Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta yang Sering Mencetak “Mahasiswa Gila”

Saar Ailarang Abdullah oleh Saar Ailarang Abdullah
7 Oktober 2023
A A
Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta Mencetak “Mahasiswa Gila” (Unsplash)

Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta Mencetak “Mahasiswa Gila” (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Benarkah Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta sering mencetak “mahasiswa gila”?

Bicara soal pemahaman agama tidak bisa lepas dari kapasitas diri. Ada yang sangat memahami, ada yang tidak punya pemahaman. Ada juga yang memaksakan dirinya untuk menjadi paham tapi malah menjadi salah atau gagal paham.

Gagal menjadi paham bisa sangat merepotkan. Termasuk ketika belajar ilmu agama di sebuah universitas, misalnya di UIN Jakarta, dengan 1 fakultas yang menurut saya “unik”. Fakultas yang saya maksud adalah Fakultas Ushuluddin.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “ushuluddin” adalah ilmu tentang dasar-dasar agama Islam yang menyangkut iktikad atau keyakinan kepada Allah, rasul, kitab suci, soal-soal gaib (seperti hari kiamat, surga, dan neraka), serta qada dan qadar. Apakah kamu bisa membayangkan pelajaran di dalam fakultas tersebut? Sulit? Sama, saya juga.

Namun, yang saya ketahui, di Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta, mahasiswa berusaha berpikir untuk “melampaui batas pikirannya sendiri”. Makanya, nggak sedikit mahasiswa yang nggak kuat menimba ilmu di sana. Apalagi untuk mereka yang tidak mempunyai basik agama atau bukan lulusan pondok pesantren. Namun, bagi yang lulusan pondok, mereka akan menyelesaikan studi dengan mulus dan menjadi orang-orang hebat yang menduduki posisi penting. 

Daftar Isi

  • Salah mengartikan istilah “modal yakin”
  • Banyak mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta yang melenceng dan menjadi “gila” 
  • Menyaksikan sendiri mahasiswa yang jadi “gila dan tersesat”
  • Meski mendapat cap jelek, nyatanya Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta juga melahirkan tokoh hebat 

Salah mengartikan istilah “modal yakin”

Bagi yang belajar di UIN Jakarta, pasti akan mempelajari ilmu kalam, termasuk saya sendiri. Namun, buat mereka yang nggak punya basic agama, biasanya akan salah paham. Pada dasarnya, ilmu kalam adalah ilmu menetapkan kepercayaan keagamaan dengan perasaan “yakin saja dulu”.

Masalahnya, banyak orang salah mengartikan modal yakin ini. Meski terdengar “hanya modal yakin”, tapi tetap melibatkan keilmuan seperti ilmu sejarah, kitab, dan ajaran yang sesuai ketentuan. Pokoknya tidak keluar dari batasan dan garis merah. Namun, sayangnya, sebagian orang malah mempunyai tafsir sendiri. Inilah yang menimbulkan pemahaman-pemahaman baru di luar garis merah Islam sendiri.

Banyak mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta yang melenceng dan menjadi “gila” 

Apakah kalian pernah mendengar kasus ajaran sesat di UIN Jakarta? Ya, kasus itu benar adanya dan beberapa korbannya adalah mahasiswa Fakultas Ushuluddin. Ya bayangin aja, ketika tidak mempunyai dasar pemahaman ilmu yang baik tapi rasa ingin tahunya sangat besar dan salah memaknai. Apa yang akan terjadi?

Ketika mahasiswa memiliki rasa ingin tahu yang besar, dia akan menyerap apa saja supaya bisa jadi tahu. Sayangnya, banyak oknum tak bertanggung jawab memanfaatkan situasi tersebut. Mereka mengincar mahasiswa-mahasiswa Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta yang terlihat mudah dikelabui dengan memberikan pemahaman-pemahaman di luar hakikat islam. Itulah mengapa Fakultas Ushuluddin disebut tidak bisa lepas dari stigma pencetak bibit-bibit muslim liberal. 

