ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Sidowarno Klaten, Desa Wisata Pewaris Wayang Kulit Kerbau  

Farahiah Almas Madarina oleh Farahiah Almas Madarina
2 Agustus 2024
A A
Sidowarno Klaten, Desa Wisata Pewaris Wayang Kulit Kerbau

Sidowarno Klaten, Desa Wisata Pewaris Wayang Kulit Kerbau (Candra Firmansyah via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Di Klaten ada Desa Sidowarno yang terkenal akan wayang kulit kerbau.

Wayang kulit merupakan salah satu produk budaya asli Indonesia yang keberadaannya telah lama diwariskan secara turun-temurun. Seni pertunjukan wayang tradisional ini bahkan telah diakui oleh UNESCO pada tahun 2003 sebagai Warisan Tak Benda. Selain itu, pertunjukan wayang juga mendapat gelar Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity berkat keindahan, sejarah, dan nilai filosofisnya.

Menariknya, dari beberapa daerah penghasil kerajinan wayang kulit di Indonesia, ada sebuah desa yang konsisten melestarikan kerajinan wayang kulit kerbau sejak tahun 1960-an. Desa itu adalah Desa Sidowarno. Letak Desa Sidowarno berbatasan langsung dengan Kabupaten Sukoharjo, tepatnya ada di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten.

Berdasarkan penuturan dari para perajin, orang pertama yang menurunkan ilmu pembuatan wayang kulit di Dusun Butuh, Desa Sidowarno, adalah seorang sesepuh bernama Mbah Hadi Kasimo. Mbah Hadi—sapaan akrabnya—belajar bersama salah satu temannya, yaitu Mbah Niti dari Sukoharjo. Beliau mempelajari cara pembuatan wayang dengan teknik tatah sungging. Setelah Mbah Hadi mahir, ia kembali ke Desa Sidowarno dan mengajarkan keterampilannya kepada masyarakat desa. Beberapa waktu kemudian, kerajinan wayang kulit ini menjadi mata pencaharian utama warga di Desa Sidowarno Klaten.

Daftar Isi

  • Sederet penghargaan yang dimiliki Desa Sidowarno Klaten
  • Keunikan Wayang Kulit Kerbau
  • Tur Desa Wisata Wayang Sidowarno

Sederet penghargaan yang dimiliki Desa Sidowarno Klaten

Sebelum resmi menjadi desa wisata, Desa Sidowarno pernah dicanangkan sebagai “Kampung Berseri Astra” oleh PT Astra International, Tbk. melalui Grup Astra Solo pada tahun 2018. Program tersebut merupakan bentuk dari CSR (Corporate Social Responsibility) milik Astra untuk mengembangkan potensi desa berdasarkan empat pilar utama, yaitu kesehatan, lingkungan, pendidikan dan kewirausahaan.

Berkat bantuan dari berbagai pihak dan kerja keras warga menggerakkan roda perekonomian, Desa Sidowarno resmi ditetapkan sebagai desa wisata. Penetapan ini melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Klaten pada tahun 2021. Setahun setelahnya, desa ini mendapatkan juara harapan I di ajang penghargaan Desa Wisata Jawa Tengah 2022.

Hebatnya lagi, Desa Sidowarno Klaten juga berhasil menjadi salah satu dari 75 desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 oleh Kemenparekraf. Desa Sidowarno terpilih sebagai juara IV dalam kategori “Suvenir” di malam penghargaan acara tersebut.

Keunikan Wayang Kulit Kerbau

Para perajin di Desa Sidowarno Klaten tidak hanya memproduksi wayang kulit untuk pementasan atau pertunjukan wayang kulit saja. Mereka juga menjualnya dalam berbagai bentuk suvenir dan hiasan dinding. Salah satu bahan andalan yang paling sering digunakan oleh perajin dalam membuat wayang adalah kulit kerbau. Dari segi karakteristik, wayang kulit kerbau memiliki beberapa perbedaan dengan wayang lain yang terbuat dari kulit sapi maupun kambing.

Perbedaan ini terlihat dari kulit kerbau yang lebih tebal dibandingkan sapi dan kambing, warna yang lebih bening dan berpori, serta ketahanan yang baik terhadap cuaca. Selain itu, kualitas kulit kerbau juga lebih bagus karena tidak mudah melengkung seperti kulit sapi. Tidak heran, harga jual satu buah wayang kulit kerbau relatif lebih mahal dan bisa mencapai angka hingga jutaan rupiah.

