Jakarta masih bisa disebut ibukota sampai saat ini dengan segala keriuhan dan gegap gempitanya. Kota megapolitan ini menjadi pusatnya sebagian besar warga Indonesia mencari cuan untuk bertahan hidup serta memuaskan gaya hidup. Meski demikian, bukan berarti Jakarta adalah kota yang bisanya cuma buat kerja aja ya. Sebagai sebuah provinsi di Pulau Jawa, tentunya terdapat berbagai spot wisata yang mungkin bisa kamu sambangi kalau jalan-jalan ke Jakarta.
Selain Monas, destinasi lain yang cukup populer yaitu Dunia Fantasi (Dufan), Ancol, dan Kota Tua. Rata-rata setiap wilayah Jakarta ada tempat healing-nya, meski hanya sekedar museum atau lanskap gedung pencakar langit. Hal ini sudah bikin warganya bahagia, tapi kalau mau melihat alam tinggal geser dikit ke kota sebelah, Bogor misalnya.
Akan tetapi, kenyataannya, nggak semua orang bakal enjoy liburan di Jakarta. Ada 4 tipe orang yang sepertinya akan menyesal punya plan berlibur ke kota macet ini. Kalau kamu salah satunya, mending cancel aja.
Daftar Isi
#1 Nggak suka naik transportasi umum
Kamu sudah paham kan kalau Jakarta itu macetnya di luar nalar. Meski hari libur, kemacetan tetap ada di beberapa titik tertentu. Jadi, kalau kamu datang buat berwisata, saya sarankan naik transportasi umum (transum). Banyak moda yang bisa kamu tumpangi, misalnya KRL, LRT, MRT, Transjakarta, sampai angkot bernama JakLingko. Ada satu hal yang wajib dipahami saat naik transum, kamu harus siap berpindah moda. Jika merasa fisikmu lemah, pesan ojol aja deh mendingan.
Transum di Jakarta itu sudah terintegrasi satu sama lain dengan tarif yang sesuai kantongmu tentunya. Misalnya tujuan pertamamu Monas lalu lanjut ngopi cantik di Blok M, ya tinggal naik Transjakarta aja. Kamu nggak akan nyasar dan perjalananmu akan nyaman. Kalau kamu buta arah Jakarta dan keukeuh naik motor atau mobil pribadi (meski ada Google Maps), sudah lah, kamu bakal nyasar kemana-mana. Nggak ada salahnya sih naik kendaraan pribadi, tapi ingat, waktumu cuma habis di jalan nanti.
Toh, naik transum menyenangkan kok asal bukan di jam-jam sibuk ya.
#2 Orang yang malas jalan kaki jauh mending nggak usah ke Jakarta
Selanjutnya, perkara jalan kaki. Kalau kamu mager buat lakuin hal simple ini, sebaiknya hapus Jakarta dari list travelling. Aktivitas jalan kaki sudah menjadi makanan sehari-hari para warga Ibukota, terutama kaum pekerja yang nggak naik kendaraan pribadi. Jadi, wisatawan pun harus menyesuaikan kondisi ini. Kalau kamu naik transum di Jakarta, tentunya berpindah moda atau turun naik di stasiun butuh jalan, loh. Nggak langsung ujug-ujug ada di dalam kendaraan.
Selain itu, berwisata itu identik dengan eksplor. Contohnya saja, itinerary hari pertama adalah Museum Nasional dan Galeri Nasional. Kedua museum yang terletak di Jakarta Pusat ini hanya bisa dijelajahi dengan berjalan kaki. Nggak ada semacam sepeda atau buggy car yang bisa menemanimu lihat-lihat lukisan dan artefak. Atau, kamu mau berburu kuliner malam di Jalan Sabang Jakarta Pusat, ya jalan kaki juga pastinya untuk menyusuri deretan warung-warung. Pokoknya, kakimu harus kuat deh kalau ingin healing di Jakarta.
#3 Cuma pengin eksplor mall dan coffee shop di Jakarta
Jakarta itu surganya mal. Setiap wilayah di Ibu Kota ini punya pusat perbelanjaan, mulai dari yang mewah sampai yang merakyat. Mall sudah menjadi spot hiburan orang-orang Jakarta kalau mau hilangkan kepenatan. Walaupun nggak beli apa-apa, hangout di mall menjadi pilihan paling aman. Di samping itu, coffee shop pun menjamur di setiap sudut kota. Mau yang estetik dengan harga selangit sampai yang cuma nongkrong di emperan juga tersedia.
Akan tetapi, kalau kamu melancong di Jakarta hanya ingin pindah dari satu mal ke mal lain atau jelajah coffee shop kekinian, mending nggak usah ke Jakarta. Toh tempat seperti ini sudah banyak bertebaran di kota-kota besar lain di Indonesia Raya. Jakarta itu bukan hanya sekedar mall fancy atau kedai kopi artsy. Ada sejarah yang bisa kamu telusuri di area Kota Tua, ragam kuliner yang bisa kamu datangi di jalan-jalan sempit, wisata edukasi dan budaya di Taman Mini, dan masih banyak lagi yang Jakarta miliki.
Apa nggak bosan dengan mall dan coffee shop? Kecuali kamu datang dari daerah yang nggak punya keduanya ya.
#4 Melewatkan Pulau Seribu
Banyak yang membayangkan kalau Jakarta itu punya pantai bagus karena lokasinya dekat laut, Ancol misalnya. Memang Ancol bisa jadi pilihan ketika ingin melihat laut, tapi, menurut saya, lebih asik ke Pulau Seribu meski terletak sekitar 2-3 jam dari Jakarta Utara. Kamu bisa menikmati Provinsi DKI Jakarta dari sisi yang berbeda. Ada beberapa yang terkenal, seperti Pulau Pramuka, Pulau Harapan, Pulau Tidung, dan Pulau Pari.
Sayangnya, banyak yang ngeluh kalau diajak nyebrang ke sana. “Jauh ah, males naik kapal 3 jam. Nanti mabuk laut.” Padahal, ingin melihat pantai indah di Jakarta, tapi nggak mau effort sedikit. Akhirnya-akhirnya ngadem di mall atau rebahan di hotel. Kalau kamu dan teman-temanmu tipe seperti ini, sebaiknya urungkan niatmu liburan ke Jakarta. Namanya juga berwisata, kalau ada wisata alam yang ciamik, kenapa harus dilewatkan.
Itulah beberapa jenis orang yang nggak cocok ngide liburan ke Jakarta. Coba dipikirkan lagi, apakah kamu yakin mau menjelajahi Ibukota dengan segala kondisi yang ada? Kalau kamu termasuk salah satu dari empat tipe yang sudah saya jelaskan di atas, jangan dipaksakan ke sini. Ntar nyesel loh.
Penulis: Rachelia Methasary
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Jakarta Timur adalah Tempat Terbaik untuk Bermukim di Jakarta: Meski Nggak Elite, tapi Komplet
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.