ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Orang-Orang Berjasa di Balik Panggung Aksi Massa

Erwin Setia oleh Erwin Setia
30 September 2019
A A
aksi massa

aksi massa

Share on FacebookShare on Twitter

Siapakah orang paling berjasa dalam aksi-aksi massa di berbagai penjuru Indonesia dewasa ini? Apakah para orator yang berteriak lantang sampai urat-urat lehernya mencuat? Apakah para demonstran yang tak capek-capek bersuara dan bergerak untuk bisa masuk dan berdialog langsung dengan perwakilan DPR? Apakah para pemegang pamflet-pamflet frontal nan ciamik? Ataukah para pelajar STM yang gagah berani itu?

Pertanyaan saya tentu saja sudah mengandung semacam kecacatan sejak dari awal. Sebab dalam perjuangan kolektif semacam demonstrasi, semua orang pada hakikatnya sama belaka. Tidak boleh ada yang dikeramatkan atau disuci-sucikan seolah-olah demonstrasi adalah semacam kerajaan kecil-kecilan di mana ada satu pihak yang mesti dicium kakinya dan diberi hormat setiap dia lewat.

Demonstrasi—satu bentuk dari kebebasan untuk bersuara dan menyampaikan pendapat—adalah anak kandung dari demokrasi. Dan dalam perjuangan mengibarkan bendera demokrasi, bukan individu tertentu yang menjadi penentu utama, akan tetapi perjuangan kolektif.

Demonstrasi bukan lomba atletik. Ia lebih mirip pertandingan sepak bola. Di mana perjuangan untuk mencapai tujuan bertumpu pada kekuatan dan kemampuan bersama-sama, bukan satu-dua orang saja.

Jadi, bukan AwKarin atau ketua BEM kampus tertentu yang paling berjasa, tetapi semuanya berjasa—dan sebetulnya, dalam suatu aksi semacam demonstrasi menggugat undang-undang bermasalah, tak perlulah mengharapkan agar kelak dikenal sebagai orang berjasa; haduh, kekanak-kanakan sekali itu.

Meskipun demikian, saya ingin membahas sejumlah pihak yang tak banyak mendapat sorotan, baik oleh media massa maupun masyarakat secara umum, dalam aksi-aksi massa yang marak terjadi belakangan ini.

Saya menyebut mereka “orang-orang berjasa di balik panggung aksi massa”. Orang-orang yang punya peran cukup besar, tapi karena mereka tak hadir di permukaan atau di depan kamera wartawan, mereka pun jadi seolah-olah tidak ada. Padahal tanpa adanya mereka, aksi massa yang aktif dan massif itu belum tentu bisa berjalan lancar dan sesuai rencana.

Siapa saja mereka? Berikut yang dapat saya cermati dan ketahui—kalau kamu punya informasi tambahan, jangan ragu-ragu untuk menaruhnya di kolom komentar:

  1. Tim Medis

Dalam sebuah unjuk rasa besar-besaran, bentrokan adalah suatu hal yang hampir mustahil dihindari. Dan kita saksikan sendiri, sekuat apa pun pihak demonstran dan polisi untuk menahan diri agar tak bentrokan, pada akhirnya bentrokan bisa terjadi.

Sebagai akibatnya, korban-korban pun berjatuhan. Kebanyakan berasal dari demonstran. Ada yang terkena gas air mata, kena pukul polisi, kena tendang, kena hantam benda keras, bahkan ditembak. Mereka pun terluka dan membutuhkan pertolongan. Dan persis pada titik ini, eksistensi tim medis—orang-orang yang bertugas mengobati dan memberi penanganan awal kepada demonstran yang terluka—bagai juru selamat. Kita layak memberi apresiasi sebesar-besarnya kepada mereka.