Proses pembuatan wayang kulit ini pun memerlukan kesabaran dan ketelatenan tingkat tinggi. Pertama, perajin harus mempersiapkan kulit kerbau yang hendak digunakan untuk diproses melalui beberapa tahapan, yaitu perendaman, pengeringan, dan penipisan. Setelah melalui semua proses tersebut dan menjadi bentangan kulit bening siap pakai, perajin lalu mengukir kulit kerbau tersebut mengikuti pola gambar dan memahatnya secara detail. Barulah setelah proses pemahatan selesai, kulit wayang ini siap untuk diwarnai dan dipasangi gapit atau penyangga wayang.

Keahlian para perajin wayang kulit di Desa Sidowarno Klaten memang tidak pernah diragukan oleh para dalang profesional. Pasalnya, tidak semua perajin mampu membuat karakter wayang yang “hidup” seperti wayang kulit khas Desa Sidowarno. Apalagi kulit kerbau yang digunakan dalam pembuatan wayang ini lebih kuat dan keras. Butuh skill khusus untuk bisa menghasilkan pahatan wayang yang rapi dan detail.

Tur Desa Wisata Wayang Sidowarno

Tidak bisa dimungkiri, keindahan alam dan keberagaman budaya yang dimiliki oleh Desa Sidowarno mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Jika ingin berkunjung ke sini, kalian bisa mencoba paket tur wisata yang ditawarkan oleh pengelola Desa Wisata Wayang Sidowarno di laman Instagram @desawisatawayang.

Ada Paket Amerta (Rp50 ribu per orang), Paket Ganesha (Rp65 ribu per orang), dan Paket Bathara Wisnu (Rp140 ribu per orang). Meski setiap paket memiliki perbedaan fasilitas, namun ketiganya akan tetap mengajak para pengunjung berkenalan dengan proses pembuatan wayang kulit di Desa Sidowarno Klaten.

Dimulai dengan berkumpul di Joglo Omah Wayang, para wisatawan akan disambut dengan santapan HIK (Hidangan Istimewa Kampung) dan suguhan jamu gendong. Sambil bersantap ria wisatawan dapat menikmati pertunjukan tari tradisional. Setelah itu, para pengunjung akan diajak berkeliling menggunakan becak atau sepeda onthel untuk menikmati keindahan Desa Sidowarno.

Ada banyak sekali kegiatan yang bisa dieksplor saat berwisata di Desa Sidowarno Klaten. Mulai dari bermain permainan tradisional, mengikuti workshop tatah sungging, mencicipi kuliner tradisional, berkeliling melihat kerajinan payet dan siger, hingga mencoba jemparingan (olahraga panahan).

Tidak perlu risau, pihak pengelola Desa Wisata Wayang Sidowarno sudah mempersiapkan berbagai fasilitas umum agar para pengunjung merasa nyaman. Selain area parkir luas dan toilet umum bersih, tersedia pula homestay bagi para wisatawan yang ingin bermalam di sana.

Seru sekali, kan? Desa Sidowarno Klaten bukan hanya sekadar tempat wisata belaka. Desa ini menjadi tempat belajar untuk mengenal berbagai macam budaya dan kearifan lokal masyarakat Indonesia. Yuk, segera ajak keluarga dan teman-temanmu untuk berwisata ke Desa Sidowarno!

Penulis: Farahiah Almas Madarina
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Festival Memet Ikan, Tradisi Penggerak Ekonomi dan Gizi Baik dari Desa Gemblegan Klaten.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Agustus 2024 oleh

Tags: desa wisatakabupaten klatenklatenSidowarno Klatenwayang kulit
Farahiah Almas Madarina

Farahiah Almas Madarina

Pendiam, tapi riuh dalam tulisan.

