ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Kuliah di Jogja Adalah Perjalanan Hidup yang Paling Saya Syukuri

M. Afiqul Adib oleh M. Afiqul Adib
1 Oktober 2022
A A
Kuliah di Jogja Adalah Perjalanan Hidup yang Paling Saya Syukuri surabaya

Kuliah di Jogja Adalah Perjalanan Hidup yang Paling Saya Syukuri (Achdiat Setyawan via Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jika ditanya tentang bagian mana dari perjalanan hidup yang akan selalu saya syukuri, dengan tegas akan saya jawab: kuliah di Jogja. Iya, saya selalu bersyukur akan hal tersebut, karena sedikit-banyak mengubah pandangan saya tentang beberapa hal.

Bagi mahasiswa, pengalaman dan pengembangan diri seringkali bukan berasal dari bangku kuliah, melainkan dari lingkungan yang ada. Oleh karena itu, terlepas dari Anda kuliah di UGM, UNY, UIN, atau kampus lainnya, menuntut ilmu di Jogja adalah pengalaman yang berharga.

Memang tiap kota akan memberikan pengalaman berharganya masing-masing bagi para perantaunya. Akan tetapi Jogja selalu punya cerita dan kebermanfaatan yang terus tumbuh, hinggap, dan tak pernah habis untuk dikenang dan diceritakan.

Kota besar

Bagi anak kabupaten seperti saya, dapat merantau di kota besar adalah pengalaman visual yang berharga. Harus diakui bahwa di Indonesia ketimpangan masih sangat terasa.

Di kota besar, Anda dengan mudah mendapat akses yang lengkap. Seperti toko buku, perpustakaan, pusat hiburan, kuliner, kafe untuk mengerjakan tugas dengan tenang, serta pertokoan lain yang menunjang kelengkapan kebutuhan yang ada.

Ini tentu berbeda dengan kabupaten tempat saya berasal, yakni Lamongan. Di sana, bahkan Gramedia pun tidak ada. Iya, akses di kota sangat berbeda dengan di desa. Ketimpangan terasa betul. Dan jika saya tak kuliah di Jogja, saya belum tentu menyadari hal tersebut.

Memahami perbedaan

Jogja adalah melting pot. Benar Jakarta adalah tujuan utama para perantau, tapi saya pikir Jogja lebih tepat untuk disebut sebagai melting pot di Indonesia. Setidaknya, orang datang ke Jogja tak melulu untuk cari uang, tapi lebih ke mencari jati diri. Keberagaman budaya yang dibawa, serta banyaknya orang mencari jati diri mereka di kota ini, bikin kita belajar banyak hal.

Di Jakarta, kau belajar bahwa hidup itu keras. Di Jogja, kalian belajar menjadi manusia. Sudah paham kan perbedaannya?

Kawah Candradimuka para orang hebat

Salah satu yang bisa disyukuri dari kuliah di Jogja adalah, setidaknya, pernah berproses di kota yang menghasilkan banyak orang-orang hebat di Indonesia. Ah, saya bahkan tak bisa menuliskan nama-namanya saking banyaknya. Hal tersebut, menyumbangkan magisnya sendiri. Meski belum tentu kita berhasil seperti mereka, setidaknya kita jadi tahu, kenapa mereka “jadi orang” setelah kuliah di Jogja.

Bahkan, beberapa orang besar yang “dididik” oleh Jogja, masih membumi seperti dulu ketika mereka merintis karier. Jangan begitu kaget melihat Joko Pinurbo atau orang ternama lain beda meja kopi dengan kalian.

Progresif

Saya nggak bisa berkata banyak tentang ini, tapi yang jelas, kalian akan jadi orang yang berbeda setelah kuliah. Itu semua karena lingkungan yang progresif dan komunitas-komunitas yang akan memberi kalian sudut pandang berbeda tentang hidup. Saya pikir, inilah salah satu daya tarik kuliah di Jogja: membentuk manusia.

***

Tak ada gading yang tak retak, tak ada pemain sepak bola yang tak blunder. Kota ini tak sempurna. Konflik antarsuku, UMR yang tak manusiawi, tumpukan sampah di Piyungan, sampah visual, melumuri keindahan Jogja yang bikin keindahannya terlihat muram.

Namun, mungkin saja, itulah yang bikin kalian menapak tanah. Tak ada yang benar-benar indah, tak ada yang patut dipuja berlebihan. Mungkin itulah yang bikin saya benar-benar bersyukur pernah kuliah di Jogja. Kota ini membuatmu sadar, membuatmu jadi manusia.

Dan pada satu titik, kota ini bikin kalian ingin pulang. Mengenang apa-apa yang ada, dan bersyukur itu telah terjadi.

Penulis: M. Afiqul Adib
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Dosa dan Pahala Kampus Swasta di Jogja

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2022 oleh

Tags: JogjaKuliah
M. Afiqul Adib

M. Afiqul Adib

Introvert garis keras. Tinggal di Lamongan.

