ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kartu Parkir Berlangganan yang Nggak Berguna dan Mengenal Jenis Juru Parkir

Ade Vika Nanda Yuniwan oleh Ade Vika Nanda Yuniwan
11 September 2019
A A
kartu parkir berlangganan

kartu parkir berlangganan

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai penduduk sipil yang taat berpajak, saya mempunyai hak untuk menggunakan fasilitas publik yang tersedia di seluruh Indonesia. Meskipun begitu sayangnya saya belum berkesempatan untuk keliling Indonesia. Tapi untungnya saya masih berkesempatan untuk menggunakan layanan dan fasilitas publik yang disediakan oleh Pemkab.

Salah satunya adalah layanan program parkir berlangganan yang diprogramkan oleh pemerintah kabupaten untuk masyarakat. Fyi aja nih, program yang diimplikasikan dengan menerbitkan kartu parkir berlangganan untuk semua pengguna kendaraan ini bertujuan agar para pengguna bebas tarif parkir. Dengan menunjukkan kartu parkir berlangganan ke juru parkir, maka sebagai pengendara motor yang akan memarkirkan motornya, kita akan bebas parkir.

Fasilitas ini berlaku dengan membayar retribusi parkir secara rutin bersamaan dengan pembayaran pajak kendaraan setiap tahun. Tapi nahas, program ini belum bisa benar-benar terlaksana bahkan bisa dibilang nggak ada gunanya. Lha gimana? Meskipun sudah bayar retribusi parkir berlangganan Rp. 25.000 untuk motor dan Rp. 50.000 untuk mobil, saat memarkirkan motor tetap saja ada para manusia-manusia ajaib yang tiba-tiba muncul.

Siapa lagi kalau bukan juru parkir? Beberapa dari kita bahkan mungkin pernah mengalami kejadian yang lumayan menyebalkan ketika berhadapan dengan mereka? Ingin rasanya hati ini protes. Tapi apa daya, nurani ini berbisik ‘Masa urusan bayar parkir saja bisa berujung ke perdebatan panjang?’. Hanya saja yang saya herankan adalah, mengapa kartu parkir berlangganan yang sudah saya bayarkan retribusi parkirnya, begitu saja tidak ‘berdaya’?

Maksud saya begini. Saya rutin membayar retribusi parkir tapi ketika di lapangan tetap ada penarikan tarif parkir? Adanya kartu parkir berlangganan pun juga saya pikir sia-sia belaka karena tidak setiap hari saya berpergian menggunakan kendaraan pribadi. Betapa mubazirnya retribusi parkir saya beberapa waktu yang lalu saya bayarkan.

Seperti beberapa kali pengalaman saya ketika pergi ke pasar. Mulanya saya pikir dengan membawa kartu parkir berlangganan maka saya akan bebas parkir. Ternyata dugaan saya salah besar. Setiap kali pergi ke pasar dan ketika saya akan mengambil motor di parkiran, saya tetap dikenai tarif parkir. Meskipun kalau diingat-ingat saya hanya membeli tempe di toko  yang tidak jauh dari tempat parkir dan terbilang sebentar.

Tidak hanya pengalaman saat di pasar. Bersamaan dengan malfungsinya kartu parkir berlangganan, saya menemukan jenis-jenis juru parkir yang berbeda. Mulai dari yang masih terbilang wajar bahkan sampai tidak wajar sama sekali. Semuanya pernah saya temui.

1.  A poor juru parkir

Sebutan poor sengaja saya sematkan karena wajahnya memangbenar-benar menandakan kemelasan dan kenelangsaan hakiki. Benar-benar membuat saya tidak tega dan mau tidak mau ikhlas melepas sisa uang terakhir untuk juru parkir jenis ini. Pokoknya juru parkir jenis ini berwajah lelah, berbaju lusuh, dan bermuka memelas. Benar-benar poor.

“Terus mbak, terus… agak kekiri sedikit.” Sambil sesekali mengelap keringat di dahi. Saya kok sekoyong-konyong ingat ayah saya yang yang di luar sana sedang banting tulang untuk menghidupi keluarga. Niat hati ingin menyela tadahan tangannya dengan kartu parkir berlangganan, tapi saya justru menyerahkan selembar uang 2.000.