ArtikelTerkait

Desa Ponggok Klaten, Desa Termiskin yang Nasibnya Mumbul Gara-gara Umbul Ponggok

Desa Ponggok Klaten, Desa Termiskin yang Nasibnya Mumbul Gara-gara Umbul

9 Desember 2023
Umbul Susuhan Klaten, Tempat Wisata Terbaik bagi Kaum Introvert

Umbul Susuhan Klaten, Tempat Wisata Terbaik bagi Kaum Introvert

16 Oktober 2024
Desa Melikan Klaten, Sentra Penghasil Gerabah Putaran Miring Pertama di Dunia  

Desa Melikan Klaten, Sentra Penghasil Gerabah Putaran Miring Pertama di Dunia

29 Juni 2024
Klaten Diam-diam Lebih Urban daripada Bantul Mojok.co jogja

Klaten Diam-diam Lebih Urban daripada Bantul

18 Januari 2025
ibu bupati klaten

Melihat Klaten dari Instagram Ibu Bupati VS dari Warganya Sendiri

29 April 2020
4 Episode Paling Sedih dalam Serial Kartun Upin dan Ipin

Budaya Indonesia yang “Diklaim” oleh Malaysia dengan Bantuan Upin dan Ipin

2 September 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Hilangnya 9 Besi Penutup Got di Bangkalan Menegaskan kalau Orang Madura Memang Tak Layak Dibela

Hilangnya 9 Besi Penutup Got di Bangkalan Menegaskan kalau Orang Madura Memang Tak Layak Dibela

5 Kuliner Asli Semarang yang Layak Dikenal Banyak Orang selain Lumpia

5 Kuliner Asli Semarang yang Layak Dikenal Banyak Orang selain Lumpia

Jas Almamater UIN Walisongo Adalah Jas Almamater Terbaik Sedunia, Menyala dan Menyita Perhatian!

Jas Almamater UIN Walisongo Adalah Jas Almamater Terbaik Sedunia, Menyala dan Menyita Perhatian!

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Oleh-Oleh Magelang yang Jarang Dilirik Wisatawan, padahal Sangat Pantas Jadi Buah Tangan Mojok.co

4 Oleh-Oleh Magelang yang Jarang Dilirik Wisatawan, padahal Sangat Pantas Jadi Buah Tangan

7 Juni 2025
Surat Terbuka untuk Pembenci Perantau di Jogja: Hanya Dhemit yang “Pribumi Jogja”, Kalian Bukan!

Jogja Istimewa Kini Hanyalah Ilusi untuk Mempertahankan Citra Romantis yang Sudah (Kelewat) Usang

5 Juni 2025
4 Strategi Bertahan Hidup di Bangkalan Madura supaya Tetap Waras dan Bahagia, Setidaknya Tidak Sampai Gila!

4 Strategi Bertahan Hidup di Bangkalan Madura supaya Tetap Waras dan Bahagia, Setidaknya Tidak Sampai Gila!

6 Juni 2025
Jalan Imam Bonjol Pekalongan Memaksa Saya Ganti Motor: Baru Ganti Motor Sebulan Udah Masuk Bengkel

Jalan Imam Bonjol Pekalongan Memaksa Saya Ganti Motor: Baru Ganti Motor Sebulan Udah Masuk Bengkel

2 Juni 2025
Jatiwaringin Bekasi, Daerah Seribu Galian yang Nggak Tahu Kapan Kelarnya. Warga di Sini Punya Kesabaran Tingkat Tinggi

Jatiwaringin Bekasi, Daerah Seribu Galian yang Nggak Tahu Kapan Kelarnya. Warga Sini Punya Kesabaran Tingkat Tinggi

6 Juni 2025
4 Kebohongan di Fakultas Pertanian Unpad yang Telanjur Dipercaya Mahasiswa

4 Kebohongan di Fakultas Pertanian Unpad yang Telanjur Dipercaya Mahasiswa

4 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jS-m10azBto

DARI MOJOK

  • Pengalaman Pertama Naik Bus di Terminal Bungurasih Masih Menakutkan karena Calo, tapi Masih Ada yang Lebih Seram dari Itu
  • Sombong Bisa Kuliah di Jurusan Akreditasi A ITS Surabaya, Kini Menyesal karena Susah Lulusanya: Nyesek Teman Seangkatan Sudah jadi Dosen
  • Netflix Hadirkan Losmen Bu Broto: Wulan Guritno Datang dengan Cinta yang Pelik
  • Rute Baru TransJakarta Blok M-Bogor: Game Changer Transportasi Umum Jabodetabek dan Memanjakan Para Pekerja Keras yang Setiap Hari Menderita dalam Pop Culture Skena Commuter KRL
  • 3 Tips Bertahan Hidup di Ciputat Tangsel Rp2 Juta Sebulan, Kawasan Jujugan Mahasiswa dan Pekerja yang Biaya Hidupnya Supermahal
  • Makna “Kurban” bagi Para Napi di Lapas Wirogunan: Memalingkan Kepentingan Pribadi demi Menjadi Pribadi Lebih Baik Lagi

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

OSZAR »