Mencari parkiran di mall itu bisa sama susahnya seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Apalagi kalau kamu berkunjung ke Pakuwon Mall Jogja.
Intinya, sih, harus ekstra sabar. Tapi susah, nggak enak sabar itu. Misalnya ketika kita melihat ada 1 space parkir yang kosong. Kita bahkan sudah menyalakan lampu sein hendak berbelok ke space kosong itu. Eh, tiba-tiba ada masuk begitu saja tanpa melihat kondisi. Itulah yang saya alami.
Pakuwon Mall merupakan mall terbesar di Jogja. Mall yang dulunya bernama Hartono ini lebih besar jika kita membandingkannya dengan Ambarrukmo Plaza atau Amplaz.
Nah, di Pakuwon Mall Jogja ini saya sering melihat pengendara mobil yang belum bisa parkir dengan benar. Mungkin fenomena ini terjadi juga di mall lain. Namun, lantaran seringnya ke Pakuwon, saya sering melihatnya di sana.
Menurut saya, belajar parkir mobil itu seharusnya nggak susah. Kalau parkir di gedung tertentu, misalnya mall, sudah ada garis pembatas. Nah, gunakan garis itu untuk memperkirakan posisi mobilmu sendiri. Sayangnya, masih banyak pengendara yang malah memakan dua space parkir. Mereka tahu kesalahan itu dan memilih untuk cuek saja, lalu masuk mall.
Makanya, saran saya, kalau belum jago parkir, mending naik ojol. Apalagi kalau kamu berkunjung ke Pakuwon Mall Jogja. Naik kendaraan umum lebih “memanusiakan” pengendara lain, deh.
Daftar Isi
Perkara feeling yang sering menjadi perdebatan
Saya percaya bahwa tidak semua pengendara mobil bisa parkir dengan benar. Dan, salah satu aspek yang kadang menjadi perdebatan adalah “ini semua perkara feeling”.
Salah satu contohnya adalah teman saya sendiri. Dia adalah seorang laki-laki yang sudah lebih dari 2 tahun bisa mengemudi. Namun, sampai saat ini, dia belum bisa parkir dengan benar. Makanya, masuk Pakuwon Mall Jogja bisa menjadi mimpi buruk bagi dirinya.
Dia takut dan khawatir menyenggol mobil di sebelahnya. Alasan yang bisa menjadi perdebatan. Katanya, laki-laki lebih jago parkir karena perkara feeling. Sementara itu, feeling nyetir perempuan dirasa lebih kurang. Meski saya tidak sepenuhnya sepakat dengan pandangan itu.
Menurut saya, semua soal latihan dan berani mencoba, sih. Misalnya di Pakuwon Mall Jogja, di mana ada garis pembatas yang bisa menjadi acuan. Nah, supaya akrab dengan garis pembatas, ya banyak latihan saja. Nanti feeling parkir pasti terasah.
Parkir di Pakuwon Mall Jogja seharusnya tidak sesulit itu
Parkiran di Pakuwon Mall, seharusnya, cenderung lebih mudah. Ada yang parkir mundur, ada pula yang parkirnya paralel. Nah, pengendara mobil bisa memilih space parkir yang luas, yaitu dengan parkir mundur.
Menurut saya lebih mudah parkir mundur di Pakuwon Mall Jogja. Alasannya, sudah banyak mobil yang punya alarm mundur. Bahkan ada juga yang sudah memakai kamera belakang. Jadi kalau space-nya tinggal setengah meter, alarm akan bunyi.
Berbeda jika parkir maju. Karena parkir maju akan lebih susah untuk pas karena tidak ada alarmnya. Jadi, bagi kalian yang susah untuk parkir mundur, lebih baik naik ojol saja biar tidak pusing mencari parkir.
Tidak ada tukang parkir
Di dalam mall, misalnya seperti Pakuwon Mall Jogja, sangat jarang ada tukang parkir. Khususnya untuk bagian parkir mobil, paling cuma ada 1 orang. Berbeda kalau ada bagian parkir motor, sepertinya lebih dari 1 orang. Tolong koreksi kalau saya salah.
Oleh sebab itu, kalau memang belum jago parkir, jangan bawa mobil ke Pakuwon Mall Jogja. Tidak akan ada orang yang memberi aba-aba parkir. Kamu harus mandiri, punya empati, dan sadar akan space.
Pikirkan juga momen-momen tertentu. Misalnya, sudah akhir pekan sore hari pula, di mana pengendara mobil yang masuk Pakuwon Mall Jogja meningkat drastis. Alhasil, di dalam akan terjadi “perlombaan” untuk mencari space parkir. Ini baru momen masuk, belum ketika akan keluar dari mall.
Ketika momen hectic seperti itu, jangan harap akan ada tukang parkir yang membantu. Oleh sebab itu, lebih baik kita bijak dan punya empati. Mending naik ojol atau kendaraan umum kalau mau ke Pakuwon Mall Jogja dan kamu nggak jago parkir mobil. Itu.
Penulis: Helena Yovita Junijanto
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Pakuwon Mall Jogja, Saksi Bisu Orang Kaya Bersenang-senang di Atas Penderitaan Orang Miskin
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.