ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Luar Negeri

Korea Selatan, Jepang Barat, dan Netizen Indonesia yang Kebablasan

Nasrulloh Alif Suherman oleh Nasrulloh Alif Suherman
3 Agustus 2021
A A
korea selatan jepang barat tenno heika banzai mojok

korea selatan jepang barat tenno heika banzai mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika berbicara tentang olimpiade, kita (harusnya) tak jauh-jauh bicara tentang rekor, medali, dan kemanusiaan. Meski ini adalah ajang “perang” antarnegara, namun kemanusiaan tetap dijunjung tinggi. Dan berbicara masalah kemanusiaan, ada kejadian tak menyenangkan yang dilakukan oleh segelintir orang Korea Selatan.

Hal ini awalnya bermula dari stasiun televisi asal Korea Selatan, MBC, yang menggunakan narasi negatif yang tidak ada sangkut pautnya dengan olahraga sama sekali. Bahkan, bisa dibilang mengarah ke rasisme. Seakan tak cukup, ada saja ulahnya lagi dengan komentar atlet asal Korea Selatan yang menyebut atlet asal Iran sebagai teroris karena berhasil memenangkan medali emas.

Memang betul, saya yakin juga, nggak semuanya orang Korea Selatan 100 persen itu rasis ke orang-orang. Namun, ada hal yang tak boleh diabaikan. Rasisme begitu kental di Korea Selatan. Ini ada insight baru buat kalian baca soal kelakuan rasisme di Korea Selatan.

Ada aksi, ada reaksi. Dari polah beberapa orang yang mencoreng kemanusiaan, Korea Selatan kena imbasnya. Mereka diserang netizen dari berbagai sudut. Bayangkan begini, Indonesia saja bisa begitu mengerikan saat merujak negara lain, bagaimana kalau seisi dunia? Tapi, saya mau fokus ke masalah mulut netizen Indonesia yang sering tak terkontrol.

Nah, salah satu yang belakangan marak jadi bahan ngatain dari netizen Indonesia adalah “Jepang Barat” untuk Korea Selatan. Kenapa Jepang Barat? Kalau dari banyak komentar netizen, sebabnya karena Korea Selatan dulu adalah jajahan Jepang pada masa Perang Dunia II dan pada masa itu disebut sebagai Jepang Barat. Well, katanya sih begitu. Tapi apa, benar begitu faktanya?

Faktanya, tidak ada satu jurnal atau tulisan yang menyatakan bahwa Jepang Barat adalah sebutan untuk Korsel pada masa Perang Dunia II, ya. Saya sama sekali tidak menemukan sumber akademiknya, kecuali hanya dari meme yang banyak bertebaran di internet soal ini. 

Yang saya pelajari soal Korsel pada masa itu, saya hanya tahu Semenanjung Korea (waktu Perang Dunia II Korea belum terpisah) pada masa pendudukan Kekaisaran Jepang disebut Nihontōchijidainochōsen dalam Bahasa Jepangnya, dan Ilje gangjeomgi dalam Bahasa Korea. Kurang lebih artinya Korea di bawah pendudukan Jepang. Artikel dari kanal berita ANTARA  dan Asumsi bahkan menyebutkan informasi lebih lengkap soal ini.

Selepas kata Jepang Barat yang menjadi cemoohan untuk Korea Selatan, lama-lama muncul orang yang malah membawa bendera Jepang pada masa Perang Dunia II. Bendera yang disebut sebagai bendera “matahari terbit” tersebut dengan gamblang dibawa-bawa oleh banyak netizen, dan mereka menganggap hal itu adalah hal yang harus dilakukan untuk mengatai Korea Selatan. Sudah pakai bendera itu, ditambah pula banyak yang teriak-teriak Tenno Heika Banzai.

