ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Perempatan Gemolong, Tempat Paling Mematikan di Sragen. Nyeberang di Sini Taruhannya Nyawa

Putri Ardila oleh Putri Ardila
29 Mei 2025
A A
Perempatan Gemolong, Tempat Paling Mematikan di Sragen. Nyeberang di Sini Taruhannya Nyawa

Perempatan Gemolong, Tempat Paling Mematikan di Sragen. Nyeberang di Sini Taruhannya Nyawa (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai orang yang lahir, tumbuh, dan pernah hidup cukup lama di wilayah Sragen bagian barat, saya harus mengatakan satu hal penting yang mungkin nggak banyak orang tahu. Perempatan Gemolong Sragen bukan tempat menyeberang biasa. Itu tempat ujian hidup.

Kalau kamu bisa menyeberang perempatan Gemolong dengan selamat, berarti kamu sudah siap hidup di kota mana pun di dunia ini. Bahkan saya yakin, kalau kamu tinggal di Jakarta atau Vietnam yang lalu lintasnya semrawut itu, kamu bakal bertahan. Soalnya kamu pernah mengalami kerasnya perempatan Gemolong.

Daftar Isi

  • Perempatan Gemolong, perempatan paling mematikan di Sragen
  • Harus berani, cepat, dan beruntung kalau lewat sini
  • Nggak ramah buat orang yang gampang ragu

Perempatan Gemolong, perempatan paling mematikan di Sragen

Sebenarnya perempatan satu ini lokasinya cukup strategis. Ia menghubungkan jalur utama dari arah Kalijambe, Tanon, Plupuh, dan pusat Gemolong sendiri. Kelihatannya perempatan ini biasa saja, tapi begitu kamu berdiri di salah satu sisinya dengan niat mau menyeberang jalan, kamu bakal langsung merasa kecil di hadapan semesta. Ini adalah perempatan paling mematikan di Kabupaten Sragen.

Belum sempat memikirkan strategi menyeberang jalan, dari arah barat sudah muncul truk pasir dengan kecepatan yang bikin rumput-rumput di pinggir jalan bergoyang. Dari timur ada motor anak SMA yang nyalip kanan-kiri tanpa dosa. Dari utara bakal muncul emak-emak bawa Scoopy tanpa lampu sein. Sementara dari selatan? Jangan harap kosong! Biasanya ada bapak-bapak naik Supra lawas yang bunyinya lebih kenceng dari niatmu buat hidup sehat.

Lampu merah memang ada di perempatan Gemolong Sragen ini, tetapi kadang cuma jadi pajangan. Banyak pengendara yang (kayaknya) menganggap lampu ini sebagai “saran”, bukan aturan. Jadi jangan harap kamu bisa menyeberang jalan dengan tenang saat lampu merah menyala. Tetap saja ada satu dua kendaraan yang menerobos jalan.

Harus berani, cepat, dan beruntung kalau lewat sini

Saya pernah menyebrang di perempatan Gemolong Sragen bareng teman. Kami sudah pegangan tangan. Satu, dua, tiga… Lari! Rasanya kayak audisi jadi ninja. Jantung deg-degan, napas ngos-ngosan, dan setiap detik terasa seperti adegan slow-motion film action.

Hal lain yang bikin nyebelin, trotoar di dekat perempatan ini nggak terlalu bisa diandalkan. Kadang ketutup parkir liar, kadang bolong, kadang dipakai duduk penjual sate. Jadi kamu nggak punya tempat aman untuk observasi sebelum menyeberang jalan. Makanya menyeberang di perempatan Gemolong Sragen bukan cuma soal teknik, tapi juga soal keberanian, kecepatan berpikir, dan sedikit keberuntungan.

Saya pernah melihat anak SMP nyeberang perempatan ini sambil main HP. Nggak lihat kanan-kiri, cuma jalan lurus kayak hidupnya sudah pasrah. Ajaibnya, dia selamat. Tapi saya yakin dia bukan manusia biasa. Mungkin dia keturunan Avatar atau cucunya The Flash.

Yang paling miris adalah kenyataan bahwa ini bukan cuma masalah perempatan, tapi cerminan betapa minimnya perhatian pada keselamatan pejalan kaki di kota-kota kecil macam Gemolong. Zebra cross-nya ada, tapi pudar. Trotoar ada, tapi disabotase. Lampu lalu lintas ada, tapi sering kalah sama ego pengendara.

Nggak ramah buat orang yang gampang ragu

Perempatan Gemolong Sragen benar-benar nggak ramah buat orang yang gampang ragu. Kalau kamu masih suka berpikir dua kali sebelum mengambil langkah, mending urungkan niat menyeberangi perempatan ini. Atau sekalian aja minta ojek mengantar sampai seberang jalan. Lebih aman, lebih tenang, dan lebih kecil kemungkinan kamu masuk berita dengan judul Remaja Tersenggol Angkot karena Nyeberang Ngawur.

Buat saya, menyeberangi perempatan Gemolong Sragen adalah pengalaman spiritual. Mengajarkan saya banyak hal: pentingnya fokus, perlunya keberanian, dan betapa mahalnya keselamatan. Jadi kalau kamu berhasil menyeberang di perempatan ini tanpa luka, trauma, dan masih bisa bercanda setelahnya, percayalah kamu sudah lulus ujian hidup tingkat kabupaten.

