ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Meluruskan Salah Kaprah Terkait IAHN Gde Pudja Mataram, Satu-satunya Kampus Hindu Negeri yang Ada di Lombok

Atanasius Rony Fernandez oleh Atanasius Rony Fernandez
4 Agustus 2023
A A
Meluruskan Salah Kaprah Terkait IAHN Gde Pudja Mataram, Satu-satunya Kampus Hindu Negeri yang Ada di Lombok

Meluruskan Salah Kaprah Terkait IAHN Gde Pudja Mataram, Satu-satunya Kampus Hindu Negeri yang Ada di Lombok (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Perguruan tinggi Hindu negeri banyak berada di Bali mengingat Bali merupakan provinsi dengan jumlah penduduk beragama Hindu terbanyak di Indonesia. Tapi jangan salah, ternyata ada juga lho kampus Hindu negeri selain di Bali, salah satunya Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram yang berada di Kota Mataram, Pulau Lombok, Provinsi NTB.

Menariknya, Pulau Lombok di Provinsi NTB memiliki julukan Pulau Seribu Masjid. Julukan itu disematkan karena jumlah masjid di Pulau Lombok sangat banyak. Bahkan di beberapa kampung, kita bisa menemukan ada dua masjid yang jaraknya kurang dari 100 meter. Namun adanya kampus Hindu negeri di Lombok membuktikan keberagaman di Pulau Lombok cukup terjaga. Seharusnya keberagaman dan saling menghormati terjadi di semua daerah, kan?

Bagi sebagian orang, mungkin bukan hal aneh ada kampus Hindu negeri di Pulau Lombok yang mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Apalagi Pulau Bali bersebelahan dengan Pulau Lombok, jaraknya hanya sekitar empat jam penyeberangan dengan kapal ferry melewati Selat Lombok.

Dari sisi sejarah juga ada kedekatan antara Bali dan Lombok. Ada masa Kerajaan Karangasem dari Bali pernah melebarkan kekuasaan hingga ke Pulau Lombok. Karena itu tak heran banyak juga penduduk yang beragama Hindu di NTB, khususnya Pulau Lombok.

Saya sempat mengecek situs resmi IAHN Gde Pudja Mataram. Di sana disebutkan bahwa cikal bakal IAHN Gde Pudja Mataram berawal dari berdirinya Pendidikan Guru Agama Hindu (PGAH) pada tahun 1966 dan dinegerikan pada tahun 1975. Seiring berjalannya waktu, pemerintah mendirikan Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Gde Pudja Mataram pada tahun 2001. Akhirnya pada tahun 2020, STAHN resmi berubah menjadi IAHN Gde Pudja Mataram.

Sayangnya, sebagian masyarakat masih ada yang salah kaprah terhadap IAHN Gde Pudja Mataram. Kebetulan saya cukup sering berkunjung ke kampus ini terkait dengan pekerjaan beberapa tahun terakhir. Beberapa salah kaprah itu sepertinya perlu sedikit diluruskan.

Daftar Isi

  • IAHN Gde Pudja Mataram sering dianggap hanya kampus calon pemangku
  • Dosennya beragama Hindu
  • IAHN Gde Pudja Mataram adalah kampus Hindu negeri yang “kaku”

IAHN Gde Pudja Mataram sering dianggap hanya kampus calon pemangku

Beberapa orang masih beranggapan IAHN Gde Pudja adalah kampus calon pemangku atau pinandita. IAHN Gde Pudja Mataram memang memiliki program studi Pendidikan Agama Hindu dan Prodi Filsafat Agama Hindu. Namun, tidak semua mahasiswa yang masuk ke sini akan lulus menjadi pemangku.

Walau berlabel kampus Hindu, IAHN Gde Pudja Mataram juga menawarkan beberapa prodi umum lainnya, di antaranya Ilmu Komunikasi Hindu, PG-PAUD, Pendidikan Seni dan Kebudayaan Hindu, Hukum, Hukum Adat, Pariwisata Budaya dan Keagaman, dan lain-lain.

Saya beberapa kali mengikuti seminar dan acara-acara lain di kampus ini. Banyak seminar ilmu umum yang menarik seperti ilmu hukum, pendidikan, dan ilmu komunikasi yang menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi kampus umum dan para profesional. Dalam acara seminar ini, IAHN Gde Pudja tidak ada bedanya dengan kampus-kampus umum lainnya.

