Bus Sinar Jaya dan Juragan 99 nyaman dan kenyang di tengah harga tiket KA Eksekutif semakin gila dan tidak terjangkau.
Selama 4 tahun lebih, Kereta Api Sancaka Eksekutif jadi langganan saya untuk perjalanan Jogja ke Surabaya. Saat itu, harga tiket sudah di atas Rp300 ribu. Memang cukup mahal, tapi kereta api tetap pilihan terbaik. Mengingat saat itu, bus AKAP terkendala di soal ketepatan waktu.
Dinamika di atas terjadi sebelum Pandemi. Kini, di 2025, perdebatan soal harga tiket kereta yang semakin mencekik, tetap panas. Banyak yang menganggap kereta eksekutif di harga Rp400 ribu itu mahal sekali. Masalahnya, saat ini, ada pembanding mumpuni berdasarkan pengalaman pengguna, yaitu Sinar Jaya dan Juragan 99.
Daftar Isi
Sleeper bus semakin menyenangkan
Saya sendiri merasa perkembangan bus AKAP itu cepat sekali, terutama kelas sleeper bus. Dulu, sebelum 2019, pilihan saya terbatas. Mungkin hanya Eka yang cocok. Makanya, meski lebih mahal, saya lebih nyaman naik Sancaka Eksekutif.
Pengalaman serupa dirasakan teman saya, namanya Moddie, yang dulu kuliah di Malang selama 5 tahun. Selama kuliah di Malang, tidak hampir selalu naik kereta untuk mudik ke Jogja. Kini, pilihannya semakin beragam, kata dia. Terakhir, dia menyatakan akan sering baik sleeper bus Juragan 99 untuk urusan pekerjaan di Malang.
Agak berbeda dengan teman saya yang satu lagi. Namanya Rio dan dia sangat setia dengan kereta api. Perjalanan mudik ke Madiun atau pekerjaan di Jawa Timur selalu diwarnai oleh kereta api eksekutif. Sama seperti saya, Rio cukup sering naik Sancaka. Dan kini, dia jatuh hati kepada Sinar Jaya Suite Class.
Sinar Jaya dan Juragan 99 memberi kenyaman lebih
Menurut saya, persaingan harga selalu diawali oleh usaha penyedia jasa menghadirkan kenyamanan. Kita nggak bisa memungkiri kalau kereta api memberi garansi tepat waktu. Maklum, kereta api punya jalur sendiri. Rasa nyaman berkaitan ketepatan waktu itu memang mahal sekali.
Nah, celakanya, Sinar Jaya dan Juragan 99 sudah mampu memberikan kenyamanan yang sama. Suite Class Sinar Jaya dan Private Class Juragan 99 sangat bersahabat dengan ketepatan waktu. Keduanya tidak memberi jaminan soal waktu. Tapi, keduanya sangat bertanggung jawab dengan sisi kenyamanan ini.
Rio tidak banyak berharap ketika naik Sinar Jaya Suite Class dari Madiun. Dia memperkirakan bakal memakan waktu sampai 9 atau 10 jam untuk sampai Jakarta. Nyatanya, dia hanya 8 jam di dalam bus dengan 6 jam dia habiskan untuk tidur. Memang senyaman itu Sinar Jaya.
Juragan 99 malah “lebih gila”. Moddie dan istrinya hanya menghabiskan sekitar 4 jam dari Malang menuju Jogja full naik jalan tol.
“Berarti waktu tempuh bus Juragan 99 jurusan Malang-Yogyakarta hanya 4 jam saja! Ini antara supir bus yang andal atau infrastruktur berupa tol yang lebih memangkas waktu daripada jalan biasa,” kata Moddie.
Satu kesamaan antara Sinar Jaya dan Juragan 99 adalah mereka ngebut, tapi tetap nyaman bagi penumpang. Apalagi ketika naik Suite Class dan Private Class. Ada harga, ada rupa, kata keduanya.
Nilai lebih ketimbang kereta eksekutif
Harga tiket kereta semakin mencekik karena mereka kelas eksekutif gagal memberikan nilai tambah. Misalnya, kamu membayar Rp400 ribu. Nah, kamu hanya mendapatkan kursi saja. Kalau lapar dan haus, kamu harus membayar lagi. Iya, infrastruktur kereta memang mahal. Masalahnya, terkadang pengguna tidak mempertimbangkan hal itu ketika membandingkan.
Jauh berbeda ketika kamu naik Sinar Jaya atau Juragan 99. Keduanya menyediakan snack yang sangat layak. Sudah begitu, keduanya dapat 1 kali makan yang sangat menggugah selera. Semuanya itu kamu dapatkan dengan harga di bawah harga mencekik kereta eksekutif.
Rio naik Sinar Jaya dengan harga tiket Rp395 ribu. Sementara itu, Moddie hanya perlu merogoh dompet Rp320 ribu. Keduanya di bawah harga Rp400 ribu tapi sudah dapat kursi yang nyaman untuk tidur plus makan dan minum. Itulah yang saya maksud nilai tambah.
Sekarang, ketika Sinar Jaya dan Juragan 99 memberi nilai tambah dan sama-sama tepat waktu, semakin banyak alasan untuk meninggalkan kereta api eksekutif. Sudah begitu, apa yang akan terjadi jika banyak jalur tol yang sudah selesai dibangun. Bus AKAP akan semakin menyenangkan.
Penulis: Yamadipati Seno
Editor: Rizky Prasetya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.