ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Menghitung Waktu Ideal Nongkrong di Coffee Shop jika Memesan Es Teh Seharga 15 Ribu

Riyanto oleh Riyanto
18 Desember 2023
A A
Menghitung Waktu Ideal Nongkrong di Coffee Shop jika Memesan Es Teh Seharga 15 Ribu

Menghitung Waktu Ideal Nongkrong di Coffee Shop jika Memesan Es Teh Seharga 15 Ribu (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebenarnya lama atau tidaknya seseorang nongkrong di coffee shop tergantung pribadi masing-masing. Tahu diri sajalah. Pesan es teh cuma Rp15 ribu masa mau nongkrong 5 jam?!

Lantaran coffee shop adalah tempat nongkrong, maka pelanggan berpotensi berada di sana dalam kurun waktu yang lama meski hanya memesan satu minuman yang harganya paling murah. Tidak seperti tempat makan yang mana begitu pelanggan kelar makan langsung cabut, di coffee shop pelanggan bakal terus di sana meski minuman sudah habis.

Perkara ini menjadi dilema sendiri bagi barista maupun owner-nya. Mereka ingin coffee shop ramai, tapi di sisi lain mereka juga ingin untung. Nah, inilah lucunya coffee shop. Saat tempatnya ramai, belum tentu untung. Penyebabnya ya itu tadi, satu pelanggan bisa memesan satu minuman paling murah dan bertahan di sana selama mungkin.

Daftar Isi

  • Cara mengatasi pelanggan yang memesan satu minuman tapi nongkrongnya berjam-jam di coffee shop
  • Saya membuat eksperimen sederhana terkait lama waktu nongkrong di coffee shop
  • Bagaimana menyikapi hasil eksperimen sederhana ini?
  • Anomali dari perhitungan sederhana ini

Cara mengatasi pelanggan yang memesan satu minuman tapi nongkrongnya berjam-jam di coffee shop

Pihak coffee shop bisa saja mengantisipasi hal ini dengan cara meminta barista membereskan gelas, piring, atau plastic cup di meja pelanggan yang sudah kosong. Harapannya si pelanggan sadar diri dan cabut dari sana atau pesan lagi apabila menu yang dia pesan sebelumnya sudah habis. Celakanya, pelanggan juga punya cara sendiri untuk mengatasi hal ini.

Mengetahui gelas akan diambil apabila sudah kosong, si pelanggan biasanya bakal irit-irit menikmati minumannya. Satu gelas es teh seharga Rp15 ribu, entah gimana caranya, belum boleh habis selama dia nongkrong di coffee shop. Urusan apakah es tehnya jadi nggak enak karena esnya mencair bukan masalah. Toh, pelanggan datang ke coffee shop bukan untuk menikmati menu yang ada, melainkan untuk nongkrong dan menguras WiFi serta listrik.

Saya membuat eksperimen sederhana terkait lama waktu nongkrong di coffee shop

Lantas, gimana cara mengatasi permasalahan ini? Tak ada cara lain kecuali kesadaran si pelanggan. Sebab, tidak ada aturan tertulis mengenai berapa lama waktu ideal untuk nongkrong di coffee shop. Meski begitu, karena saya ingin mencari tahu waktu ideal nongkrong di coffee shop, akhirnya saya putuskan membuat sebuah eksperimen sederhana.

Dengan memanfaatkan jumlah followers Instagram yang belum seberapa, saya membuat survei berapa lama waktu ideal nongkrong di coffee shop apabila hanya memesan es teh seharga Rp15 ribu. Saya memberi 3 pilihan: 30 menit, 1 jam, dan 2 jam. Karena mayoritas followers saya di media sosial adalah orang-orang yang tertarik dengan industri kopi seperti owner coffee shop, barista, dan pelanggan, harusnya hasil survei tersebut cukup valid.

Dari ketiga pilihan yang saya berikan, mayoritas menjawab 30 menit. Pilihan kedua jatuh pada 2 jam. Secara mengejutkan, pilihan ketiganya adalah 1 jam. Kenapa bisa pilihan yang menurut saya ideal, yakni 1 jam, justru kurang populer? Tapi, ya sudah.

Bagaimana menyikapi hasil eksperimen sederhana ini?