Dengan IAHN Gde Pudja menawarkan beragam prodi umum, bisa menjadi salah satu pilihan masyarakat dalam menempuh pendidikan. Sekaligus menjadi pesaing bagi kampus umum, sehingga persaingan sehat untuk saling unjuk keunggulan diharapkan bisa melahirkan lulusan yang unggul.

Dosennya beragama Hindu

Salah satu kenyataan yang juga tidak saya sangka adalah tidak semua dosen IAHN Gde Pudja beragama Hindu, ada juga dari agama lain. Setahu saya—dari hasil interaksi dengan para dosen kampus—dalam beberapa tahun terakhir IAHN Gde Pudja Mataram menerima beberapa dosen dari luar Hindu. Tentu para dosen itu mengisi pos-pos dosen di prodi-prodi umum seperti di Prodi Pendidikan Seni dan Prodi Hukum. Saya juga beberapa kali berinteraksi dengan mereka.

Kenyataan itu salah satu bukti bahwa IAHN Gde Pudja merupakan kampus yang penuh dengan keberagaman, terlihat dari keberagaman agama para dosennya. Kondisi ini bisa menjadi pelajaran yang baik, mengingat ada upaya tukar pemikiran dan pengalaman antara para dosen dari latar agama berbeda dalam naungan kampus Hindu negeri.

IAHN Gde Pudja Mataram adalah kampus Hindu negeri yang “kaku”

Saya sempat menganggap IAHN Gde Pudja Mataram sebagai kampus yang “kaku”. Kaku di sini maksudnya karena saya sempat mengira IAHN Gde Pudja sebagai kampus yang hanya diperuntukkan bagi calon pemangku dan guru agama, maka kegiatannya pasti kaku dan tidak menyenangkan. Namun ternyata para dosen dan mahasiswa di sini sering bikin acara yang mengasyikkan dengan menyelipkan unsur kebudayaan Hindu.

Terbaru, pada awal bulan Juli lalu, dosen dan mahasiswa mengadakan pementasan tari kecak yang diikuti beberapa kesenian lain seperti fire dance, band, dll. Saya sangat senang ada pementasan tari kecak oleh para mahasiswa. Akhirnya, saya bisa menyaksikan tari kecak untuk pertama kalinya tanpa harus ke Bali.

Acara-acara kreatif seperti itu kerap digelar oleh dosen dan mahasiswa. IAHN Gde Pudja Mataram terus berkembang jadi kampus yang terbuka dan mengedepankan moderasi beragama.

Itulah beberapa salah kaprah terkait kampus Hindu negeri satu-satunya yang ada di Lombok ini. Kalau kalian berminat kuliah di kampus Hindu negeri, IAHN Gde Pudja Mataram di Pulau Lombok bisa jadi salah satu pilihan menarik.

Penulis: Atanasius Rony Fernandez
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 7 Kampus yang Lokasinya Bikin Bingung Banyak Orang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Agustus 2023 oleh

Tags: hinduIAHN Gde Pudja MataramKampusLombokMahasiswa
Atanasius Rony Fernandez

Atanasius Rony Fernandez

ArtikelTerkait

3 Pertanyaan yang Bikin Mahasiswa Jurusan Pertanian Kesal Mojok.co

3 Pertanyaan yang Bikin Mahasiswa Jurusan Pertanian Kesal

29 Oktober 2024
Musuh Terbesar Organisasi Ekstra Kampus Adalah Kadernya Sendiri

Musuh Terbesar Organisasi Ekstra Kampus Adalah Kadernya Sendiri

17 Agustus 2022
3 Dosa Penerima Beasiswa KIP yang Hanya Diketahui oleh Sesama Mahasiswa KIP Mojok.co beasiswa kip kuliah

3 Dosa Penerima Beasiswa KIP yang Hanya Diketahui oleh Sesama Mahasiswa KIP

15 Januari 2024
Siapa Bilang Mahasiswa FIB Masa Depannya Suram? Bener sih, Bener-bener Minta Digeplak Maksudnya (Pixabay.com)

Siapa Bilang Mahasiswa FIB Masa Depannya Suram? Bener sih, Bener-bener Minta Digeplak Maksudnya

10 Agustus 2023
Tipe-tipe Dosen Ketika Mahasiswanya Protes Nilai Akademik terminal mojok.co

Tipe-tipe Dosen Ketika Mahasiswanya Protes Nilai Akademik

28 Februari 2021
Tabiat Dosen Gaib, di Kelas Tidak Pernah Ada, tapi Sogok Mahasiswa dengan Nilai A dosen muda

Menjadi Dosen Muda Tak Seindah Konten di TikTok!