  1. Perancang Pamflet

Di antara yang marak viral saat aksi massa hari-hari ini adalah soal isi pamflet yang kadang satir, penuh sindirian, juga menggelitik. Dan tentu kita tahu tulisan-tulisan dalam pamflet-pamflet itu tidak sekonyong-konyong ada atau ditulis secara gaib oleh malaikat. Ada orang yang membuatnya, merancangnya, dan menjadikan selebaran sederhana itu bersuara dan menggema dan diperhatikan banyak orang.

Tangan-tangan terampil dan kepala-kepala kreatif tak boleh luput dari perhatian. Peran mereka tak lebih sepele atau lebih kecil ketimbang orang yang berada di barisan paling depan ketika berunjuk rasa.

  1. Rektor dan Dosen yang Pengertian

Kita boleh kesal dengan rektor dan dosen yang melarang-larang mahasiswanya untuk berdemo. Namun, pada saat yang sama, kita harus arahkan mata kita ke sudut lain. Di mana ada rektor dan dosen yang memperbolehkan bahkan menyerukan mahasiswanya untuk turun beraksi.

Jangan remehkan peran mereka. Izin dan seruan dari mereka adalah bahan bakar semangat tambahan untuk para mahasiswa yang akan turun ke jalan.

  1. Fotografer dan Wartawan

Fotografer dan wartawan barangkali memang hanya bekerja ketika meliput demonstrasi massa. Namun, jangan anggap remeh seolah-olah mereka hanyalah pemburu duit. Tidak semua fotografer dan wartawan berani berada di tengah-tengah demonstrasi yang rawan chaos.

Risiko yang harus mereka hadapi sangat berat. Kita pun tahu, ada wartawan yang kena tembakan gas air mata dan terluka. Ada wartawan yang kamera dan handphone-nya dirampas polisi. Ada juru kamera dan wartawan yang dihajar polisi. Dan banyak lagi pengorbanan mereka.

Asal kalian tahu, tanpa kehadiran mereka, kita tak akan bisa menikmati foto-foto memorable dan mengetahui berita terkini soal perjuangan dan perlawanan itu. Jadi, sangatlah tidak beradab kalau kita tak punya simpati atau apresiasi untuk mereka.

  1. Doa Orang Tua

Mungkin tidak ada orang tua yang sepenuhnya rela dan mengizinkan anak-anak mereka turun aksi. Karena risiko besar bisa datang sewaktu-waktu kepada anak-anak mereka. Diringkus polisi, dihajar, atau kemungkinan terburuk mati terbunuh.

Dan orang tua-orang tua yang pada akhirnya mengizinkan anak-anak mereka turun aksi tentu tidak begitu saja membiarkan nyawa anak-anak mereka dipertaruhkan. Di dalam kesunyian, mereka tentu mendoakan keselamatan dan kelancaran untuk anak-anak mereka. Dan doa bukan perkara remeh temeh. Kalau kata Subcomandante Marcos kata adalah senjata, maka kata hadis Nabi—yang meskipun statusnya daif menurut ilmu musthalahul-hadits—doa adalah senjata. (*)

BACA JUGA Generasi K (Keminter dan Karatan) Harusnya Berkaca Dulu Sebelum Nyinyiri Aksi Mahasiswa atau tulisan Erwin Setia lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 Februari 2022 oleh

Tags: aksi massademonstrasidi balik layarMahasiswa
Erwin Setia

Erwin Setia

Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

ArtikelTerkait

satpol PP, polisi

Anak Lelaki Perwira Polisi

26 September 2019
Skripsi Molor Bukan Sepenuhnya Salah Mahasiswa, Dosen Juga Terlibat kesalahan dosen terminal mojok.co

Derasnya Polemik Jual Beli Skripsi yang Awet Terus, Payung Hukum ke Mana?