Pertanyaan berikutnya, apa yang bisa diambil dari hasil survei tersebut? Ya sebenarnya tidak ada. Meski begitu, setidaknya itu menjadi pengingat bagi masing-masing dari kita.

Misalnya kita mengambil waktu pilihan terbanyak, yakni 30 menit. Kita bisa sadar diri bahwa apabila datang ke coffee shop dan memesan es teh seharga Rp15 ribu, berarti kita bisa berada di sana tanpa perasaan bersalah selama 30 menit. Apabila kita ingin berada di coffee shop tersebut selama 1 jam, artinya kita bisa memesan 2 gelas es teh, atau menu apa pun yang harganya setara dengan 2 gelas es teh itu.

Jadi, kalau kita pengin WFC selama 8 jam, artinya kita perlu memesan 16 gelas es teh atau menu apa pun yang setara dengan 16 gelas es teh. Terkesan mahal? Ya memang! Sekarang jadi sadar kan berapa banyak potensi rugi sebuah coffee shop kalau pelanggan yang datang hanya memesan satu gelas minuman tapi bertahan di sana sampai tutup?

Apakah hitungan dasarnya harus es teh? Ya tidak juga. Saya menggunakan es teh karena biasanya minuman ini jadi menu paling murah. Perhitungan ini bisa menggunakan menu paling murah yang ada di coffee shop dan tidak harus es teh. Lagi pula, tidak semua es teh harganya Rp15 ribu, dan tidak semua coffee shop menjadikan es teh sebagai menu paling murah.

Simpelnya, menu apa pun yang paling murah di sebuah coffee shop bisa dijadikan dasar untuk perhitungan. Pokoknya anggap saja menu paling murah memiliki jatah durasi nongkrong selama 30 menit. Berapa lama kita ingin nongkrong di sana, tinggal dikalikan dengan harga menu paling murah tersebut.

Anomali dari perhitungan sederhana ini

Meski begitu, perhitungan di atas tidak wajib. Seperti yang saya sebut sebelumnya, ini hanya menjadi pengingat diri sendiri. Terlebih, perhitungan ini juga bisa jadi tidak valid untuk berbagai kondisi.

Beberapa waktu lalu saya nongkrong di sebuah warung kopi di daerah Jogja selatan. Rencananya, saya ingin menggunakan perhitungan ini biar sekalian praktik. Makanya saya memesan es susu jahe yang harganya relatif murah.

Sudah siap-siap ingin nongkrong 30 menit biar konsisten dengan perhitungan ini, eh, ternyata semesta berkehendak lain. Saya berakhir nongkrong 3 jam di sana! Bukan karena saya mengkhianati perhitungan di atas, tapi karena es susu jahe yang saya pesan baru diantar 2,5 jam dari waktu pemesanan!

Saat itu saya tidak mengajukan protes. Alasannya ada dua. Pertama, karena tempatnya memang sedang ramai. Kedua, —dan terutama—saya bisa nongkrong 3 jam tanpa merasa bersalah.

Penulis: Riyanto
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Es Teh Adalah Menu Paling Laris dan Paling Cuan di Coffee Shop, Bukan Kopi. Kopi Cuma Jadi Beban!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Desember 2023 oleh

Tags: Coffee Shopes kopiEs Tehharga menu warung kopiindustri kopimenuminum kopiminumanpilihan redaksitempat nongkrong
Riyanto

Riyanto

Juru ketik di beberapa media. Orang yang susah tidur.

ArtikelTerkait

Panduan Singkat Menggunakan "Ta" ala Jawa Suroboyoan

Ojo ngasal, Rek. Ini Panduan Singkat Menggunakan “Ta” ala Jawa Suroboyoan yang Benar