11 September 2024
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Saya Justru Menyesal Tidak Jadi Kuliah di Jogja pariwisata jogja caleg jogja

Surat Terbuka Mahasiswa Jogja kepada Tukang Parkir: Nggak Semua Tempat Harus Ada Tukang Parkirnya, Bos!

3 Menu Red Flag dari Kopi Klotok yang Termasyhur Itu (Unsplash)

3 Menu Red Flag dari Kopi Klotok. Jangan Ambil Menu Ini kalau Kamu Nggak Mau Kehilangan Kenikmatan

investor kaya hanya modal rebahan trading forex platform investasi dunia saham tips investasi binomo trading trader forex saham mojok

Trading Forex Itu Bukan Judi, Sini Saya Kasih Tahu

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UMR Banjarnegara Terendah di Indonesia Cuma Rp2,1 Juta, Mustahil buat Hidup Sebulan

UMR Banjarnegara Terendah di Indonesia Cuma Rp2,1 Juta, Mustahil buat Hidup Sebulan!

1 Juni 2025
Nelangsa Jadi Mahasiswa Prodi Sains Informasi Geografi UPI Bandung: Kuliah Berpindah-pindah sampai Numpang Kelas di Fakultas Lain

Nelangsa Jadi Mahasiswa Prodi Sains Informasi Geografi UPI Bandung: Kuliah Berpindah-pindah sampai Numpang Kelas di Fakultas Lain

2 Juni 2025
Mengenal Dokter Ravi, Dokter Gigi Baik Hati yang Nggak Kelihatan Lagi di serial Upin Ipin

Mengenal Dokter Ravi, Dokter Gigi Baik Hati yang Nggak Kelihatan Lagi di serial Upin Ipin

1 Juni 2025
Mahasiswi Pakai Data Palsu Lolos KIP Kuliah demi Hidup Mewah (Unsplash)

Mahasiswi Nekat Pakai Data Palsu dan Berhasil Lolos Pemberkasan KIP Kuliah untuk Biayai Hidup Mewah, Mahasiswa Miskin Tidak Pernah Dapat Bantuan

31 Mei 2025
Fitnah Keji Hanya Orang Kaya Jambi yang Mampu Kuliah di Jogja (Unsplash)

Stigma “Hanya Anak Orang Kaya Jambi yang Bisa Kuliah di Jogja” Itu Sangat Menyakitkan dan Terkesan Fitnah yang Dilestarikan

30 Mei 2025
5 Barang yang Nggak Ada di Indomaret dan Saya Harap Bisa Dijual di Sana

5 Barang yang Nggak Ada di Indomaret dan Saya Harap Bisa Dijual di Sana

2 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jS-m10azBto

DARI MOJOK

  • Traffic Jam, Duta Galau Gen Z Solo yang Merapalkan Mantra Kegalauan dengan Nada Kegembiraan
  • Orang Desa Pertama Kali Makan di Mie Gacoan: Demi Viral Malah Berujung Malu Perkara QRIS dan Sumpit
  • Tak Sekadar Gulma: Rumput Liar Bisa Jadi Pupuk yang Bermakna
  • Anak Muda Raja Ampat Menantang Tambang Nikel: Ketika Tambang Nikel Merusak Amazon Laut Milik Rakyat Dunia
  • Tinggalkan Skripsi demi Jadi Penjaga Warung Madura, Cuannya bikin Gelar Sarjana Terasa Tak Guna
  • Bukit Argobelah: Tempat Terbaik Melihat Pemandangan Gunung Merapi dari Dekat, Tak Sampai Satu Jam dari Jogja Bisa Dapat Ketenangan Batin

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

OSZAR »