Kabupaten Pamekasan Madura memang kurang dikenal di luar sana. Padahal, Kabupaten ini justru jadi kabupaten paling keren di Madura. Bangkalan, Sampang, Sumenep, nggak ada apa-apanya dibanding Pamekasan!
Kalau orang Madura memperkenalkan diri dengan menyebutkan salah satu kabupaten di Madura, orang-orang mungkin akan masih bertanya,”Hah, di mana itu?”. Masih belum banyak tahu. Barulah jika mereka hanya mengatakan bahwa mereka dari Madura, si pendengar akan paham. Kebiasaan ini bukan hanya dilakukan oleh orang luar Jawa Timur, tapi kadang pula oleh orang Jawa Timur sendiri.
Meskipun ya beberapa orang mungkin mengenal satu atau dua kabupaten di Madura, tapi saya yakin tidak banyak yang tahu tentang Kabupaten Pamekasan. Sebab kabupaten kecil ini memang jarang tampil. Okelah, kalau Bangkalan mungkin dikenal karena jadi pintu masuk Suramadu dari Surabaya, Sampang terkenal karena lagu “Sampang banjir pole”, atau Sumenep karena keindahan pantai dan puluhan pulau-pulau kecilnya.
Nah, bagaimana dengan Pamekasan Madura, apa kalian tahu kabupaten ini? Kalau belum, sungguh disayangkan. Padahal, kabupaten inilah yang sebetulnya menjadi pusat peradaban di Madura. Hehehe. Berikut saya jelaskan!
Daftar Isi
Kabupaten paling “urban” di Madura
Agaknya, hampir semua orang Madura sepakat bahwa Pamekasan adalah pusat dari pulau ini. Pertama, secara geografis lokasi Kabupaten Pamekasan memang berada di tengah-tengah Madura. Bisa disebut juga, posisi Pamekasan berada di jantung Madura. Tapi bukan hanya itu saja, secara sosial, Pamekasan memang adalah kawasan paling urban di Madura.
Dibandingkan dengan kabupaten lain di Madura, Pamekasan cenderung lebih maju dan konsisten berkembang. Jangankan Sampang dan Sumenep, dengan Bangkalan yang katanya kawasan metropolitan saja Bangkalan kalah jauh dari Pamekasan. Misalnya pertumbuhan ekonominya, Pamekasan menjadi yang tertinggi di Madura yakni 4,88%. Kabupaten sekelas Bangkalan yang dekat dengan Surabaya saja cuma 1,94%.
Lagi, di Madura cuma Pamekasan yang punya bioskop! Lalu, sebelum Mie Gacoan buka di Bangkalan, di Pamekasan sudah ada lebih dulu btw, Gaes!
Kualitas pendidikan di Pamekasan Madura mulai matang
Saya termasuk orang yang percaya kalau pendidikan itu akar dari semua pembangunan manusia. Nah, kondisi pendidikan di Pamekasan sudah cukup bagus dibandingkan kabupaten lain di Madura. Buktinya, Harapan Lama Sekolah (HLS) kabupaten ini sudah melampaui rata-rata Jawa Timur, yakni 13,6 tahun.
Sebagai warga Bangkalan, sungguh saya kesal, kabupaten saya ini HLS-nya suma 11,9 tahun, terendah se-Jatim.
Selanjutnya, di Pamekasan Madura juga banyak berdiri pendidikan tinggi. Bahkan, salah satunya berstatus negeri, yakni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura. Kampus swasta juga tak kalah bergengsi di Pamekasan. Misalnya, ada Universitas Islam Madura (UIM) yang sudah memiliki 8 fakultas dengan 18 prodi pilihan. Jaraknya hanya 13 menit dari IAIN Madura.
Sedangkan, 800 meter ke arah utara dari IAIN Madura kalian akan menemukan Universitas Madura (UNIRA) yang juga mulai berkembang. Ini semakin menunjukkan kalau Pamekasan tidak hanya menjadi kawasan urban, tapi juga pusat pendidikan di Madura.
Yah, orang Bangkalan dan Sampang saja banyak yang mulai berkuliah di Pamekasan!
Wilayah paling sempit, tapi sudah siap pemekaran
Sudah pernah dengar rencana Madura akan dijadikan provinsi sendiri, tahu calon ibu kotanya? Ya, Kabupaten Pamekasan inilah yang akan dijadikan sebagai pusat provinsi Madura. Meskipun luasnya paling kecil, yakni hanya 792 km, Pamekasan dianggap sebagai kawasan paling tepat dan siap memikul beban sebagai ibu kota provinsi.
Sayangnya, ide pembentukan provinsi ini belum bisa dilaksanakan. Salah satu alasannya, Madura harus memiliki minimal 5 kabupaten terlebih dahulu. Nah, Pamekasan kembali menjadi kabupaten yang direncanakan akan dilakukan pemekaran, yakni menjadi Kota Pamekasan dan Kabupaten Pamekasan. Keren nggak sih kabupaten mungil ini!
Ya, itulah luar biasanya Pamekasan. Tapi sayang, kabupaten ini agak kurang dikenal oleh banyak orang. Sebab, mungkin dibandingkan kabupaten lain, Pamekasan memang lebih jarang terjadi kegaduhan. Hehehe.
Tapi meskipun demikian, ketahuilah diam-diam Pamekasan sebenarnya semakin maju. Nah, kabupaten lain nggak malu?
Penulis: Abdur Rohman
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Derita Tinggal di Pelosok Bangkalan Madura, Transportasi Buruk hingga UMR Rendah
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.