Penghuni kos putri yang berisik
Siang hari merupakan waktu yang relatif damai bagi warga yang bertempat di sekitar lingkungan kos putri. Namun, begitu senja menyapa, aktivitas berkumpul penghuni kos yang dibumbui gelak tawa tak terkendali di teras atau sekitar jalan akan mudah dijumpai.
Belum lagi, anak kos yang pulang larut malam (mengingat banyak kos yang tidak menerapkan kebijakan jam malam). Pemandangan dan suara kendaraan lalu-lalang jadi hal yang biasa. Deru motor, decit pintu gerbang, hingga obrolan di tengah malam adalah musik pengantar tidur yang wajib diputar. Puncaknya, kehadiran para pengemudi ojek online yang lalu-lalang mengantar pesanan makanan, bahkan hingga dini hari. Lingkungan rumah yang seharusnya menjadi tempat istirahat, justru dipenuhi bunyi-bunyi yang merampas kedamaian.
Tamu kos sering parkir kendaraan serampangan
Ulah tamu-tamu penghuni kos yang seringkali parkir kendaraan tanpa aturan adalah salah satu cobaan yang tak terelakkan. Sepeda motor berjejer sembarangan di tepi jalan sudah menjadi santapan sehari-hari, bahkan tak jarang menghalangi akses mobil yang ingin melintas masuk perumahan. Lebih menjengkelkan lagi, kadang motor tersebut dikunci stang dan ditinggal begitu saja oleh empunya sehingga sukar dipinggirkan.
Tak cukup dengan itu, sejumlah tamu tampaknya sangat hobi membunyikan klakson berkali-kali di depan gerbang kos untuk memanggil penghuni alih-alih menelepon mereka. Sepertinya, individu-individu semacam ini lupa menerima pelajaran mengenai tenggang rasa dalam kehidupan bersama.
Memang, punya rumah sendiri itu idaman, tapi kalau lokasinya persis di tengah-tengah lingkungan kos putri, bisa beda ceritanya. Ada segudang ujian yang mungkin tak pernah terbayangkan. Belum lagi, munculnya stigma lingkungan yang kadang sulit dihilangkan, terkait dengan citra kos-kosan yang mungkin bebas aturan. Pokoknya, hidup bertetangga dengan kos putri ini bisa jadi pengalaman yang menguras kesabaran.
Penulis: Paula Gianita
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Membayangkan Sewon Bantul Tanpa ISI Jogja, Cuma Jadi Daerah Antah-berantah
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.