28 Oktober 2019
4 Cara untuk Menolak Ajakan Gabung ke Organisasi Mahasiswa terminal UKM mojok.co

Urutan Kasta Divisi Kegiatan Mahasiswa dari yang Enak sampai yang Apes

13 Juli 2020
Kuliah di Universitas Negeri Malang (UM) Menyadarkan Saya, Ternyata Nggak Semua Orang Cocok Belajar di Sini Mojok.co UM malang

Saya Rasa Perlu Ada Mata Kuliah Manajemen Parkir di UM Malang, sebab Mahasiswa UM Masih Cupu Perkara Parkir!

22 Desember 2024
aksi mahasiswa

Balada Semangat Aksi Mahasiswa Zaman Now

18 Juli 2019
4 Keunikan UIN SAIZU Purwokerto yang Nggak Ada di Kampus Lain

4 Keunikan UIN SAIZU Purwokerto yang Nggak Ada di Kampus Lain

11 September 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
langit abu-abu

Membedah Langit Abu-Abu dan Lagu Lain Milik Tulus: Sosok yang Datang Saat Ada Perlu, Lalu Hilang Entah Kemana

pindah rumah

Pindah Rumah Itu Berat, Biar Aku Saja

masa lalu

Mahasiswa Sekarang dan Romantisme Masa Lalu yang Bikin Kesel

Terpopuler Sepekan

4 Kelalaian Penjual Es Teh Jumbo yang Perlu Segera Disadari Mojok.co

4 Kelalaian Penjual Es Teh Jumbo yang Perlu Segera Disadari

24 Mei 2025
Kecamatan Susukan di Kabupaten Semarang Banyak Kekurangannya tapi Tetap Nyaman Ditinggali

Kecamatan Susukan di Kabupaten Semarang Banyak Kekurangannya, tapi Tetap Nyaman Ditinggali

22 Mei 2025
Sleman Tanpa UGM dan UNY Cuma Jadi Kabupaten Sunyi dan Mati

Sleman Tanpa UGM dan UNY Cuma Jadi Kabupaten Sunyi dan Mati

22 Mei 2025
Saya Menduga Branding Lamongan Adalah Jalan Rusak, karena Sampai Sekarang Tidak Diperbaiki, Seakan-akan "Dipelihara"

Saya Menduga Branding Lamongan Adalah Jalan Rusak, karena Sampai Sekarang Tidak Diperbaiki, Seakan-akan “Dipelihara”

19 Mei 2025
Pantai Gading Purba Wonogiri, Pantai Bohongan yang Bikin Bingung Wisatawan

Pantai Gading Purba Wonogiri, Pantai Bohongan yang Bikin Bingung Wisatawan

21 Mei 2025
Ironi Balikpapan, Kota Minyak tapi BBM Pertamina Langka (Unsplash)

Balikpapan Kota Minyak, Tapi Warganya Antri BBM: Inilah Ironi dari Pertamina yang Tak Pernah Gagal Bikin Emosi

22 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Sarjana Jadi Ojek LC dan PSK di Jakarta Barat karena Ijazah S1 Tak Guna, Ngaku Kerja Kantoran agar Orangtua Bangga
  • Setelah Lulus Kuliah Buka Grup WA Jurusan Terasa Menyebalkan, Isinya Info Loker Nggak Jelas dan Orang Pamer Pencapaian
  • Kampus di Bawah Kementerian Pertahanan Tak Membuat Saya Menyesal Melepas Beasiswa S2 dari UGM buat Jadi Dosen
  • Tinggal di Kos Dekat UPN Jogja: Murah tapi Mewah, Fasilitas bikin Iri Penghuni Kos Rp700 Ribu
  • Siswa “Terpintar” SMA Sombong Bakal Lolos Mudah ke PTN, Berakhir Kuliah di Kampus Tak Terkenal setelah Dua Tahun Gagal UTBK
  • Butuh Gaji Rp15 Juta untuk Hidup Nyaman di Jakarta, Perantau yang Miskin Kudu Rela Tinggal Bersama Kecoa-Tikus dan Melahap Makanan Sisa

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

OSZAR »