1 Juli 2023
5 Menu Indomaret Point Coffee yang Rasanya Gagal, Cukup Dicoba Sekali Aja

5 Menu Indomaret Point Coffee yang Rasanya Gagal, Cukup Dicoba Sekali Aja

27 Januari 2025
Arab Saudi, Kiblat Baru Industri Kopi Dunia

Arab Saudi, Kiblat Baru Industri Kopi Dunia

2 November 2023
3 Alasan Mengapa Persepsi Uang Panai' Mahal Itu Adalah Kewajaran terminal mojok

3 Alasan Mengapa Persepsi Uang Panai’ Mahal Itu Wajar

27 Agustus 2021
6 Minuman Non-Coffee Starbucks Berikut Wajib Kamu Coba Terminal Mojok

Pengin Nongkrong di Starbucks, tapi Nggak Mau Minum Kopi? 6 Minuman Non-Coffee Starbucks Berikut Wajib Kamu Coba

4 Juli 2022
4 Hal Salah Kaprah tentang UNNES yang Bikin Geleng-geleng

4 Hal Salah Kaprah tentang UNNES yang Bikin Geleng-geleng

21 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Solo Tidak Kalah dari Jakarta, Tidak Kalah Memprihatinkan Mojok.co

Solo Memang Tidak Kalah dari Jakarta, Tidak Kalah Memprihatinkan

Influencer Mahal Nggak Akan Bikin Bisnis Coffee Shop Ramai, kalau Emang Ampas ya Siap-siap Bangkrut

Jangan Salah, Pelanggan Militan Coffee Shop Justru Membawa Petaka

Jalan Tegal Panggung Jogja, Jalan Alternatif Penghubung Kotabaru-Lempuyangan-Malioboro yang Penuh Kritik dan Perlu Dievaluasi

Jalan Tegal Panggung Jogja, Jalan Alternatif Penghubung Kotabaru-Lempuyangan-Malioboro yang Penuh Kritik dan Perlu Dievaluasi

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Luwak White Koffie Tarik Malaka, Kopi Sachet Enak yang Terlupakan

Luwak White Koffie Tarik Malaka, Kopi Sachet Enak yang Terlupakan

29 Mei 2025
Sulitnya Jadi Mahasiswa Jurusan Farmasi, Dikira Hafal Semua Obat hingga Bisa Langsung Buka Apotek Mojok.co

Sulitnya Jadi Mahasiswa Jurusan Farmasi, Dikira Hafal Semua Obat hingga Bisa Langsung Buka Apotek

23 Mei 2025
Saya Menyesal Pernah Ikut Paskibra karena Isinya Cuma Dibodohi Senior Mojok.co

Saya Menyesal Pernah Ikut Paskibra karena Isinya Cuma Dibodohi Senior

28 Mei 2025
Pengalaman Naik Whoosh Pertama Kali, Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang Bikin Mental Orang Kabupaten Jiper Mojok.co

Pengalaman Naik Kereta Cepat Jakarta Bandung Bikin Orang Kabupaten Merasa Norak

26 Mei 2025
Kabupaten Cilacap: Kabupaten yang Membingungkan, tapi Tetap Jadi Salah Satu Kabupaten Terbaik untuk Ditinggali

Kabupaten Cilacap: Kabupaten yang Membingungkan, tapi Tetap Jadi Kabupaten Terbaik untuk Ditinggali

27 Mei 2025
Kalau UGM Ramai Soal Ijazah (yang katanya) Palsu, Wisudawan UNY Periode Februari Malah Belum Terima Ijazah Mereka

Kalau UGM Ramai Soal Ijazah (yang katanya) Palsu, Wisudawan UNY Periode Februari Malah Belum Terima Ijazah Mereka

28 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Mahasiswa Psikologi Ditakuti Jurusan Lain karena Dikira Jago Cenayang, Bisa “Membedah” Isi Hati dan Pikiran Tanpa Diminta
  • Presiden Wajib Gratiskan Biaya Jenjang SD-SMP, Kalau Memang Berpihak pada Rakyat
  • UGM Telah Berubah dan Kehilangan Jati Diri, Rasanya Tak Seperti Kampus Kerakyatan Lagi
  • Kuliah di Universitas Pertahanan Memang Menjanjikan, tapi Tugasnya bikin Mahasiswa Kena Mental
  • Siasat Mahasiswa Bertahan Hidup saat Kuliah: Tanpa Biaya Kos tapi Tempat Tinggal Gratis dan Makan Tercukupi
  • Skeptis Lulusan Sejarah UNY Terhadap Kontroversi Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Senilai Rp9 Miliar Milik Negara

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

OSZAR »