Mas dan Mbak netizen yang mengatai Korea Selatan. Saya paham, kelakuan sebagian orang Korea Selatan kemarin sungguh sangat menyebalkan, tapi tolong jangan malah terlalu lebar dan salah sasaran. Saya kasih tau dengan baik-baik nih, barangkali memang betul kisanak sekalian hanya ikut-ikutan saja tanpa tahu maksudnya. 

Bendera matahari terbit yang dipakai pada masa Perang Dunia II itu tak hanya menimbulkan trauma untuk Korsel saja, namun juga seluruh negara yang jadi jajahan Jepang. Saat Jepang menjajah Indonesia, bendera tersebut juga dipakai loh, ya.

Well, mungkin traumanya lebih besar dirasakan penduduk Korsel karena masa pendudukan Jepang di sana sangat lama, tidak seperti di Indonesia. Tapi mohon maaf, 3,5 tahun dijajah itu rasanya tetap nggak enak banget. Belum lagi negara-negara bekas jajahan Jepang lainnya. Kamu seperti menusuk orang lain, tapi juga ikut terluka. Lain kali, kalau soal sejarah, baca-baca dulu dan resapi. Masa sudah ngatain dengan sejarah yang salah, eh sasarannya juga nggak tepat. 

Dan seperti kasus yang sudah-sudah, kalau udah marah, netizen Indo kadang mulai menyerang pihak yang sebenarnya nggak ada hubungannya sama sekali.

Banyak netizen yang justru menghujat fans Kpop karena ulah Korsel. Padahal mereka pun juga paham sama hal ini, dan tidak ikutan mengadaptasinya. Kalian nggak bisa kan membenci fans blink-182 hanya karena mereka satu negara sama Trump?

Idol-idol yang berkecimpung dalam industri pun tak luput dari sasaran rasisme. Jika kalian menyerang fans Kpop, kalian justru sedang merisak orang yang sekubu dengan kalian.

Saya mengutuk rasisme yang dilakukan oleh segelintir orang Korsel. Tapi, mengejek dengan membawa-bawa derita masa lalu itu bukan tindakan yang bisa dibenarkan. Mengutuk dan berusaha tidak meniru tindakan rasis yang dilakukan itu sudah cukup, tak perlu membuka luka lama.

Saya sarankan, lain kali, kalau emang nggak paham sama isunya, jangan ikut-ikutan. Nanti kalian yang malu sendiri. Justru sebagai negara yang pernah dijajah Jepang, kita harusnya paham pedih yang mereka rasakan. Lha ini malah ikutan ngejek, nggak ngaca apa.

BACA JUGA Pesan Cinta untuk para Wibu yang Sering Mengandaikan Jepang Menang PD-II dan artikel Nasrulloh Alif Suherman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 Agustus 2021 oleh

Tags: jepang baratKorea Selatannetizen indonesiapenajajahanPojok Tubir Terminalrasismetenno heika banzai
Nasrulloh Alif Suherman

Nasrulloh Alif Suherman

Penulis partikelir. Menulis di selang waktu saja.

ArtikelTerkait

Pengalaman Ikut Swab Test Antigen Drive Thru, Nggak Ribet walau Agak Deg-degan terminal mojok.co

Mencoba Memahami Warga Madura yang Menolak Swab Gratis

24 Juni 2021
Wisata ke Korea Bikin Saya Yakin Drama Korea Itu Mitos, Berikut 3 Faktanya terminal mojok

Wisata ke Korea Bikin Saya Yakin Drama Korea Itu Mitos, Berikut 3 Faktanya

24 Juni 2021
KPK penilapan duit bansos koruptor jaksa pinangki cinta laura pejabat boros buang-buang anggaran tersangka korupsi korupsi tidak bisa dibenarkan mojok

Vonis Hukuman Jaksa Pinangki yang Dipotong dan Akal Sehat yang Diludahi

15 Juni 2021

Kamu yang Nggak Setuju Milenial Harus Punya Rumah di Usia 40 Tahun Pasti Berwawasan Cetek

