ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

3 Risiko yang Akan Ditanggung Pedagang Judes

Fadil Ahmad Muzakir oleh Fadil Ahmad Muzakir
15 Januari 2024
A A
3 Risiko yang Akan Ditanggung Pedagang Judes

3 Risiko yang Akan Ditanggung Pedagang Judes (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Pedagang judes nggak akan dapat apa-apa dari konsumen kecuali 3 risiko ini.

Saya yakin semua pelaku usaha pasti memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan, mulai dari pelaku usaha besar hingga pelaku usaha kecil. Oleh sebab itu, para pelaku usaha harus pandai dalam menjalankan kegiatan usahanya supaya bisa mendapatkan keuntungan.

Salah satu cara bagi pelaku usaha untuk mendapatkan keuntungan, yaitu dengan memuaskan konsumen. Ada dua hal yang perlu diperhatikan oleh pelaku usaha supaya bisa memuaskan konsumen, dua hal itu adalah kualitas produk dan pelayanan. Menurut saya, kualitas produk dan pelayanan sangat penting bagi pelaku usaha. Sayangnya, dua hal ini sering tidak diperhatikan oleh pelaku usaha kecil atau pedagang.

Saya sering sekali menemui pedagang yang tidak memerhatikan kualitas dua hal tersebut, khususnya kualitas pelayanan. Tidak sedikit pedagang yang kualitas produknya baik tapi pelayanannya buruk. Pedagang yang seperti ini biasanya hanya fokus terhadap kualitas produknya, sedangkan kualitas pelayanannya diabaikan. Contoh kualitas pelayanan yang buruk adalah pedagang yang judes.

Daftar Isi

  • Betapa menyebalkannya ketemu pedagang judes
  • Tidak akan ada repeat order dari konsumen
  • Pedagang mendapat persepsi buruk dari konsumen
  • Terkena sumpah serapah

Betapa menyebalkannya ketemu pedagang judes

Bagi saya pedagang judes adalah salah satu sosok yang menyebalkan. Saya tidak tahu dan tidak mau tahu alasan apa yang membuat mereka judes. Entah memang kepribadiannya atau memang lagi bete, saya tidak mau tahu. Sebagai konsumen, saya ingin mendapatkan pelayanan yang baik karena saya pun datang membeli dengan cara yang baik. Di satu sisi saya kesal, tapi di sisi lain sebenarnya saya sangat menyayangkan perilaku pedagang judes karena hal itu akan merugikan dirinya sendiri sebagai pedagang.

Dengan tingkah lakunya yang menyebalkan, pedagang judes ini akan menanggung risiko yang mungkin belum mereka sadari dan rasakan. Berdasarkan hasil riset kecil-kecilan yang saya lakukan, berikut ini adalah 3 risiko yang akan ditanggung.

Tidak akan ada repeat order dari konsumen

Repeat order akan terjadi kalau konsumen merasa puas terhadap pedagang, baik dari segi produk maupun pelayanannya. Namun, sepertinya pedagang judes tidak akan mendapatkan repeat order dari konsumen. Hal ini berdasarkan pengalaman pribadi yang beberapa kali menemui pedagang judes.

Suatu hari saya belanja di warung makan untuk membeli lauk sebagai santapan makan siang. Awalnya saya cukup antusias saat melihat etalase warung makan tersebut yang dipenuhi macam-macam lauk yang membuat saya ngiler. Tapi tiba-tiba saya bete saat pedagang mulai bertanya dengan nada dan ekspresi wajah yang judes.

Seketika itu pula saya berbicara di dalam hati, “Eits, santai aja, dong!” Kemudian saya jawab dengan nada dan ekspresi wajah yang datar. Setelah proses transaksi selesai, saya bergegas untuk tancap gas pergi dari warung itu dan bertekad dengan senegap jiwa dan raga bahwa saya tidak akan pernah kembali berbelanja di warung makan itu lagi!

Namun ternyata yang memiliki tekad untuk tidak kembali setelah mendapat pelayanan yang buruk dari pedagang judes itu bukan hanya saya, banyak juga orang-orang yang seperti saya. Setelah melakukan riset kecil sebelum menulis tulisan ini, saya menemukan beberapa konten yang menyatakan bahwa mereka juga kesal dengan pedagang judes dan enggan untuk berbelanja kembali di tempat tersebut. Jadi, bisa ditarik kesimpulan bahwa pedagang judes itu akan kehilangan peluang repeat order dari konsumen.

