ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Luar Negeri

Hutan Aokigahara dan Mitos Ubasuteyama di Jepang

Primasari N Dewi oleh Primasari N Dewi
24 Februari 2022
A A
Hutan Aokigahara dan Mitos Ubasuteyama di Jepang

Hutan Aokigahara dan Mitos Ubasuteyama di Jepang (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kematian adalah hal yang tak diinginkan. Namun, ironisnya, hal yang berhubungan dengan kematian sering menarik perhatian. Dan Aokigahara, adalah contoh sahih tentang hal itu.

Beberapa saat yang lalu, saya sempat melihat video TikTok salah satu kreator Indonesia yang bikin vlog di Aokigahara. Meski akhirnya dia lari karena merasakan hawa yang tak biasa, ia sempat bilang kalau ia tak menemukan apa-apa. Mungkin ia membayangkan akan menemukan jenazah tubuh atau benda peninggalan orang yang mengakhiri hidupnya di sana.

Entah apa yang dipikirkan konten kreator tersebut, tapi tampaknya ia tak tahu tentang kasus Logan Paul dan Qorygore.

Kali ini, kita akan membahas apa itu Hutan Aokigahara, dan apa yang bikin orang tertarik mengunjungi tempat itu. 

Aokigahara Jukai, Yamanashi

Hutan Aokigahara terletak di Yamanashi, salah satu kaki Gunung Fuji. Hutan ini dianggap sebagai destinasi utama orang yang ingin mengakhiri hidupnya. Di pintu masuk hutan, ada peringatan berbunyi “nyawa adalah hal yang penting dari orang tua. Mari kita pikirkan orang tua, saudara, atau anak kita sekali lagi. Jangan menanggung derita sendiri, bicarakanlah!” dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

Peringatan di Aokigahara (Shutterstock.com)

Sebelum lanjut, saya tidak akan menghakimi siapa pun. Kita akan bahas sejarah, bukan menghakimi. Lanjut yaaa.

Di hutan ini memang banyak pohon tinggi. Cahaya matahari juga tak banyak yang masuk. Tanahnya empuk, banyak lubang, banyak batu yang ditumbuhi lumut, dan licin. Yap, hutan ini memang tampak sunyi dan kelam. Yang bikin ngeri adalah, banyak orang tersesat di sini.

Dan jika kalian tersesat di Aokigahara, kalian tak bisa mengandalkan Maps. Ya mau gimana, orang nggak ada sinyal. Lantaran hal tersebut, di hutan itu banyak dipasangi pita/tali/selotip sebagai penanda jalan.

Katanya, di tempat-tempat yang dilarang untuk dimasuki, banyak barang-barang seperti ransel, botol minuman, buku bekas, dan lain-lain. Tentu saja saya tak perlu memberi tahu itu barang milik siapa.

Isi hutan (Shutterstock.com)

***

Pemerintah setempat menyembunyikan angka kematian di Aokigahara. Sebab, mereka tak ingin tempat ini jadi makin populer dan bikin orang makin ingin ke sana. Selain mencegah orang mengakhiri hidup di sana, mereka juga tak ingin daerah mereka makin dikenal dalam hal yang negatif.

Tapi, ada hal lain yang bikin Aokigahara jadi populer.

Salah satunya hal yang bikin tempat ini terkenal adalah gara-gara novel Kuroi Kaiju yang ditulis oleh Matsumoto Seichou pada 1960. Novel ini berkisah tentang pasangan yang mati bunuh diri di Aokigahara Jukai. Selain itu, ada buku yang ditulis pada 1993 oleh Wataru Tsurumui yang menyebutkan bahwa hutan Aokigahara adalah tempat yang paling tepat untuk mengakhiri hidup.

Selain itu, berkembangnya informasi dan teknologi bikin kepopuleran tempat tersebut makin menjadi. Banyak YouTuber luar negeri yang datang ke hutan ini. Selain Qorygore, ada Om Hao Kisah Tanah Jawa dan teman yang pernah datang ke hutan ini. Youtuber China Lei’s Adventure (冒险雷探长) juga pernah nge-vlog dan menemukan beberapa jenazah orang yang mengakhiri hidupnya di sana. Ia bahkan berani ngevlog di hutan tersebut pada malam hari, lho.

Demi konten gitu banget ya. Mending turu, Lur, ra risiko.