2. Juru Parkir ‘RX King’

Ngomong-ngomong kenapa saya memberi julukan ‘RX King’? Karena juru parkir jenis ini hobinya ngegas dan saya jadi teringat lagu dangdut koplo yang dibawakan oleh Sodiq Monata berjudul ‘numpak RX King’.

Numpak… numpak… numpak RX King. Reng teng teng teng teng… reng teng teng teng teng! Suara gas motor RX King dinyanyikan dalam lagu ini karena ditengarai sebagai kegagahan motor RX King di era 90’an. Persis seperti juru parkir yang berusia bapak-bapak tapi berhobi ngegas dan menggerutu tidak jelas yang sering saya temui.

Ketika itu saya pernah menolak untuk membayar tarif parkir karena saya merasa saya sudah membayar retribusi parkir langganan beberapa hari yang lalu. Tapi juru parkir jenis ini tidak terima dan tetap meminta tarif parkir. Bahkan juru parkir ini menggerutu sambil sesekali membentak pengendara yang menyenggol suasana hatinya. Persis cewek sedang PMS.

3. Juru parkir ajaib

Dari sekian banyak jenis juru parkir yang pernah saya temui, juru parkir jenis inilah yang paling sering muncul—juru parkir ajaib. Kejaiban itu dimulai saat saya yang sedang anteng dan merasa tenang karena saya berada di kawasan bebas parkir. Akhirnya dengan rasa percaya diri yang tinggi, saya memarkirkan motor saya.

Selang beberapa menit setelah saya menyelesaikan urusan saya dan mengambil motor saya di parkiran, saat motor saya hendak meninggalkan area parkir juru parkir ajaib ini muncul. “3.000, Mbak.”, praktis saya menoleh kaget dan menunjukkan kartu parkir berlangganan saya sekaligus menunjuk tulisan ‘bebas parkir’ yang terpampang jelas.

Lalu apa jawabnya? “Di sini rawan motor hilang mbak, jadi harus ada juru parkir buat jaga parkiran. Biaya 3.000 ini nggak seberapa dibanding saya yang dari tadi panas-panasan?”. Tunggu, kok saya tadi tidak melihat keberadaan bapak juru parkir ini? Ajaib sekali!

Tulisan ini tidak diperlihatkan sebagai bentuk ketidak ikhlasan saya atau kepelitan saya soal tarif parkir yang tidak seberapa besar itu, melainkan sebagai bentuk kegumunan saya yang tidak habis pikir. Jika ada kartu parkir berlangganan, mengapa jenis-jenis juru parkir ini masih bebas berkeliaran?

Bagaimana kalau mulai sekarang pemkab sebaiknya memasang meteran parkir elektronik, supaya adil? Juru parkir tidak perlu beraksi liar, pengguna motor membayar tarif parkir sesuai kebutuhan, dan pemerintah mengelola pemasukan dari tarif parkir meter elektronik yang sudah terpasang. Cukup adil kan? (*)

BACA JUGA Tidak Penasaran dengan Cerita Horor KKN Desa Penari Indikasi Seseorang Ber-IQ Tinggi: Benarkah? atau tulisan Ade Vika Nanda Yuniwan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 11 September 2019 oleh

Tags: bebas parkirjuru parkirkartu parkir berlangganan
Ade Vika Nanda Yuniwan

Ade Vika Nanda Yuniwan

ArtikelTerkait

Juru Parkir Liar Blok M Meresahkan, Nongkrong Jadi Nggak Tenang Mojok.co

Juru Parkir Liar Blok M Meresahkan, Nongkrong Jadi Nggak Tenang

1 Juni 2024
scan barcode juru parkir Pengalaman Berurusan dengan Tukang Parkir yang Nggak Mau Kepanasan terminal mojok.co

Memberantas Premanisme Berkedok Juru Parkir Adalah PR Dishub yang Sering Terbengkalai