Pedagang mendapat persepsi buruk dari konsumen

Alih-alih meninggalkan kesan yang baik, pedagang judes malah akan meninggalkan kesan yang buruk di benak konsumen. Jangankan pedagang, orang biasa pun kalau dia judes pasti akan dipandang buruk oleh orang lain. Menurut saya, jika pedagang sudah dipandang buruk oleh konsumen itu merupakan suatu hal yang berbahaya baginya. Pasalnya, pandangan buruk itu tidak hanya hinggap di benak konsumen, tapi akan menyebar juga ke orang lain lewat mulut konsumen.

Dalam dunia bisnis atau pemasaran ada istilah bernama “word of mouth” yang bisa diartikan “dari mulut ke mulut”. Penyampaian informasi dari mulut ke mulut ini biasanya dilakukan oleh konsumen setelah mendapatkan kesan berbelanja di suatu tempat. Jika pedagang bisa memberikan kesan yang baik, konsumen pun akan menyebarkan kesan yang baik melalui word of mouth, begitu pun sebaliknya.

Hal tersebut adalah tabiat yang sering saya lakukan. Apalagi ketika saya menemui pedagang judes yang membuat saya kesal, secara otomatis saya akan memberi tahu hal itu kepada orang lain. Tujuan saya memberi tahu orang lain bukan untuk memprovokasi agar mereka tidak berbelanja di tempat tersebut, melainkan cara saya meluapkan emosi.

Terkena sumpah serapah

Konsumen yang merasa kesal karena mendapat pelayanan buruk dari pedagang biasanya akan meluapkan emosinya dengan cara ngedumel sembari mengeluarkan kata-kata kasar dan maki-makian. Pada tahap lebih ekstrem bisa saja keluar kalimat sumpah serapah dengan berbagai macam kutukan buruknya.

Akan tetapi saya pribadi biasanya hanya sampai pada tahap mengeluarkan kata-kata kasar dan makian, itu pun kadang ngedumelnya di dalam hati. Saya tidak tega kalau harus memberi kutukan kepada pedagang judes. Masih baik hati, lho, saya. Hehehe.

Pasalnya, saat saya melakukan riset kecil perihal pedagang judes di internet, banyak orang yang mengeluarkan sumpah serapah kepada para pedagang judes yang mereka temui. Tidak hanya mengeluarkan kata-kata kasar dan makian, berbagai macam kutukan pun dilontarkan oleh mereka dalam rangka meluapkan emosinya. Tentunya ini menjadi tanda bahaya bagi para pedagang judes di mana pun berada.

Hal ini akan menjadi lebih berbahaya ketika sumpah serapah diluapkan melalui media sosial yang bisa dilihat oleh publik. Kalau sudah terkena “spill” oleh konsumen akibat dari ketidakpuasan mereka terhadap pedagang judes, maka itu akan berdampak besar terhadap usaha tersebut. Hal ini berkaitan dengan persepsi buruk yang sudah saya sampaikan di atas.

Itulah 3 risiko yang akan ditanggung oleh pedagang judes. Ada baiknya kalian memperbaiki pelayanan supaya terhindar dari 3 risiko tersebut, kecuali kalau memang kalian pegawai Karen’s Diner. Mau sebaik apa pun kualitas produknya, akan menjadi percuma kalau pelayanannya buruk. Kami ini konsumen, lho, jangan judes lah kalau masih butuh uang.

Penulis: Fadil Ahmad Muzakir
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Perjalanan Saya Berdagang dan 5 Kebiasaan Pembeli yang Bikin Hilang Akal.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 Januari 2024 oleh

Tags: Bisniskeluhan konsumenkonsumenpedagangpembelipenjualusahawatak
Fadil Ahmad Muzakir

Fadil Ahmad Muzakir

Selalu berani untuk mencoba.

ArtikelTerkait

Self Healing Jadi Peluang Bisnis, Etis atau Tidak?

Self Healing Jadi Peluang Bisnis, Etis atau Tidak?

4 Mei 2022
Jadi Pengusaha Bagus, Jadi Karyawan ya Nggak Apa-apa, wong Sama-sama "Dihajar" oleh Keadaan

Jadi Pengusaha Bagus, Jadi Karyawan ya Nggak Apa-apa, wong Sama-sama “Dihajar” oleh Keadaan

19 November 2024
5 Ide Bisnis yang Sangat Cocok Dikembangkan di Temanggung

5 Ide Bisnis yang Sangat Cocok Dikembangkan di Temanggung

11 Agustus 2023
5 Pekerjaan yang Menghasilkan Banyak Cuan dalam Hitungan Jam selain Tukang Parkir dan Pak Ogah

5 Pekerjaan yang Menghasilkan Banyak Cuan dalam Hitungan Jam selain Tukang Parkir dan Pak Ogah

21 Agustus 2024
Sekolah Pasang Foto Juara Lomba Buat apa? Buat Bisnis lah, Memangnya Apa Lagi?

Sekolah Pasang Foto Juara Lomba Buat apa? Buat Bisnis lah, Memangnya Apa Lagi?