Konon, Hutan Aokigahara dianggap mistis karena orang yang mengunjungi tempat ini jadi ikut terpengaruh hawa negatif yang kemudian membuat mereka merasa putus asa. Ada juga yang memang tersesat atau sedari awal sudah berniat mengakhiri hidupnya. Hal ini juga diteliti oleh para ahli yang kemudian berpendapat adanya anomali geomagnetik menjadikan sumber pikiran negatif bagi orang yang masuk ke hutan tersebut.

Om Hao bilang kalau tanah di hutan ini mengandung pasir magnet sehingga barang elektronik terganggu. Bahkan otak pikiran manusia juga gampang nge-blank dan mudah berilusi.

Kisah Ubasuteyama

Hutan Aokigahara juga sering dikaitkan sebagai hutan yang digunakan untuk ubasute. Ubasute berasal dari uba yang artinya nenek dan sute yang berasal dari kata suteru = membuang. Ubasute-yama (yama=gunung) bisa diartikan membuang orang tua atau yang sakit di gunung agar meninggal dunia secara perlahan di sana.

Penyebabnya adalah sumber makanan yang terbatas. Itulah sebabnya mereka memilih “membuang” orang tua yang tak produktif, agar bahan makanan cukup. Ada juga cerita yang menyebutkan kalau hal ini perintah dari para penguasa kala itu karena orang tua dianggap sudah tidak berguna.

Sebenarnya, ubasute tidak hanya ditemukan tidak hanya di Aokigahara saja, tetapi juga di banyak gunung lainnya di Jepang. Banyak cerita rakyat dan legenda yang mengisahkan tentang ubasute ini. Salah satunya adalah kisah seorang ibu yang sudah renta dibawa oleh anak laki-lakinya ke atas gunung. Ia berniat untuk meninggalkan ibunya di sana dan ibunya pun sadar apa yang dilakukan anaknya. Namun, ibu tersebut tetap peduli pada anaknya. Sang ibu menyebarkan ranting-ranting yang patah di sepanjang jalan yang mereka lalui. Saat ditinggalkan, ibu itu berpesan kepada anaknya agar mengikuti ranting-ranting itu supaya  ia dapat menemukan jalan menuruni gunung.

Ada juga novel Narayama Bushikou (The Ballad of Narayama) yang ditulis oleh Shichirō Fukazawa. Kemudian diangkat sebagai film layar lebar oleh Keisuke Kinoshita pada 1958 dan Shōhei Imamura pada 1983. Novel ini berkisah tentang orang tua yang “dibuang” anaknya dengan dalih diajak “ziarah ke Gunung Narayama”.

Selain kisah Narayama. di Yamaguchi juga masih ada cerita rakyat yang kurang lebih sama, lho. Ceritanya bisa dicek di sini.

Wisatawan berkunjung (Shutterstock.com)

Lantas, apakah praktik ubasute ini terjadi sekarang?

Banyak orang Jepang mengatakan bahwa menitipkan orang tua ke panti jompo dianggap sebagai praktik ubasute versi modern. Entahlah. Jepang sendiri mengalami masalah pelik yang berhubungan dengan penduduk lansianya. Namun, tetap saja “membuang” orang tua bukanlah hal yang masuk akal.

Kini, kisah ubasuteyama ditentang habis-habisan oleh anak muda. Mereka mempertanyakan kisah ini sebab Jepang adalah negara yang memegang erat unggah-ungguh dan rasa hormat kepada orang tua. Banyak yang yakin bahwa cerita tentang ubasute ini nggak terjadi di Jepang, tapi India. 

Seperti yang saya katakan di awal, kematian adalah hal yang dihindari. Namun, justru hal yang berkaitan tentang kematianlah yang bikin orang selalu tertarik. Aokigahara menunjukkan bahwa hal mengerikan justru bikin orang penasaran.

Itulah sedikit cerita tentang Aokigahara, tempat mengerikan yang justru bikin orang makin penasaran. Kalau kalian penasaran, silakan ke sana. Tapi, risiko tanggung dewe, Maszeh.

Penulis: Primasari N Dewi

Editor: Rizky Prasetya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Februari 2022 oleh

Tags: aokigaharajepangubasuteyama
Primasari N Dewi

Primasari N Dewi

Guru bahasa Jepang tapi suka drakor.