21 Desember 2020
tukang parkir

Beberapa Jenis Tukang Parkir yang Menyebalkan

19 Juni 2019
Tukang Parkir Amanah Masih Ada kok, Jangan Buru-buru Benci Pekerjaan Ini Mojok.co

Tukang Parkir Amanah Masih Ada kok, Jangan Buru-buru Benci Pekerjaan Ini

12 Januari 2024
4 Oleh-oleh Khas Solo yang Sebaiknya Jangan Dibeli revitalisasi Solo kaesang pangarep

3 Hal Baik di Solo yang Wajib Ditiru Jogja

25 Mei 2023
Malang Kota Wisata Parkir, Tiap Sudut Kota Kini Dikuasai Tukang Parkir Semakin Nggak Nyaman

Malang Kota Wisata Parkir: Tiap Sudut Kota Kini Dikuasai Tukang Parkir, Semakin Nggak Nyaman

25 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
naturalisasi

Buat Apa Ada Pemain Naturalisasi Selama Masih Ada Pemain Lokal?

Surat Jawab dari Pemeluk Ajaran Indomie buat Misionaris Mie Sedaap terminal mojok.co

Indomie: 'Dalemannya' dan Bukti Kuliner Laris Orang Kota

smartphone

Ketika Smartphone Menginvasi Ruang Keluarga

Terpopuler Sepekan

Indomaret Point Coffee Jual Menu Gaib: Mending Benahi Distribusi sebelum Launching Menu Baru!

Indomaret Point Coffee Jual Menu Gaib: Mending Benahi Distribusi sebelum Launching Menu Baru!

3 Juni 2025
Sipejar UM Malang yang Sering Error Adalah Bukti Bahwa UM Tak Pernah (Bisa) Belajar dari Kesalahan, Malah Rajin Mengulanginya di Kemudian Hari

Sipejar UM Malang yang Sering Error Adalah Bukti Bahwa UM Tak Pernah (Bisa) Belajar dari Kesalahan, Malah Diulangin Lagi

6 Juni 2025
Alumni UNY Boleh dan Layak Bangga dengan Kampusnya, Nggak Perlu Pura-pura Bangga kayak Alumni UNESA!

Alumni UNY Boleh dan Amat Layak Bangga dengan Kampusnya, Nggak Perlu Pura-pura Bangga kayak Alumni UNESA!

9 Juni 2025
Jurusan PBSI Memang Jurusan yang Nanggung: Mau Jadi Guru Masih Harus PPG, Sastranya Juga Nggak Terlalu Dalam

Jurusan PBSI Memang Jurusan yang Nanggung: Mau Jadi Guru Masih Harus PPG, Sastranya Juga Nggak Terlalu Dalam

8 Juni 2025
Dulu Le Minerale Dituduh Merusak Lingkungan, Kini AQUA Ikut Jualan Galon Sekali Pakai: Ironis!

Dulu Le Minerale Dituduh Merusak Lingkungan, Kini AQUA Ikut Jualan Galon Sekali Pakai: Ironis!

4 Juni 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

5 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jS-m10azBto

DARI MOJOK

  • Ngerinya Kehidupan Desa di Jombang, Harta-Nyawa Bisa Lenyap Kapan Saja
  • Kuliah di Universitas Mercu Buana Yogyakarta Sungguh Merana, Sudah Habis Puluhan Juta tapi Fasilitas Tidak Ramah Mahasiswa
  • Derita Orang Jawa Timur, Mau Hidup Ayem tapi Kena Cap Jelek karena Ulah Pencak Silat hingga Sound Horeg
  • Serba Salah Mahasiswa Hadapi Dosen Tua Kolot: Bikin Tugas Bagus Dituduh Plagiat kalau Jelek Dicap Goblok, Cuma Mau Benar Sendiri
  • Pengalaman Pertama Naik Bus di Terminal Bungurasih Masih Menakutkan karena Calo, tapi Masih Ada yang Lebih Seram dari Itu
  • Sombong Bisa Kuliah di Jurusan Akreditasi A ITS Surabaya, Kini Menyesal karena Susah Lulusanya: Nyesek Teman Seangkatan Sudah jadi Dosen

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

OSZAR »