dalam keadaan darurat. 

Judul “emergency declaration” ini diambil dari istilah atau suatu kondisi yang dinyatakan oleh pilot apabila pesawat mengalami situasi darurat dan yang berada di darat harus mengerahkan upaya untuk membantu pendaratan atau menunda pendaratan. Biasanya karena kehabisan bahan bakar atau keadaan yang lebih parah, misalnya terorisme seperti di film ini. 

Film ini sudah mencekam sejak awal. Kita diperlihatkan keadaan bandara yang riuh, setiap orang mempersiapkan keberangkatannya, tetapi di antara mereka, terdapat beberapa orang yang hidupnya terancam. Tone Emergency Declaration sudah memberi ancaman bahkan sebelum kita tahu ancaman macam apa yang akan mereka dapat. 

Film ini berlatar di dalam pesawat dan di luar pesawat. Keduanya adalah tempat yang kacau saat satu per satu korban berjatuhan. Di dalam pesawat, nyawa orang-orang di ujung tanduk. Sementara di luar pesawat, para detektif, warga, hingga negara berlarian ke sana dan kemari mencari jalan keluar. Film ini benar-benar membuat dada sesak.  

Emergency Declaration bukan hanya thriller biasa, melainkan sebuah blockbuster yang lengkap. Kalau kita sandingkan dengan film disaster Korea Selatan lainnya, misalnya The Flu dan Exit, kedua film tersebut memiliki intensitas yang cukup tinggi sepanjang film, tetapi tidak memiliki elemen dramatis sekuat Emergency Declaration. Film karya Han Jae Rim ini mampu memadukan elemen drama dan thriller secara apik. Dua genre yang dipadukan ini tidak saling mendominasi. Keduanya sama kuat dan bikin penonton hanyut. 

Sebagai informasi, film ini sebetulnya sudah memulai proses produksi pada 2019 sebelum pandemi Covid 19. Namun entah bagaimana, film ini mampu menggambarkan kondisi yang mirip dengan kejadian saat pandemi. Ketakutan, kepanikan, dan kekacauan yang terjadi menarik saya kembali ke tahun 2020 saat Indonesia mengumumkan kasus positif Covid-19 untuk pertama kalinya. Orang-orang panik dan saling menyalahkan. Itulah juga yang terjadi di film ini. 

Berbeda dengan Covid-19, virus yang ada di dalam pesawat ini memiliki masa inkubasi yang sangat cepat dan sangat mematikan. Hal ini jadi bahan bakar utama film ini dalam menampilkan tontonan drama-thriller yang bukan hanya “heboh” tetapi juga penuh dengan “emosi”.

Emergency Declaration membawa pertanyaan penting soal kemanusiaan.

Bagaimana jika pesawat berhasil mendarat dan vaksin belum teruji keberhasilannya?

Bagaimana jika pesawat berhasil mendarat, terjadi penularan besar-besaran sampai menjadi endemi?

Apakah nyawa orang-orang di pesawat itu layak dikorbankan demi kepentingan banyak orang?

Lantas, bagaimana jika mereka adalah keluarga kita?”

Pertanyaan-pertanyaan di atas berusaha dijawab sebijak mungkin oleh film ini. Tentu, sebagian penonton mungkin akan tidak setuju dengan jawabannya. Saya tidak bisa memberi tahu bagaimana film ini menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kamu bisa ikut menjawabnya langsung di bioskop. 

Kesuksesan Emergency Declaration didukung oleh jajaran cast yang luar biasa terutama Song Kang Ho, Lee Byung Hun, Im Si Wan, Kim Nam Gil, dan Kim So Jin. Sementara Jeon Do Yeon tampil kharismatik sebagai menteri. Mereka mampu mentransfer emosi lewat dialog dan bahkan mata mereka. Itu membuat film ini semakin terasa mencekam. 

Untuk persoalan teknis, film ini memang tidak sempurna, tetapi berhasil mengakali ketidaksempurnaan itu. Misalnya penggunaan CGI yang ditunjukkan saat latar malam, sehingga kekurangannya bisa disamarkan. Selain itu, film ini juga menggunakan efek praktikal dengan cukup baik. Kabarnya, set film ini yang berupa bangkai pesawat yang dimodifikasi—mirip seperti yang ada di film Inception—untuk mempermudah realisasi teror dan segala keriuhan yang terjadi di pesawat. 

Senang rasanya bisa menyaksikan lagi film disaster Korea semacam ini. Mengingat film disaster Korea terakhir yang saya tonton dan bagus adalah Exit.  

Film adalah karya seni yang kompleks. Nilainya ditentukan oleh preferensi para penonton. Itu yang membuat film paling sempurna sekalipun tak akan luput dari kritik. Emergency Declaration tidak sempurna. 

Hal pertama yang saya sayangkan dari film ini adalah eksplorasi yang kurang terhadap virus dan apa yang terjadi di dalam pesawat. Padahal ada banyak sekali potensi. Film ini tidak cukup kreatif dalam mengemas adegan-adegannya. Terjadi beberapa pengulangan yang tidak perlu. Intinya, film ini masih kurang “gila” padahal ada potensi menuju ke arah sana. Selain itu, resolusi di akhir film terasa picisan dan tidak istimewa. Kurang greget. 

Secara keseluruhan, Emergency Declaration tidak menawarkan keunikan tertentu, tapi kalau kamu mencari film disaster ruang sempit yang sangat menguras emosi, ya film ini jawabannya. Namun, jangan berharap terlalu banyak, cukup datang dan nikmati, maka kamu akan merasakan pengalaman sinematik yang luar biasa. 