ArtikelTerkait

Mari Bersepakat Kota dan Kabupaten Tegal Adalah Jepangnya Indonesia terminal mojok.co

Mari Bersepakat Kota dan Kabupaten Tegal Adalah Jepangnya Indonesia

5 Januari 2021
Juhachi Kippu: Cara Orang Jepang Keliling Negara Menggunakan Kereta

Nembak Kereta, Kelakuan Memalukan Orang Indonesia di Jepang

25 Mei 2023
Pelajaran PKK Diajarkan di Jepang, Apakah Masih Relevan untuk Diajarkan di Indonesia_ terminal mojok

Pelajaran PKK Diajarkan di Jepang, Apa Masih Relevan Diajarkan di Indonesia?

17 November 2021
6 Budaya Kerja Jepang yang Bikin Geleng-geleng Kepala Terminal Mojok

6 Budaya Kerja Jepang yang Bikin Geleng-geleng Kepala

25 Juni 2022
8 Perbedaan Kebiasaan Sehari-hari Orang Korea dan Jepang Terminal Mojok

8 Perbedaan Kebiasaan Sehari-hari Orang Korea dan Jepang

27 Maret 2022
Isu Pernikahan yang Jadi Masalah Negara Jepang Terminal Mojok

Isu Pernikahan yang Jadi Masalah Negara Jepang

15 Mei 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
5 Rekomendasi Novel Agatha Christie yang Bisa dibaca di iPusnas

5 Rekomendasi Novel Agatha Christie yang Bisa Dibaca di iPusnas

Sultan Minta Atraksi Malioboro Dihentikan Demi Cegah Kerumunan di Tengah Lonjakan Covid-19

Sultan Minta Atraksi Malioboro Dihentikan Demi Cegah Kerumunan di Tengah Lonjakan Covid-19

7 Dosa dan Larangan Saat Makan Gudeg Terminal Mojok.co

7 Dosa dan Larangan Saat Makan Gudeg

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tanpa Kecamatan Sokaraja, Banyumas Hanyalah Remah-Remah Kue Lebaran. Nggak Menarik Sama Sekali!

Sokaraja Banyumas Tak Cuma Punya Soto dan Getuk, Kecamatan Ini Bahkan Sempat Jadi Penguasa Dunia Seni Lukis!

29 Mei 2025
Jombang Tidak Lagi Sama, Kota Santri Telah Mati (Tirta Sujata via Shutterstock.com)

Selamat Tinggal Kota Santri, Rebranding Jombang Menjadi The Root Of Java Justru Mengaburkan Identitas Kabupaten Ini

27 Mei 2025
Bukit Sikunir Wonosobo, Tempat Wisata yang Mengajarkan Saya untuk Jangan Terlalu Percaya dengan Konten TikTok

Bukit Sikunir Wonosobo, Tempat Wisata yang Mengajarkan Saya untuk Jangan Terlalu Percaya dengan Konten TikTok

29 Mei 2025
Rawat Inap BPJS Kelas 3 Nggak Seburuk Bayangan Saya. Awalnya Terganggu Kelamaan Malah Jadi Akrab dengan Pasien Lain Mojok.co

Pengalaman Rawat Inap BPJS Kelas 3, Kenalan dengan Pasien Sekamar Berakhir Jadi Kawan

28 Mei 2025
3 Keistimewaan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang Tak Dimiliki Kampus Lain

3 Keistimewaan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto yang Tak Dimiliki Kampus Lain

27 Mei 2025
Lari di Jalan Bibis Raya Bantul Itu Uji Nyali, Salah Langkah Bisa Sekarat Diseruduk Kendaraan!

Lari di Jalan Bibis Raya Bantul Itu Uji Nyali, Salah Langkah Bisa Sekarat Diseruduk Kendaraan!

29 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Mahasiswa Psikologi Ditakuti Jurusan Lain karena Dikira Jago Cenayang, Bisa “Membedah” Isi Hati dan Pikiran Tanpa Diminta
  • Presiden Wajib Gratiskan Biaya Jenjang SD-SMP, Kalau Memang Berpihak pada Rakyat
  • UGM Telah Berubah dan Kehilangan Jati Diri, Rasanya Tak Seperti Kampus Kerakyatan Lagi
  • Kuliah di Universitas Pertahanan Memang Menjanjikan, tapi Tugasnya bikin Mahasiswa Kena Mental
  • Siasat Mahasiswa Bertahan Hidup saat Kuliah: Tanpa Biaya Kos tapi Tempat Tinggal Gratis dan Makan Tercukupi
  • Skeptis Lulusan Sejarah UNY Terhadap Kontroversi Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Senilai Rp9 Miliar Milik Negara

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

OSZAR »