Menyaksikan sendiri mahasiswa yang jadi “gila dan tersesat”

Sewaktu masih SMA, ketika asyik nongkrong di halte Blok A, saya pernah bertemu dengan seorang laki-laki. Dia masih muda, mungkin masih 25 tahun. Dia mengaku sebagai alumni Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta. Namun memang, penampilannya tidak terawat.

Pakaiannya lusuh, badannya kotor. Ketika saya dan teman-teman mengajaknya ngobrol, jawabannya nggak nyambung. Ingatannya masih bagus, tapi arah obrolannya nggak jelas arahnya. Bahkan terdengar sangat gila ketika dia bilang, “Saya adalah nabi setelah Nabi Muhammad.” Kalimat itu dia ucapkan berulang-ulang. Setelah itu, sambil mengepalkan tangan, orang itu terus menyuarakan hadis dari mulutnya.

Saat itu, saya dan teman-teman hanya menganggapnya sebagai bahan hiburan saja. Belakangan ketika kuliah di UIN Jakarta, saya baru tahu apa yang dia pelajari termasuk dampaknya. Dia seperti terlalu dalam mendalami ilmu tasawuf. Seakan pikirannya menolak, jiwanya memberontak, maka jadilah berpengaruh pada psikologisnya. 

Meski mendapat cap jelek, nyatanya Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta juga melahirkan tokoh hebat 

Berbagai stigma negatif yang melekat tidak membuat Fakultas Ushuluddin itu selamanya buruk. Nyatanya, fakultas tersebut melahirkan beberapa tokoh hebat. Salah satu tokoh terbaik lulusan Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta adalah Prof. Komarudin Hidayat. 

Beliau sukses menjadi pemikir, penulis, serta rektor UIN Jakarta. Sebelum menjadi rektor, Prof Komar, atau kami akrab menyapa beliau “Komeng” pada zamannya, sudah menjadi Guru Besar Filsafat Agama di kampus.

Selain Prof. Komar, ada juga Din Syamsuddin, salah satu lulusan terbaik Fakultas Ushuluddin. Pada masa kepemimpinan SBY, Pak Din mengembang tanggung jawah sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, menggantikan M. Ahmad Sahal Mahfudz. 

Penulis: Saar Ailarang Abdullah

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 4 Alasan Menjadi Mahasiswa UIN Jakarta Itu Nggak Enak

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Oktober 2023 oleh

Tags: din syamsuddinFakultas UshuluddinKomarudin HidayatUINuin ciputatUIN Jakarta
Saar Ailarang Abdullah

Saar Ailarang Abdullah

Pernah kuliah di UIN Syarif Hidayatullah jurusan Komunikasi Penyiaran Islam. Sedang belajar banyak hal sembari menikmati sebatang kretek.

ArtikelTerkait

warung kopi warkop sangkan hurip uin syarif hidayatullah jakarta mojok.co maba uin jakarta

Bila Warkop Sangkan Hurip Bernasib seperti McDonald Sarinah

20 Juni 2020
5 Kejadian Luar Biasa yang Bikin Ospek UIN Gempar dan Viral, Ada Apa dengan UIN (yang Sekarang)?

5 Kejadian Luar Biasa yang Bikin Ospek UIN Gempar dan Viral, Ada Apa dengan UIN (yang Sekarang)?

10 September 2023
Mitos Mahasiswa UIN yang Telanjur Dipercaya Banyak Orang

Mitos Mahasiswa UIN yang Telanjur Dipercaya Banyak Orang

2 Februari 2024
4 Rekomendasi Tempat Makanan Murah di Jalan Pesanggrahan UIN Jakarta, Cuma 12 Ribuan Mojok.co

4 Rekomendasi Tempat Makan Murah di Jalan Pesanggrahan UIN Jakarta, Cuma 12 Ribuan

25 Desember 2024
4 Hal Jadi Mahasiswa UIN Jakarta Itu Nggak Enak terminal mojok.co

4 Hal Jadi Mahasiswa UIN Jakarta Itu Nggak Enak

16 Desember 2021
UIN Sunan Kalijaga Tepati Janji, Maba Tak Menderita Lagi (uin-suka.ac.id) UIN SUKA, UGM, UNY, Jogja

Di UIN Sunan Kalijaga, Mahasiswa Harus Demo Supaya Rektorat Mau Mendengarkan Suara Mahasiswa

14 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Memilih Kursi Kereta Api Ekonomi Premium Itu Nggak Perlu Pakai Rumus, Ini Hanya Perkara Hoki!