ArtikelTerkait

Upah Minimum Jogja Memang Naik, tapi Bukan Berarti Buruh Nggak Boleh Protes, Ini Bukan Perkara Upah Semata, Bolo! UMP Jogja, gaji Jogja, frugal living ump jogja yogyakarta, bandung

Orang Jogja Nggak Kenal Frugal Living, Sejak Dulu Sudah Terlatih Prihatin Living Gara-gara UMK yang Tiarap

9 Januari 2024
Sedayu Tempat Slow Living Terbaik, Mengalahkan Jogja dan Daerah-Daerah Lain Mojok.co

Sedayu Tempat Slow Living Terbaik, Mengalahkan Jogja dan Daerah-Daerah Lain

2 April 2024
Kata Deddy Corbuzier, Kuliah Itu Nggak Penting dan Bikin Milenial Mengalami ‘Postponing Reality’

Kata Deddy Corbuzier, Kuliah Itu Nggak Penting dan Bikin Milenial Mengalami ‘Postponing Reality’

9 Maret 2020
Masjid Jogokariyan, Tempat Ideal untuk Bertobat Mahasiswa Jogja (Hammam Izzuddin)

Mahasiswa Jogja yang Ingin Bertobat di Bulan Ramadan Wajib Berkunjung ke Masjid Jogokariyan

14 Maret 2025
4 Hal yang Bikin Saya Betah Tinggal di Jogja mantan

4 Hal yang Bikin Saya Betah Tinggal di Jogja

9 Juli 2022
Banyumas Layak Menjadi Tujuan Utama Study Tour Menggantikan Jogja

Banyumas Layak Menjadi Tujuan Utama Study Tour Menggantikan Jogja

5 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Pak Moeldoko, Siapa Bilang Kami Baik-baik Saja meski Harga BBM Naik?

Pak Moeldoko, Siapa Bilang Rakyat Baik-baik Saja dengan Kenaikan Harga BBM?

Untuk Urusan Teh Celup, Sariwangi dan Sosro Kalah Telak dari Teh Dandang terminal mojok.co

Teh SariWangi: Pabrik Aslinya Bangkrut, tapi Merek Dagangnya Cuan Terus

7 Kampus yang Lokasinya Bikin Bingung Banyak Orang (Unsplash.com)

7 Kampus yang Lokasinya Bikin Bingung Banyak Orang

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Keresahan Saya Selama Tinggal di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen

Sragen, Kota yang Hidup Cuma Sampai Maghrib, Setelah Itu, Seakan Jadi Kota Mati

21 Mei 2025
5 Kesalahan yang Saya Lakukan Saat Liburan ke Labuan Bajo, Saya Tulis agar Kalian Nggak Melakukan Hal Sama

5 Kesalahan yang Saya Lakukan Saat Liburan ke Labuan Bajo, Saya Tulis agar Kalian Nggak Melakukan Hal Sama

19 Mei 2025
4 Penyesalan yang Akan Kalian Rasakan jika Kuliah di Bangkalan Madura, Pikir-pikir Lagi

4 Penyesalan yang Akan Kalian Rasakan jika Kuliah di Bangkalan Madura, Pikir-pikir Lagi

19 Mei 2025
3 Rekomendasi Kopi Nescafe Outlet yang Rasanya Juara dan Nggak Bikin Kantong Sengsara Mojok.co

3 Rekomendasi Kopi Nescafe Outlet yang Rasanya Juara dan Nggak Bikin Kantong Sengsara

17 Mei 2025
Geliat Kos LV Malang: Belum Setenar, Seheboh, dan “Tersentralisasi” Kos LV Jogja, tapi Sama-sama Dianggap Meresahkan  

Geliat Kos LV Malang: Belum Setenar, Seheboh, dan “Tersentralisasi” Kos LV Jogja, tapi Sama-sama Dianggap Meresahkan  

19 Mei 2025
Sulitnya Jadi Mahasiswa Jurusan Farmasi, Dikira Hafal Semua Obat hingga Bisa Langsung Buka Apotek Mojok.co

Sulitnya Jadi Mahasiswa Jurusan Farmasi, Dikira Hafal Semua Obat hingga Bisa Langsung Buka Apotek

23 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Terkucilkan dari Acara Kelulusan Sekolah karena Nunggak SPP, Lemah Ekonomi Jadi Objek Diskriminasi
  • Pamulang, Kecamatan Terpadat di Tangerang Selatan yang Tak Ramah Pekerja, Gaji Perantau Habis buat Hidupi Preman
  • Penyesalan Sarjana Pendidikan Agama, Mending Jadi Pendeta kalau Setelah Lulus Masih Sulit Jadi Guru dan Berujung Nganggur
  • Toko Buah Horor di Sudut Kota Jogja: Tentang Sosok Hantu Perempuan yang Muncul dari Tempat yang Tidak Terduga
  • Orang Plat K Harus Hadapi Banyak Derita kalau Merantau di Semarang, Benar-benar Penuh Drama
  • Modal Dengkul dan Urat, Pak Naryo Bangun Kebun Edukatif yang Bikin Orang Melek Pangan Sehat

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

OSZAR »