19 Juni 2021
10 Perbedaan Kehidupan Anak SMA Korea dan Indonesia Terminal Mojok

10 Perbedaan Kehidupan Anak SMA Korea dan Indonesia

13 Maret 2022
3 Hal yang Membuat Saya sebagai Penonton Kagum dengan Produksi Drama Korea Selatan selain Pemeran dan Alur Ceritanya

3 Hal yang Membuat Saya sebagai Penonton Kagum dengan Produksi Drama Korea Selatan selain Pemeran dan Alur Ceritanya

1 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
baubau buton sulawesi mojok

Meluruskan Salah Kaprah tentang Baubau, Kota yang Sering Dikira Daerah Papua oleh Orang Jawa

Nasi Shirataki, Alternatif Baru Pengganti Nasi Putih terminal mojok.co

Nasi Shirataki, Alternatif Baru Pengganti Nasi Putih

Do-hyeok, Cowok Kentang dalam Dua Babak di Drama Nevertheless terminal mojok.co

Do-hyeok, Cowok Kentang dalam Dua Babak di Drama Nevertheless

Terpopuler Sepekan

Perempatan Gemolong, Tempat Paling Mematikan di Sragen. Nyeberang di Sini Taruhannya Nyawa

Perempatan Gemolong, Tempat Paling Mematikan di Sragen. Nyeberang di Sini Taruhannya Nyawa

29 Mei 2025
Mio Karbu: Motor Matic Paling Bermasalah. Udah Boros Bensin, Langganan Mogok pula

Pengalaman Mengendarai Mio Karbu, Motor Lawas yang Kembali Jadi Primadona dan Diburu Banyak Orang

23 Mei 2025
Rawat Inap BPJS Kelas 3 Nggak Seburuk Bayangan Saya. Awalnya Terganggu Kelamaan Malah Jadi Akrab dengan Pasien Lain Mojok.co

Pengalaman Rawat Inap BPJS Kelas 3, Kenalan dengan Pasien Sekamar Berakhir Jadi Kawan

28 Mei 2025
‎Sisi Gelap Kapal Penyeberangan, Sudah Bayar Mahal tapi Masih Kena Pungli di Dalam Kapal!

‎Sisi Gelap Kapal Penyeberangan, Sudah Bayar Mahal tapi Masih Kena Pungli di Dalam Kapal!

26 Mei 2025
Mall Solo Paragon, Mall Andalan Warga Kota Solo yang Kini Tak Lagi Nyaman

Mall Solo Paragon, Mall Andalan Warga Kota Solo yang Kini Tak Lagi Nyaman

24 Mei 2025
Barang-barang yang Nggak Pernah Saya Sangka Diproduksi oleh Perusahaan BUMN, Ada Frozen Food hingga Kondom Mojok.co

Kondom hingga Frozen Food, Ini Daftar Barang yang Tidak Pernah Saya Sangka Diproduksi oleh BUMN

25 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Terminal Giwangan Jadi Saksi Bisu Sarjana UNY Hidup Luntang-Lantung di Jogja sampai Diperiksa Polisi karena Miris
  • Mahasiswa Psikologi Ditakuti Jurusan Lain karena Dikira Jago Cenayang, Bisa “Membedah” Isi Hati dan Pikiran Tanpa Diminta
  • Presiden Wajib Gratiskan Biaya Jenjang SD-SMP, Kalau Memang Berpihak pada Rakyat
  • UGM Telah Berubah dan Kehilangan Jati Diri, Rasanya Tak Seperti Kampus Kerakyatan Lagi
  • Kuliah di Universitas Pertahanan Memang Menjanjikan, tapi Tugasnya bikin Mahasiswa Kena Mental
  • Siasat Mahasiswa Bertahan Hidup saat Kuliah: Tanpa Biaya Kos tapi Tempat Tinggal Gratis dan Makan Tercukupi

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

OSZAR »