Memilih Kursi Kereta Api Ekonomi Premium Itu Nggak Perlu Pakai Rumus, Ini Hanya Perkara Hoki!

4 Penyebab Kemacetan di Kota Kediri, Bikin Darah Tinggi!

4 Penyebab Kemacetan di Kota Kediri, Bikin Darah Tinggi!

Dear Pengurus PBSI, kalau Nggak Bisa Introspeksi, Mending Undur Diri, daripada Jadi Beban kan?

Dear Pengurus PBSI, kalau Nggak Bisa Introspeksi, Mending Undur Diri, daripada Jadi Beban

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Ormek Adalah Kumpulan Mahasiswa Gila Hormat yang Sebaiknya Diwaspadai Mojok.co

Ormek Lebih Cocok Disebut Kumpulan Mahasiswa Haus Pujian daripada Organisasi Mahasiswa

18 Juni 2025
5 Barang yang Bikin Indomaret Lebih Unggul daripada Warung Madura yang Buka 24 Jam

5 Barang yang Bikin Indomaret Lebih Unggul daripada Warung Madura yang Buka 24 Jam

18 Juni 2025
5 Hal yang Perlu Kamu Tahu sebelum Membeli MacBook agar Tidak Menyesal seperti Saya

5 Hal yang Perlu Kamu Tahu sebelum Membeli MacBook agar Tidak Menyesal seperti Saya

18 Juni 2025
Bandara YIA Nggak Bikin Wisata Kulon Progo Melesat, Daerah Ini Masih Gitu-gitu Aja Kalah sama Kabupaten Lainnya

Bandara YIA Nggak Bikin Wisata Kulon Progo Melesat, Daerah Ini Masih Gitu-gitu Aja Kalah sama Kabupaten Lainnya

22 Juni 2025
Warga Ngampel Kendal Muak Tersiksa Bertahun-tahun karena Galian Tambang, Sudah Protes tapi Cuma Diberi Janji

Warga Ngampel Kendal Muak Tersiksa Bertahun-tahun karena Galian Tambang, Sudah Protes tapi Cuma Diberi Janji

18 Juni 2025
5 Rekomendasi Kopi Tanpa Ampas selain Nescafe yang Wajib Dicoba

5 Rekomendasi Kopi Tanpa Ampas selain Nescafe yang Wajib Dicoba

21 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jxGwBYZnCJg

DARI MOJOK

  • Kerja Sama Jawa Tengah dan Fujian China, Kuatkan Sektor Kelautan dan Perikanan
  • Pertama Kali Tidur di Kamar Pakai AC: Pengin Tidur Nyenyak Ala Orang Kaya Berujung Konyol, Ngompol hingga Meriang
  • Kuliah di “Jurusan Sultan” Berujung Penyesalan Gara-gara Lebih Mendengarkan Google Ketimbang Guru BK, Lulusnya Mudah tapi Cari Kerja Susah
  • Hari Pertama Kerja Jadi PNS Bukannya Bahagia, Malah Dikasih Tugas “Ngawur” Sama Atasan tapi Cuman Bisa Manut Sambil Tersenyum
  • Truk ODOL Memang Meresahkan: Perspektif dari Pengendara Motor yang Selalu Bertemu dengan Truk Kelebihan Muatan di Jalan
  • KA Bengawan Harusnya Ditulis dalam Lembar Ucapan Terima Kasih Skripsi, Ia Saksi Perjuangan Mahasiswa dan Kasih Sayang Bapak

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

OSZAR »