Penulis: Putri Ardila
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Sragen, Kota yang Hidup Cuma Sampai Maghrib, Setelah Itu, Seakan Jadi Kota Mati.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 29 Mei 2025 oleh

Tags: perempatan Gemolong Sragensragen
Putri Ardila

Putri Ardila

Mbak-mbak mata minus (katanya sih) penulis yang sering curhat lewat naskah, karena curhat langsung takut Disebut baperan.

ArtikelTerkait

Keresahan Saya Selama Tinggal di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen

Keresahan Saya Selama Tinggal di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen

28 Oktober 2023
Gemolong, Kecamatan Terbesar Kedua di Sragen yang Kini Menjelma Menjadi Kota yang Proper

Gemolong, Kecamatan Terbesar Kedua di Sragen yang Kini Menjelma Menjadi Kota yang Proper

2 Oktober 2023
Keresahan Saya Selama Tinggal di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen

Sragen, Kota yang Hidup Cuma Sampai Maghrib, Setelah Itu, Seakan Jadi Kota Mati

21 Mei 2025
Jalan Solo Purwodadi Siang Memanjakan, Malam Mengancam (Unsplash)

Jalan Solo Purwodadi Dulu Hancur, Kini Lebar dan Aspalnya Halus tapi Justru Menjebak Sekaligus Berbahaya di Kala Malam

22 April 2024
Boyolali Utara , Bagian Boyolali yang Sama Sekali Nggak Mirip Boyolali, Malah Mirip Sragen

Boyolali Utara, Bagian Boyolali yang Sama Sekali Nggak Mirip Boyolali, Malah Mirip Sragen

8 Februari 2024
Derita yang Saya Rasakan Selama Tinggal di Perbatasan Ngawi-Sragen: Mau Pesan Ojol, Malah Disarankan Bertapa

Derita yang Saya Rasakan Selama Tinggal di Perbatasan Ngawi-Sragen: Mau Pesan Ojol, Malah Disarankan Bertapa

13 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Tertipu Tempat Servis Laptop di Plaza Simpang Lima Semarang, Nggak Diperbaiki Malah Digadaikan Mojok.co

Tertipu Tempat Servis Laptop di Plaza Simpang Lima Semarang, Nggak Diperbaiki Malah Digadaikan

Lari di Jalan Bibis Raya Bantul Itu Uji Nyali, Salah Langkah Bisa Sekarat Diseruduk Kendaraan!

Lari di Jalan Bibis Raya Bantul Itu Uji Nyali, Salah Langkah Bisa Sekarat Diseruduk Kendaraan!

Terpeleset Rel Kereta Api di Jalan Slamet Riyadi Solo, Bahaya Tersembunyi yang Jarang Disadari Pendatang Mojok.co

Terpeleset Rel Kereta Api di Jalan Slamet Riyadi Solo, Bahaya Tersembunyi yang Jarang Disadari Pendatang 

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gran Max Pickup: Pajero-nya Ampelgading Malang, Panas Njobo Jero, tapi Tetap Juara

Gran Max Pickup: Pajero-nya Ampelgading, Panas Njobo Jero, tapi Tetap Juara

29 Mei 2025
Keresahan Saya Selama Tinggal di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen

Sragen Itu Bukan Kota Mati, Kota Ini Ramenya Minta Ampun dan yang Utama, Punya Bioskop!

1 Juni 2025
Gunung Sepikul Sukoharjo Berubah: Lebih Ramah Pendaki, tapi Tak Ramah Lingkungan

Gunung Sepikul Sukoharjo Berubah: Lebih Ramah Pendaki, tapi Tak Ramah Lingkungan

28 Mei 2025
Wisuda UIN SATU Tulungagung yang Bener-bener Nggak Masuk Akal: Wisuda kok Sekali Sebulan. Itu Wisuda atau Jadwal Ganti Oli?

Wisuda UIN SATU Tulungagung yang Bener-bener Nggak Masuk Akal: Wisuda kok Sebulan Sekali. Itu Wisuda atau Jadwal Ganti Oli?

29 Mei 2025
Stasiun Tambun Adalah Anomali: Tanpa Mesin Parkir, Akses Susah, Plus Tempat "Zombie" Turun

Stasiun Tambun Adalah Anomali: Tanpa Mesin Parkir, Akses Susah, Plus Tempat “Zombie” Turun

27 Mei 2025
Rawat Inap BPJS Kelas 3 Nggak Seburuk Bayangan Saya. Awalnya Terganggu Kelamaan Malah Jadi Akrab dengan Pasien Lain Mojok.co

Pengalaman Rawat Inap BPJS Kelas 3, Kenalan dengan Pasien Sekamar Berakhir Jadi Kawan

28 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Warga Kecamatan Selo Boyolali “Jihad” Mempertahankan Tanah, Enggan Menjualnya ke Investor Luar, Menolak Membuka Destinasi Wisata Secara Ugal-ugalan karena Bertani Adalah Prioritas
  • Komunitas Kretek dan KNPK: Hari Tanpa Tembakau adalah Cara Pandang Tak Adil Pada Industri Hasil Tembakau
  • Mendongkel Kursi Sang Tiran, Catatan Merebut Reformasi dari Aktivis 98 Jogja dan Tanda Perjuangan Belum Selesai
  • Jogja bikin Saya Sadar “Kebobrokan” di Kampung Halaman hingga Punya Motivasi untuk Membangun Karier sebagai Psikolog
  • Coba-coba Naik Stairlift di Candi Borobudur, Bakal Jadi Fasilitas Permanen?
  • Indonesia-Prancis Teken Kerja Sama Perfilman di Candi Borobudur, Angin Segar Industri Sinema Tanah Air

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

OSZAR »