Emergency Declaration tayang di CGV dan Cinepolis seluruh Indonesia. Selamat menonton~

Penulis: Rizal Nurhadiansyah
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Alienoid: Blockbuster Fantasi Penuh Aksi dan Komedi dari Korea Selatan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 17 Agustus 2022 oleh

Tags: Emergency DeclarationFilm BlockbusterFilm DisasterFilm Korea Selatan
Rizal Nurhadiansyah

Rizal Nurhadiansyah

Penulis yang menyamar jadi K-Poper.

ArtikelTerkait

Alienoid Blockbuster Fantasi Penuh Aksi dan Komedi dari Korea Selatan Terminal Mojok

Alienoid: Blockbuster Fantasi Penuh Aksi dan Komedi dari Korea Selatan

28 Juli 2022
4 Film Korea Bertema Persahabatan yang Cocok Ditonton Bareng Bestie Terminal Mojok

4 Film Korea Bertema Persahabatan yang Cocok Ditonton Bareng Bestie

3 Maret 2022
10 Film Korea Paling Buruk Sepanjang Masa Terminal Mojok

10 Film Korea Paling Buruk Sepanjang Masa

29 September 2022
Rekomendasi 7 Film Horor Hantu-hantuan dari Korea Selatan terminal mojok

Rekomendasi 7 Film Horor dari Korea Selatan yang Sesuai dengan Ekspektasi Penonton Indonesia

15 Oktober 2021
Bikin Penonton Berderai Air Mata, Rekomendasi 6 Film Korea Sedih Terbaik Terminal Mojok

Bikin Penonton Berderai Air Mata, Rekomendasi 6 Film Korea Sedih Terbaik

29 Agustus 2022
Rekomendasi 5 Film Sageuk Terbaik Sepanjang Masa Terminal Mojok

Rekomendasi 5 Film Sageuk Terbaik Sepanjang Masa

4 November 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Di Bekasi, Ramalan Cuaca Seakan Tak Berguna

Di Bekasi, Ramalan Cuaca Seakan Tak Berguna

5 Kandungan Skincare yang Mampu Cerahkan Kulit Wajah, Bye-bye Buluk Terminal Mojok

5 Kandungan Skincare yang Mampu Cerahkan Kulit Wajah, Bye-bye Buluk!

20 Drama Korea dengan Rating Tertinggi Sepanjang Masa Terminal Mojok

20 Drama Korea dengan Rating Tertinggi Sepanjang Masa

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Transum Jakarta Adalah Hal yang Bikin Saya Selaku Warga Kediri Jawa Timur Iri

Transum Jakarta Adalah Hal yang Bikin Saya Selaku Warga Kediri Jawa Timur Iri

10 Juni 2025
Goguma Cloud Latte, Menu Gaib yang Akhirnya Muncul di Point Coffee Purwokerto: Jadi Minuman Terbaik!

Goguma Cloud Latte, Menu Gaib yang Akhirnya Muncul di Point Coffee Purwokerto: Jadi Minuman Terbaik!

11 Juni 2025
Jalan Simbang Kabupaten Pekalongan Rusak Parah Membuat Seporsi Cilok Kuah Saya Tak Pernah Sampai Rumah

Jalan Simbang Kabupaten Pekalongan Rusak Parah Membuat Seporsi Cilok Kuah Saya Tak Pernah Sampai Rumah

9 Juni 2025
Jadi Gorengan Paling Renyah di Tahun 2024, Apakah Suzuki Karimun Kotak Worth to Buy?   suzuki burgman street 125

Mobil Suzuki Karimun Kotak: Imut doang, tapi Nggak Nyaman Dipakai buat Touring

6 Juni 2025
Derita Lulusan Sistem Informasi di Jembrana Bali: Lowongan Kerja Sulit, Sekalinya Dapat Kerja Malah Disuruh Benerin CCTV

Derita Lulusan Sistem Informasi di Jembrana Bali: Lowongan Kerja Sulit, Sekalinya Dapat Kerja Malah Disuruh Benerin CCTV

10 Juni 2025
Berkunjung ke Perpustakaan Daerah Wonosobo Bikin Saya Salah Fokus. Niat Baca Malah Jadi Nonton Ibu-ibu Senam di Taman

Berkunjung ke Perpustakaan Daerah Wonosobo Bikin Saya Salah Fokus. Niat Baca Malah Jadi Nonton Ibu-ibu Senam di Taman

9 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jS-m10azBto

DARI MOJOK

  • Ironi Cikarang, Favorit Perantau Cari Kerja tapi Banyak Warganya Susah Dapat Kerja: “Nganggur di Negeri 1.001 Pabrik”
  • Tak Berniat Jadi Penulis, Tapi Hidup Berubah Karena Menulis | Semenjana Eps. 16
  • Derita Orang Kampung Kuliah di Jogja Utara: Kaget Ngopi di Coffee Shop, “Terhina” karena Tak Paham Menu dan Tak Punya Outfit Skena
  • Sama-sama Bus Patas dengan Harga Ekonomis, tapi Bus Eka Lebih Menjamin Keselamatan Saya dibandingkan Sugeng Rahayu
  • Liburan ke Bali Tanpa Drama: Cukup eSIM, Sinyal Aman, Kantong Tenang
  • 4 Tahun Pura-pura Jadi Mahasiswa UGM demi Bahagiakan Ortu, padahal Kuliah di Kampus Tak Terkenal Jogja

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

OSZAR »