Jogja yang semakin bebas jadi tantangan perantau pemula
Bagi yang sudah lama merantau di Jogja pasti sudah tidak asing dengan istilah kos-kosan LV. Tempat ini menandakan betapa rumit dan dinamis kehidupan ngekos di Yogyakarta. Banyak tulisan di Terminal Mojok yang sudah membahas soal kos LV. Salah satu yang menarik adalah bagaiamana kos-kosan ini mulai menjamur di tempat-tempat yang tidak pernah diduga atau dibayangkan sebelumnya. Kos LV di Gamping Sleman Banyak Diminati Mahasiswa Membuat Warga Sekitar Resah.
Selain soal kos-kosan, perantau Jogja juga perlu waspada dengan tindakan-tindakan kriminal yang terus membayangi. Mereka yang sudah lama di Jogja pasti tidak asing dengan aksi klitih, persoalan miras, hingga begal payudara yang meresahkan warga. Melihat berbagai aksi kriminal yang meresahkan, terkadang Jogja terasa seperti daerah yang begitu bebas, daerah tanpa aturan.
Mondok bisa jadi gerbang awal penyesuaian
Melihat banyaknya peristiwa itu, mondok bagi calon maba muslim bisa jadi gerbang awal mengenal Jogja secara lebih aman. Dengan tinggal di pondok, calon maba bisa tetap belajar dan memperkuat nilai-nilai agama, sambil perlahan mengenal sekitarnya. Mengenal dinamika sosial hidup Jogja yang tidak banyak ditemui di daerah-daerah.
Mungkin banyak dari kalian berkomentar, mondok bikin calon maba nggak produktif, terutama di organisasi-organisasi kampus. Jujur, dulu saya juga sempat begitu. Tapi, waktu dan pengalaman membuat saya bisa menyeimbangkan kehidupan di kampus dan pondok. Saya tetap bisa aktif di kampus, bahkan bisa mengikuti lomba tingkat regional hingga nasional. Menjelang akhir studi, saya bahkan berkesempatan ikut IISMA ke Eropa.
Puncaknya, saya bisa lulus tepat waktu dengan IPK yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Sementara, teman-teman lain yang kuliah saja nyatanya banyak yang mesti ambil semester tambahan. Sebagai orang yang biasa-biasa saja, saya bersyukur atas pilihan mondok sekaligus kuliah.
Bagaimana kalian para calon maba Jogja, tertarik menjalani mondok sambil kuliah?
Penulis: M. Khoirul Imamil Mutaqin
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Aturan Tidak Tertulis Belanja di Warung Madura yang Beda Jauh dengan Indomaret dan Alfamart
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.