16 Februari 2023
Ide Bisnis Cuan 2023- Potensi Menguntungkan Franchise Indomaret! Simak Syarat dan Tahapannya (Unsplash.com)

Ide Bisnis Cuan 2023: Potensi Menguntungkan Franchise Indomaret! Simak Syarat dan Tahapannya

6 Oktober 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Pantai Watu Ulo Jember, Berwisata di Antara Kisah Mistis dan Tumpukan Sampah Mojok.co

Pantai Watu Ulo Jember, Berwisata di Antara Kisah Tragis dan Tumpukan Sampah

Kita Terlalu Sibuk Milih Presiden dan DPR, hingga Lupa Ada yang Namanya DPD

Kita Terlalu Sibuk Milih Presiden dan DPR, hingga Lupa Ada yang Namanya DPD

Pemalang Kota IKHLAS, tapi Makanan Khas Pemalang Bikin Penikmatnya Nggak Ikhlas pamulang, malang

Panduan Membedakan Pemalang dengan Pamulang dan Malang, biar Kalian Nggak Salah Sebut Terus-terusan

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Final Destination Bloodlines Sukses Membangkitkan Kembali Trauma Menahun yang Saya Kubur Dalam-dalam

Final Destination Bloodlines Sukses Membangkitkan Kembali Trauma Menahun yang Saya Kubur Dalam-dalam

16 Mei 2025
Semarang Tak Selalu Menyimpan Sisi Gelap, Ada Sisi Terang Juga yang Tidak Diketahui Banyak Orang

5 Tipe Orang yang Kurang Cocok Berwisata ke Semarang, Bukannya Healing, Malah Jadi Sinting!

17 Mei 2025
Quora Media Sosial Paling Nggak Toxic yang Pernah Saya Coba, Bikin Betah Mojok.co

Quora Media Sosial Paling Nggak Toxic yang Pernah Saya Coba, Bikin Betah

21 Mei 2025
Jangan Pernah Mempercantik Rumah Kontrakan, Buang-buang Uang, yang Untung Malah yang Punya Kontrakan!

Jangan Pernah Mempercantik Rumah Kontrakan, Buang-buang Uang, yang Untung Malah yang Punya Kontrakan!

17 Mei 2025
Sungai Oya, "Jalur Penghubung" Wonogiri, Gunungkidul, dan Bantul yang Jadi Surga para Pemburu Harta Karun

Sungai Oya, “Jalur Penghubung” Wonogiri, Gunungkidul, dan Bantul yang Jadi Surga para Pemburu Harta Karun

15 Mei 2025
Surat Terbuka untuk Pembenci Perantau di Jogja: Hanya Dhemit yang “Pribumi Jogja”, Kalian Bukan!

Jogja Bukan Hanya Milik Warga Lokal, Suara Perantau Juga Penting untuk Kemajuan Kota

16 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Kecamatan Gedebage Salah Urus: Kawasan Mentereng di Bandung yang Awut-awutan karena Ulah Pemerintahnya, Bikin Warga Menderita
  • Pengalaman Nekat dan Penuh Siasat Naik Kereta Api, Bayar Rp3 Ribu Bisa ke Berbagai Kota Tanpa Diusir
  • 3 Gen Z Salurkan Ribuan Orang ke Pekerjaan Impian Lewat Startup Pendidikan, Masuk Forbes 30 Under 30
  • Nekat Merantau dari Jakarta ke Solo untuk Bangun Usaha Sendiri, Kini Hidup Jauh Lebih Tenang dengan Gaji Berkecukupan
  • Pertama Kali Nginep di Hotel: Berlagak Kaya Berujung Malu karena Kegoblokan, Bingung Cara Buka Pintu Kamar
  • Derita Jadi Mahasiswa UIN Jogja: Dianggap Tahu Segalanya oleh Warga Desa, Disuruh Ruqyah sampai Melacak Uang Hilang, padahal di Kampus Belajar Matematika

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

OSZAR »