Dua teman saya mulai kecanduan naik sleeper bus. Yang pertama, dia mengaku sangat menyesal tidak mencoba naik moda transportasi ini. Sementara itu, yang kedua, menjadikan sleeper bus sebagai pilihan pertama. Setara dengan kereta eksekutif untuk perjalanan dari Jogja menuju Malang atau sebaliknya.
Kebetulan, kedua teman saya ini sama-sama pernah kuliah di Universitas Brawijaya Malang. Yang pertama, berhasil DO dengan gemilang hanya karena kehabisan mood untuk melanjutkan skripsi. Sementara itu, yang kedua, lulus dengan wajar, lalu menempuh S2 di Jogja. Keduanya, sama-sama terbiasa naik kereta eksekutif.
Entah kenapa kedua teman saya ini punya banyak kesamaan. Yang pertama, tidak punya pikiran untuk mencoba moda transportasi selain kereta eksekutif. Sementara itu, yang kedua, sangat mempertimbangkan ketepatan waktu. Dan keduanya, sama-sama sepakat, naik bus, mau sleeper bus atau bukan, ketepatan waktunya masih meragukan.
Daftar Isi
Sleeper bus Sinar Jaya yang sangat memuaskan
Sepanjang usianya, dan sekarang menjelang 30, teman saya yang pertama belum pernah naik bus jarak jauh. Sementara itu, yang kedua, sudah sering naik bus AKAP. Khususnya untuk mudik dari Malang ke Jogja selama kuliah di Malang. Nah, untuk kali pertama, Sinar Jaya memberinya pengalaman yang memuaskan.
Namanya orang agak keras kepala, kalau belum sangat terpaksa, dia tidak mau berubah. Minimal mencoba hal baru. Jadi, teman saya yang pertama, “terpaksa” naik Sinar Jaya Suite Class jenis sleeper bus dari Madiun menuju Jakarta. Dia terpaksa karena kehabisan tiket kereta eksekutif.
Sebelum melihat wujud sleeper bus Sinar Jaya itu, dia sudah sangat pesimis. Dia membayangkan akan naik bus selama berjam-jam. Sudah begitu, pasti akan telat sampai di tempat tujuan. Namun, wajahnya jadi cerah setelah melihat penampakan bus yang bersih dan nyaman itu.
Selama 8 jam di atas sleeper bus, teman saya ini bisa melupakan kenyamanan kereta eksekutif. Dia bahkan bisa tidur dengan nyaman sampai 6 jam lamanya. Bisa tidur selama itu di perjalanan darat adalah sebuah prestasi. Begitu pengakuan teman saya. Saking bahagianya, dia malah kecanduan pengin naik lagi.
Sleeper bus Private Class Juragan 99 lebih worth it ketimbang kereta eksekutif
Lain lagi dengan teman saya yang kedua. Dia dan istrinya hendak pulang ke Jogja dari Malang. Iseng, mereka berdua tertarik naik sleeper bus, bukan kereta eksekutif. Setelah lama mencari, keduanya menjatuhkan pilihan ke Private Class Juragan 99. Dan keduaya kaget dengan layanan prima dari Juragan 99.
Private Class Juragan 99 “cuma” bisa memuat 11 penumpang. Jadi, Private Class di sini ada di atas kelas Eksekutif. Makanya, penumpang mendapatkan pelayanan yang lebih memanjakan. Malahan, pelayanan di sleeper bus ini jauh di atas kereta eksekutif.
Satu hal yang membuat teman saya heran adalah kecepatan sleeper bus bus. Di atas kertas, bus akan sampai di Jogja pukul 04:25 pagi. Jadi, ada 8 jam perjalanan dari Malang menuju Jogja.
Sama seperti teman saya yang pertama, teman saya yang kedua ini bisa tidur dengan nyaman. Namun, belum juga lama tertidur, pukul 2 dini hari, teman saya sudah sampai di Jogja.
“Saya mengucek mata. Benar, bus sudah tiba di Terminal Giwangan. Kok sepertinya baru terlelap sebentar, tapi sudah sampai Jogja. Pas saya lihat ponsel, saya lebih kaget lagi sebab baru pukul 02:00!”
“Berarti waktu tempuh bus Juragan 99 jurusan Malang-Yogyakarta hanya 4 jam saja! Ini antara supir bus yang andal atau infrastruktur berupa tol yang lebih memangkas waktu daripada jalan biasa,” kata teman saya.
Persaingan kelas eksekutif
Sudah cukup lama saya mengasuh rubrik Otomojok di Mojok. Selama itu pula, saya jarang menemukan bus mania yang berani bilang kalau bus eksekutif lebih bagus ketimbang kereta eksekutif. Semata karena persaingan ketepatan waktu yang tidak bisa diperbandingkan.
Namun, prediksi saya, seiring perbaikan kualitas sleeper bus, khususnya kelas eksekutif bahkan private class, persaingan bisa bergeser. Dari sisi kenyamanan, sudah sama-sama oke. Soal harga? Keduanya sangat bersaing.
Dan, ada satu hal lagi yang membuat bus mania bisa berbangga hati. Yang saya maksud adalah, mau bagaimanapun, bus selalu punya romantika tersendiri. Satu hal yang belum bisa dikejar kereta eksekutif.
Hal ini menggambarkan satu hal. Bahwa persaingan transportasi semakin keras. Namun, di sisi lain, membuat konsumen semakin bahagia karena “dimanjakan”.
Penulis: Yamadipati Seno
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Sleeper Bus Volvo B11R Indorent, Bus Mewah yang Bikin Betah
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.